follow ig Selatan sama Matcha yuk!
@s_atan69
@matcharubyca
@alfinaaadama_||||
Dua tahun sudah berlalu dan Matcha juga Selatan berhasil melewatinya tanpa bertengkar hebat, meski perdebatan kecil masih ada.
Kedua manusia itu benar-benar mencoba berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Jika sedang berdebat pun, pasti salah satu dari mereka selalu mengalah hingga perdebatan kecil itu tidak jadi besar dan berdampak buruk bagi keluarga kecil mereka.
"Matcha, aku pengen punya anak kembar..."
Mendengar rengekan Selatan yang terus menerus terdengar dari kemarin, membuat mata Matcha mendelik dan dia menatap Selatan dengan raut wajah galak.
"Susah tau! Keluarga kamu sama keluarga aku gak ada yang punya riwayat punya anak kembar," kata Matcha yang membuat Selatan cemberut.
"Tapi aku pengen punya anak kembar."
Matcha mendekati Selatan yang duduk di atas ranjang. Perempuan itu naik dan duduk ke pangkuan Selatan yang masih menunjukkan wajah cemberut.
"Salaga belum satu tahun, tapi kamu udah pengen anak lagi. Mau punya anak berapa, sih?" tanya Matcha sembari menangkup kedua pipi Selatan.
"Pengen punya sepuluh anak."
Tanpa bisa ditahan lagi, Matcha langsung menampar pipi Selatan dengan pelan.
Melahirkan satu saja rasanya ingin mati, apalagi jika melahirkan sepuluh anak.
"Kamu enak tinggal goyang aja, lah aku harus ngelahirin dan lain sebagainya! Kamu aja sana yang lahirin kalau pengen punya sepuluh anak," omel Matcha yang jiwa mak-maknya langsung muncul.
"Udah Laga umur satu tahun bikin lagi, ya? Siapa tau kembar. Gak jadi minta sepuluh anak kok."
Matcha mencibir, dia berniat untuk turun dari pangkuan Selatan tetapi pinggangnya malah dipeluk erat oleh kedua tangan lelaki itu.
"Bion sama Laga bakal nyari kita nanti," ucap Matcha memberitahu.
"Mereka lagi asik main, jadi gak akan nyari kita." Selatan tersenyum. "Ada waktu nih, Ca. Udah lama gak ngabisin waktu berdua."
Matcha memperhatikan Selatan yang sepertinya sangat ingin berduaan dengan Matcha. Wajar sih, lelaki itu sudah puasa cukup lama karena Matcha sibuk mengurus anak-anak.
Tepat 9 bulan yang lalu putra kedua mereka lahir ke dunia dengan keadaan sehat dan sempurna. Putra itu mereka beri nama Salaga Bumi Öbagaz Rajendra.
Matcha sangat berharap kalau Laga akan kalem seperti dirinya juga Sagar.
"Main cepet, ya? Satu ronde aja."
Wajah cemberut Selatan langsung hilang diganti dengan senyum juga tatapan mesumnya yang membuat Matcha geli. Jika seperti itu, Selatan seperti om-om pedofil.
"Kunci dulu pintunya," titah Selatan sembari menunjuk pintu kamar juga pintu connecting door.
Matcha bangkit untuk setelahnya mengunci kedua pintu itu. Dia pamit ke kamar mandi padahal ingin ganti baju menggunakan baju haram yang dibelikan oleh Selatan beberapa waktu lalu.
Selatan membelikannya baju dinas ala-ala Jepang. Nasib mempunyai suami wibu ya begini.
"Cakep gak, By?" tanya Matcha ketika dia keluar dari kamar mandi.
Senyum Selatan langsung terlihat lebar. Dia merentangkan kedua tangannya untuk menyambut Matcha ke pelukan.
Kedua orang itu berpelukan dengan sangat erat. Matcha bahkan tertawa saat dengan gemas Selatan mengecup pipi berisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [END]
Teen Fiction➜ Follow dulu akun ini yuk! Niat Matcha memutuskan Selatan itu untuk menjauh dari Selatan yang sifat mempermainkan wanitanya tidak pernah hilang meski sudah mempunyai Matcha. Tapi takdir tidak berpihak pada Matcha, takdir yang jahat malah menyatuka...