63. Birthday Party

24.6K 2.1K 143
                                    

VOTE DAN KOMEN!

||||


Selatan sudah resmi bercerai dengan Ameena. Selama hidupnya baru kali ini Selatan menghela napas dengan lega dan tersenyum senang sampai membuat orang-orang yang dia temui keheranan.

Ameena tadi pagi turut mengikuti sidang dengan tubuh yang lebih kurus dan ekspresi wajah yang terlihat sangat sedih. Perempuan itu berusaha untuk berbicara kepada Selatan, tetapi Selatan tidak mau dan langsung pergi meninggalkan Ameena.

Membicarakan Ameena, Selatan jadi teringat Viola. Terakhir bertemu dengan anak itu tiga hari yang lalu, waktu temunya sangat singkat karena Viola harus sekolah.

Rencananya Selatan akan tetap menjaga Viola, meski tidak serumah. Mau bagaimana pun, Viola sudah dianggap anak oleh Selatan.

"Bang, ini mau ketemu sama Bion kan?" tanya Barat, dia duduk di kursi samping Selatan.

"Iya, sekalian jemput dia di playgroup."

Barat langsung antusias, tidak sabar untuk bertemu keponakannya yang menggemaskan itu. Dia pernah bertemu Sagar beberapa bulan lalu, tetapi tidak sering karena dia harus mengurus perusahaan EO milik Selatan yang berada di Bandung.

"Oh iya, hubungan lo sama Kak Matcha gimana?" Barat bertanya.

"Masih kayak waktu itu, Matcha belum bisa nerima gue lagi. Tapi sekarang agak baikan sih."

Barat menganggukkan kepalanya untuk merespon Selatan. Dia sangat ingin dan berharap kalau abangnya itu akan rujuk lagi bersama Matcha. Jelas sekali bahwa mereka masih saling menyayangi satu sama lain.

"Tapi Kak Matcha lagi deket sama Adinata, kan?"

Mendengar itu, Selatan langsung berdecak. "Si Adinata doang yang selalu deketin, Matcha cuek-cuek aja tuh."

Adinata sangat gencar untuk mendekati Matcha, bahkan dia selalu berusaha memisahkan Matcha darinya jika ada kesempatan. Pria itu juga mendekati Sagar, berusaha merebut hatinya, tetapi untungnya Sagar tidak gampang dibujuk oleh orang lain.

"Saingan lo lumayan berat, Bang. Semangat buat dapetin hati Kak Matcha lagi," ucap Barat diakhiri kekehan.

Beberapa menit kemudian mobil milik Selatan sudah berhenti ditempat Sagar belajar dan bermain. Dia dan Barat pun keluar dari mobil untuk memberitahukan kepada satpam yang jaga bahwa mereka ingin menjemput Sagar.

Beberapa minggu yang lalu, Sagar bilang kepada Matcha dan Selatan bahwa dia ingin sekolah. Awalnya Matcha tidak mengizinkan, berbeda dengan Selatan yang langsung mengiyakan dan mencari playgroup yang bagus untuk anaknya.

"Ayah!"

Senyum Selatan langsung melebar kala melihat Sagar berlari ke arahnya. Anak itu nampak senang dan tertawa ketika Selatan menggendongnya lalu menerbangkannya ke atas.

"Hai Om Balat!" sapa Sagar ketika melihat Barat.

"Belajar apa aja tadi?" tanya Selatan.

"Tadi aku dengelin Miss celita, telus aku walnain buah. Ayah sama Om Balat mau liat?"

Dengan kompak kepala Selatan juga Barat mengangguk. Sebelum melihat hasil gambar yang diwarnai oleh Sagar, mereka memutuskan untuk mencari kafe terlebih dahulu. Sagar pasti lapar setelah 3 jam belajar.

Ekspresi bangga diperlihatkan oleh Selatan saat Sagar memperlihatkan satu lembar kertas yang diwarnai dengan abstrak. Dia bahkan mencium seluruh wajah anaknya dan memeluk Sagar dengan penuh kasih sayang karena tak menyangka anaknya sangat pintar.

TOXIC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang