follow ig Selatan sama Matcha yuk!
@s_atan69
@matcharubyca
@alfinaaadama_||||
Adinata meremas sebuah undangan pernikahan simpel namun cantik yang baru saja diberikan oleh sekretarisnya.
Bagaimana bisa Matcha memutuskan untuk rujuk kepada orang yang sudah pernah menyakitinya dengan sangat parah itu, sementara di sini ada Adinata yang sangat mencintai Matcha. Adinata juga bisa mencintai Sagar meski anak itu bukan anak kandungnya.
Sakit. Belum pernah Adinata ditolak secara terus-terusan seperti ini. Hanya karena Matcha, Adinata tidak berhenti berjuang dan terus berusaha membuat Matcha jatuh cinta kepadanya.
"Sialan!" geramnya sembari menggebrak meja.
Padahal Adinata bisa menjamin semuanya jika Matcha menerima Adinata.
Apapun mau perempuan itu akan dia turuti. Matcha juga akan diperlakukan seperti ratu olehnya. Tetapi kenapa dia malah memilih untuk kembali kepada Selatan?
Apa kurangnya Adinata sampai Matcha tidak pernah melihat ke arahnya?
"Dikasih yang tulus dan gak banyak main malah milih buat balik lagi ke bajingan. Bodoh, tapi aku sayang sama kamu, Ca." Adinata bergumam dengan wajah yang nampak sekali sedang sakit hati.
Sejujurnya Adinata tidak pernah menyayangi seseorang sampai sedalam ini. Dia mengira hubungannya dengan Matcha akan berjalan mulus karena siapa tahu perempuan itu memiliki perasaan yang sama sepertinya.
"Brengsek!" Makinya entah untuk siapa.
Pria itu berdiri dan keluar dari ruangan dengan tangan yang memegang undangan sialan itu. Tujuannya kini hanya ke coffee shop yang ada didepan kantornya untuk menghilangkan stress yang kini tengah ia rasakan.
Adinata suka kopi dan siapa tahu kopi bisa sedikit menyelamatkannya dari rasa patah hari ini.
Dan di sinilah Adinata berada, duduk diam sembari memandangi pemandangan jalanan yang lenggang lewat dinding kaca yang mengelilingi coffee shop ini.
Kenapa seseorang yang mencintai terlalu dalam selalu disia-siakan? Kenapa tidak pernah mendapatkan balasan yang baik?
Adinata menghela napas, dia masih tidak rela dengan kenyataan bahwa Matcha akan menikah dengan Selatan.
Kenapa harus Selatan? Kenapa bukan dia saja yang bersama Matcha nanti hingga tua?
"Kak Adi?"
Kepala Adinata mendongak, saat itu juga dia melihat sosok Ameena yang menatapnya dengan senyum tipis di bibir. Perempuan itu nampak kurus dan wajahnya tidak seceria saat terakhir Adinata melihatnya.
"Hai, Ameena. Lagi ngopi juga?" Adinata basa-basi.
"Iya, Kak. Abis nganterin Viola sekolah. Em ... boleh aku ikut duduk?"
Adinata melirik kursi di hadapannya sebelum dia mengangguk untuk mengizinkan Ameena duduk di sana.
Mereka saling berhadapan dan sempat canggung untuk beberapa menit, sebelum mata Ameena melihat undangan yang tergeletak begitu saja di atas meja kayu yang menjadi penghalang antara Adinata dengan dirinya.
Ameena mengambil undangan yang cantik itu. Dia membaca nama mempelainya sebelum tubuhnya mematung karena terkejut.
"Secepat ini ya ternyata," ucapnya dengan lirih.
Padahal Selatan dan Ameena belum lama bercerai, tetapi lelaki itu sepertinya sudah tidak sabar untuk memiliki Matcha lagi. Sakit sekali hatinya.
"Kamu gak diundang?" tanya Adinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [END]
Teen Fiction➜ Follow dulu akun ini yuk! Niat Matcha memutuskan Selatan itu untuk menjauh dari Selatan yang sifat mempermainkan wanitanya tidak pernah hilang meski sudah mempunyai Matcha. Tapi takdir tidak berpihak pada Matcha, takdir yang jahat malah menyatuka...