30. Here We Go Again

23.2K 2.1K 257
                                    

VOTE DAN KOMEN!

ig: @alfinaaadama_
     @matcharubyca
     @selatan1230

||||

Sekotak pizza yang isinya sudah habis setengah lingkaran terdapat di depan Matcha. Ibu hamil yang satu itu mengunyah pizza sampai pipinya mengembung, itu semua tidak luput dari pandangan Selatan yang kini tersenyum tipis karena merasa gemas.

Matcha bilang ia tengah mengidam ingin makan pizza, atau mungkin memang dia sedang ingin makan pizza tetapi beralasan dengan kata ngidam agar Selatan mau menurutinya.

"I love you." Ucapan untuk mengungkapkan rasa cinta itu membuat Matcha langsung menatap Selatan. Ada sedikit senyum di bibirnya.

"Kenapa tiba-tiba bilang gitu?" tanya Matcha sambil mengunyah potongan pizza lagi.

"Ya karena aku cinta kamu. Gak boleh aku bilang kayak gitu?"

Matcha mendengus. "I hate you too."

Sedetik kemudian Matcha menahan pekikan akibat Selatan yang tiba-tiba mengecup bibirnya. Cowok itu juga memakan pizza di tangan Selatan sampai membuat bibir Matcha mengerucut tipis.

"Yang bener jawabnya kalau kamu gak mau aku makan kayak pizza ini."

"Gak mau ah."

Matcha protes saat Selatan menggigit pipi bulatnya sampai meninggalkan bercak merah.

"Yang bener! Aku udah bilang I love you, masa dijawabnya kayak gitu. Gak uwu banget," katanya.

Mata Matcha menatap Selatan dengan tatapan jahilnya. "Mau banget nih?"

Sontak kepala Selatan langsung mengangguk cepat, raut wajahnya yang berharap sekaligus cemberut membuat Matcha terkikik geli.

"I love you, Matcha Ruby ... Ruby Öbagaz atau Rajendra?"

Ah, mendengar marga keluarganya disebut oleh Selatan, ada rasa rindu yang tiba-tiba muncul. Matcha rindu Mama, dia rindu masakan Mama meski kadang rasanya tidak menentu.

Apa kabar Mama yang berada di istana seperti neraka itu? Apa keadaannya sehat? Matcha bertanya dalam hati.

Tetapi sedetik kemudian, dia tersadar dari lamunannya tentang Mama. Gadis itu menatap Selatan dan menyimpan kedua tangannya di bahu cowok itu.

"Matcha Ruby Rajendra, aku kan istri kamu."

Seketika Selatan langsung tersenyum senang, hatinya juga membuncah bahagia. Nama belakangnya yang menghiasi nama belakang Matcha nampak lebih indah didengar.

"Lebih enak didenger," katanya dengan jujur.

Matcha mendelikkan mata. "Emang sebelumnya gak enak didenger? Nama belakang aku besar loh, terpandang juga."

Seketika raut wajah Selatan langsung berubah. Cowok itu seperti badmood tetapi Matcha tidak menyadari hal itu.

"Emang pake nama belakang aku gak terpandang?"

"Kamu kan bukan siapa-siapa."

Seketika perasaan membuncah yang tadi menghiasi hatinya jadi redup, raut wajah Selatan pun bertambah muram. Tidak bisa dipungkiri bahwa Selatan tersinggung dengan ceplosan Matcha yang cukup menyentil hatinya.

Selatan sadar jika dia tidak punya pengaruh apa-apa terdapat negara ini, bahkan dia tidak punya kuasa apapun untuk membuat orang lain bersikap hormat kepadanya. Tidak seperti Papa Matcha yang merupakan orang berpengaruh karena pekerjaannya sebagai lawyer terkenal dan mempunyai perusahaan BG. Ent yang acara-acara TV nya selalu memuncaki rating tertinggi. Perusahaan tersebut bahkan sedang memuncaki kejayaannya sekarang.

TOXIC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang