follow ig Selatan sama Matcha yuk!
@s_atan69
@matcharubyca||||
Matcha mengusap bibirnya yang basah menggunakan tissue, dia menatap pantulan dirinya sendiri di cermin. Matcha nampak berantakan, wajahnya pucat sedari pagi.
Sudah seminggu Matcha terus merasakan mual, kepalanya juga terasa pening dan itu sangat menyiksa. Matcha jadi tidak bisa fokus bekerja, bahkan rasa mual selalu menyerangnya ketika sedang meeting.
Setelah berusaha meyakinkan dirinya sendiri dan pasrah dengan apapun hasilnya nanti, Matcha membuka bungkus test pack dan mencobanya. Matcha harus menunggu dengan gelisah sembari berjalan mondar-mandir di toilet yang ada di ruang kerjanya.
Dari gejala-gejalanya yang pernah Matcha alami dulu, pikirannya langsung tertuju bahwa dia tengah hamil.
"Apapun hasilnya harus lo terima," gumamnya sembari memejamkan mata sekilas.
Perempuan itu melihat hasilnya, seketika matanya pun melebar. Dua garis, Matcha benar-benar hamil. Tangannya langsung meraba perut yang masih datar, perut ini akan membesar lagi nantinya.
Entah Matcha harus senang atau sedih karena perasaannya kini campur aduk.
"Tuhan masih percaya sama aku sampai hadirin kamu di perut aku," kata Matcha dengan pelan.
Dia akan memeriksa lebih lanjut soal kehamilannya nanti setelah pulang kerja.
Setelah menggulung test pack itu menggunakan tissue toilet, Matcha pun keluar untuk kembali bekerja. Suasana hatinya berubah menjadi lebih baik, bahkan dia beberapa kali tersenyum kepada sang sekretaris sampai membuat sekretarisnya bingung sendiri.
"Bu, Ibu gak apa-apa kan?" Xia dengan berani bertanya.
"Gak apa-apa, saya cuma lagi bahagia aja. Oh iya, sekarang kan jadwalnya gak terlalu padat, kamu bisa pulang lebih awal kok."
Xia semakin keheranan, tetapi dia tidak berkata apapun lagi selain pamit untuk keluar. Ada yang tidak beres dengan atasannya itu.
Sore harinya Matcha memutuskan untuk datang ke dokter kandungan.
"Usia kandungannya memasuki minggu ke dua, saya harap Ibu memperhatikan penggunaan obat analgesik atau pereda nyari. Hindari alkohol, obat-obatan tertentu dan rokok ya Bu. Yang paling penting adalah Ibu harus mengonsumsi vitamin," ucap sang dokter wanita yang nampak sangat ramah kepada Matcha.
Ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan untuk Matcha, dia akan menjadi seorang Ibu dan Matcha berjanji akan menjadi Ibu yang baik sekarang. Dia akan melindungi janinnya dengan sangat hati-hati agar kejadian dulu tidak terulang lagi.
Setelah mendengarkan penjelasan dokter, Matcha kini terduduk di kursi penumpang belakang. Dia menyuruh Aaron untuk menjalankan mobil sementara Matcha kini berkutat dengan ponselnya.
Ada beberapa pesan dari Adinata, Papa, Aciel dan Selatan. Dengan segera ibu jari Matcha bergerak untuk melihat segala pesan dari mantan suaminya itu.
Selatan: kangen
Selatan: ketemu sama aku malam ini, mau gak?
Selatan: kangen banget soalnyaKedua sudut bibir Matcha terangkat. Dia juga rindu kepada lelaki itu, tapi Matcha tidak mau menurut begitu saja dan menemui Selatan. Dia harus jual mahal sekarang.
Matcha: gak mau
Matcha: urus dulu tuh yang harus diurusinTak lama kemudian Selatan terlihat sedang mengetik. Cepat sekali lelaki itu jika sudah menyangkut Matcha.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [END]
Teen Fiction➜ Follow dulu akun ini yuk! Niat Matcha memutuskan Selatan itu untuk menjauh dari Selatan yang sifat mempermainkan wanitanya tidak pernah hilang meski sudah mempunyai Matcha. Tapi takdir tidak berpihak pada Matcha, takdir yang jahat malah menyatuka...