65. Back Again

24.9K 2.2K 408
                                    

follow ig Selatan sama Matcha yuk!

@s_atan69
@matcharubyca
@alfinaaadama_

||||

Deburan ombak dan suasana pantai yang sepi membuat Matcha merasakan ketenangan dan kenyamanan. Perempuan itu menatap hamparan laut luas didepan sana sementara tangan kanannya menggenggam tangan kecil milik Sagar.

Sore ini dia memilih untuk ke pantai bersama Selatan dan Sagar untuk menjenguk anak pertama mereka. Sudah lumayan lama Matcha tidak ke pantai.

"Bion beneran kuat nih?" Untuk yang kesekian kalinya Selatan bertanya.

"Kuat Ayah, aku pengen ketemu Kakak."

Sagar memang sedang tidak enak badan dan suhu tubuhnya panas meski tidak terlalu tinggi. Anak itu nekad untuk ikut ke pantai karena ingin bertemu kakaknya yang kata Matcha ada di sini.

"Abis pulang dari sini Bion langsung minum obat, oke?" Kini giliran Matcha yang buka suara.

"Oke, Bunda."

Ketiga orang itu yang seperti keluarga kecil bahagia memilih untuk duduk beralaskan kain yang dibawa oleh Matcha dari rumah.

Jika anak pertamanya masih ada, apakah Matcha dan Selatan tidak akan pernah bercerai? Mungkin saja anak itu bisa jadi alasan agar hubungan di masa lalu tetap bertahan sampai detik ini.

Sadar dengan apa yang ia pikirkan, Matcha menggelengkan kepalanya dan berusaha untuk melenyapkan harapan yang tadi sempat hadir ke pikirannya.

Ada hikmahnya juga Matcha berpisah dengan Selatan. Lelaki itu jadi mau untuk bekerja keras sampai ada dititik sukses.

"Nda, Kakaknya mana?" Pertanyaan Sagar berhasil menarik perhatian Selatan dan Matcha.

"Kakak sebentar lagi ada kok," jawab Matcha sembari tersenyum penuh arti.

"Kakak Bion cewek atau cowok?"

"Cewek..."

Selatan memperhatikan ekspresi Matcha. Jelas sekali bahwa Matcha nampak merindukan putri pertamanya yang selalu menemani Matcha dalam keadaan susah.

"Kakak Bion cantik, sama kayak Bunda." Selatan angkat suara.

"Wah, kayak Bunda ya?" Selatan mengangguk. "Bion gak sabal ketemu Kakak!"

Matcha tersenyum miris, dia berusaha untuk terlihat tegar meski perasaan bersalah karena gagal menjaga kandungannya waktu itu masih mendominasi.

"Kakak udah bahagia di surga sana, kalau mau ketemu Kakak kita liat matahari terbenam aja."

Sagar mengernyitkan kening, heran dengan ucapan Matcha. "Kok liat matahali telbenam?"

Selatan membawa Sagar agar duduk di pangkuannya. Dia menggeser posisinya untuk lebih dekat dengan Matcha, lalu tangan kirinya merangkul bahu perempuan itu.

"Kak Binar Senja, itu nama kakaknya Bion. Kak Binar cantik persis seperti matahari saat terbenam."

Bion menyandarkan kepalanya ke dada bidang Selatan. Mata anak itu menyipit saat sinar senja mulai terlihat. Benar-benar cantik.

"Telus Kak Binal mana? Bion pengen ajak main Kak Binal," ucap Sagar yang membuat Matcha terkekeh gemas.

"Bion cukup berdoa sama Tuhan, minta buat Tuhan selalu jagain Kak Binar di surga."

Meski bingung Sagar tetap menyimak ucapan Matcha dengan baik. Surga pasti sangat jauh dan Sagar tidak bisa ke sana untuk mengajak main kakaknya, pikir Sagar begitu.

TOXIC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang