follow ig Selatan sama Matcha yuk!
@s_atan69
@matcharubyca
@alfinaaadama_||||
Pagi hari ini Matcha memutuskan untuk bangun pagi-pagi sekali bukan untuk pergi ke kantor, tapi untuk mengajak Sagar berjemur dihalaman belakang rumah yang luas. Dia hanya bisa tersenyum senang saat Sagar sangat anteng dibawah sinar matahari yang tidak terlalu terik.
Meski Matcha terlihat kurang tidur karena semalam terus terbayang dengan pembicaraannya di mobil bersama Selatan, tetapi dia tidak terlihat lesu dan tetap mengajak Sagar berkomunikasi.
"Mbak, Bion biar aku yang awasin aja. Mbak belum mandi kan, ya?" Karin yang tak lain adalah baby sitter Sagar berbicara kepada Matcha.
Umurnya beda dua tahun dengan Matcha, jadi gaya bicaranya santai dan Matcha suka.
"Iya nih, tolong awasin bentar ya. Aku mau mandi sekalian nyuci kain-kain sama baju kotornya Bion," ucap Matcha.
"Nyuci biar sama aku, Mbak."
"Sama aku aja, biar sekalian."
Karin pun mengalah, tidak mungkin jika Karin ngotot karena itu tidak sopan. Matcha ini sangat baik kepadanya, meski awal bertemu dengan Matcha membuat Karin sangat gugup karena aura Matcha mengintimidasi dan pertanyaan-pertanyaan yang Matcha ajukan sampai ke akar-akarnya. Tetapi setelah dipercaya oleh Matcha, Karin selalu dibelikan sesuatu jika mereka pergi ke suatu mal untuk membeli keperluan Sagar. Bisa dibilang Matcha sangat royal.
"Bion baik-baik sama Mbak Arin, ya. Nanti aku ke sini lagi, oke?" ucap Matcha sembari mengelus perut Sagar hingga anak itu bergerak dan menggumamkan kata tak jelas.
Dira yang melihat interaksi Matcha dengan Bion, langsung menyentuh bahu Matcha sampai membuat perempuan itu menoleh ke arahnya.
"Kenapa?"
"Biasain pakek panggilan mama, bunda atau apapun itu supaya nantinya Bion terbiasa."
Matcha diam, memikirkan nasihat dari Dira yang ada benarnya juga.
"Tapi gue gak terbiasa, Dir."
Dira tersenyum. "Biasain, supaya Bion tau dan terbiasa."
Setelah memikirkan itu untuk beberapa detik, akhirnya Matcha mengangguk saja. Dia mulai pergi ke lantai dua di mana kamarnya berada untuk mandi dan mencuci pakaian kotor Bion.
Disepanjang jalan ke kamar, Matcha terus memikirkan panggilan apa yang cocok disebutkan Bion untuknya. Tetapi bukannya mendapat jawaban, kilasan masa lalu malah hadir kembali memenuhi ingatannya.
"Kira-kira kamu mau dipanggil apa sama anak kita nanti?" tanya Selatan sembari mengelus pelan perut besar Matcha.
"Kanjeng Ratu."
Mata Selatan langsung membulat. "Buset, Kanjeng Ratu. Aku mah pengen dipanggil Tuan aja."
"Iya, biar nanti anak kita kaya rakyat biasa yang minta makan sama pemimpinnya."
Karena gemas, Selatan meraih tangan Matcha untuk digigit pelan. Bisa-bisanya mereka berpikiran konyol seperti itu.
"Pikiran kamu ngaco banget," ledeknya yang membuat Matcha mendengkus.
Hanya akan sakit jika mengingatnya, Matcha pun tersadar dan mengusap kasar wajahnya. Dia menggelengkan kepala agar kembali fokus.
Setelah selesai mencuci, mandi dan menjemurkan cuciannya. Matcha berjalan untuk kembali menghampiri Sagar lagi, dia tidak sabar untuk kembali mengajak Sagar berbicara dan membawa Sagar ke dalam rumah karena sebentar lagi waktu berjemur akan selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [END]
Teen Fiction➜ Follow dulu akun ini yuk! Niat Matcha memutuskan Selatan itu untuk menjauh dari Selatan yang sifat mempermainkan wanitanya tidak pernah hilang meski sudah mempunyai Matcha. Tapi takdir tidak berpihak pada Matcha, takdir yang jahat malah menyatuka...