follow ig Selatan sama Matcha yuk!
@s_atan69
@matcharubyca
@alfinaaadama_||||
Selatan pusing, dia hanya bisa duduk diam sambil menatap tajam Ameena yang terlihat sangat keras kepala dihadapannya. Ceceran surat cerai yang sudah disobek terdapat di atas meja makan, membuat Selatan tambah kesal dan ingin memaki Ameena.
Bulan-bulan sudah Selatan lalui hanya untuk berusaha membuat Ameena menandatangani surat sialan itu, tetapi ternyata kepala Ameena seperti batu karang dan tidak bisa dipecahkan oleh apapun. Rasanya Selatan ingin memakai cara licik saja dengan memalsukan tandatangan Ameena, tetapi rupanya perempuan itu jauh lebih licik dari dirinya.
"Bisa kamu berhenti keras kepala dan cepat tandatangani surat sialan itu? Saya gak bisa terus bertahan sama kamu!" katanya setelah mengatur emosi.
"Tapi aku masih bisa."
"Berhenti menyiksa diri dan berhenti menjadi terlihat murahan di mata saya, Ameena."
Napas Ameena tercekat saat mendengar ucapan Selatan yang sangat menusuk hati. Baru kali ini Selatan memakinya, padahal di hari sebelum-sebelumnya dia hanya diam dan menampilkan wajah murka jika surat itu berakhir mengenaskan.
"Kenapa kamu ngebet banget pengen pisah dari aku? Apa mantan istri kamu udah gak tahan ya pengen rebut kamu dari aku?" tanya Ameena, wajahnya seolah mengejek dan itu membuat Selatan berdecih.
"Rebut kamu dari aku, seriously? Kamu yang rebut saya dari Matcha."
"Oh ya? Status kamu udah jadi duda waktu aku minta dinikahi. Aku gak rebut kamu dari dia! Kamu tidur sama Matcha, itu namanya selingkuh dan Matcha lebih murahan dari pada aku karena tidur sama suami orang!"
Ameena mundur beberapa langkah dengan mata terbelalak lebar saat Selatan dengan penuh amarah menggebrak meja makan. Lelaki itu berdiri dan menatap tajam Ameena yang kini ketakutan.
"Meski status saya duda waktu itu, tapi saya sama Matcha belum selesai. Jangan berani-beraninya hina dia karena saya yang kejar Matcha, saya yang milih buat khianatin kamu karena rasa cinta saya buat Matcha masih besar."
Selatan tidak peduli dengan rasa sakit yang pastinya dirasakan oleh Ameena sekarang, lelaki itu hanya ingin menyelesaikan semuanya dan kembali kepada Matcha. Dia tidak mau terus terjebak dengan orang yang tidak dia cintai karena sangat memuakkan.
"Aku cuma pengen sama kamu, aku cuma pengen kaya pasangan suami-istri lainnya, apa itu susah banget buat kamu lakuin?" Ameena bertanya dengan nada tercekat karena menahan tangis. "Ada aku di sini, sayang dan tulus sama kamu. Apa kamu gak buka sedikit aja pintu hati kamu? Aku udah berusaha buat jadi istri yang baik, tapi kenapa kamu tetep pilih masa lalu kamu meski dia gak berjuang mati-matian kaya aku?"
Matcha tidak berjuang mati-matian? Rasanya Selatan ingin tertawa keras mendengar itu. Sedari dulu Matcha lah yang berjuang untuknya, untuk melindunginya sampai rela memanipulasi dirinya sendiri agar terlihat benci kepada Selatan padahal aslinya perempuan itu sedang melindungi Selatan agar tidak dalam bahaya. Matcha juga selalu tahan dengan sikapnya meski perempuan itu terlihat muak.
"Tau apa kamu tentang Matcha sampai berani bilang bahwa dia gak berjuang mati-matian?" tanya Selatan, dia berjalan mendekati Ameena yang mundur sampai punggungnya menabrak tembok. "Perjuangan kamu, rasa sakit kamu dan rasa kecewa kamu belum ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang dialami Matcha waktu bersama saya."
Bahkan jika Ameena menjadi Matcha, mungkin perempuan ini tidak akan kuat menghadapi sikapnya dan akan diam saja ketika Selatan marah juga main fisik. Tidak seperti Matcha yang malah melawan sampai akhirnya kedua wajah mereka terdapat lebam.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [END]
Teen Fiction➜ Follow dulu akun ini yuk! Niat Matcha memutuskan Selatan itu untuk menjauh dari Selatan yang sifat mempermainkan wanitanya tidak pernah hilang meski sudah mempunyai Matcha. Tapi takdir tidak berpihak pada Matcha, takdir yang jahat malah menyatuka...