53. Kekacauan

23K 2.2K 223
                                    

follow ig Selatan sama Matcha yuk!

@s_atan69
@matcharubyca

||||

Siang ini Matcha mendapatkan kabar duka, Ibu Selatan baru saja berpulang siang tadi dan rencananya akan dimakamkan sore ini. Matcha tanpa pamit ke orang rumah langsung pergi sendirian untuk menghadiri acara pemakamannya.

Meski Ibu Selatan pernah jadi orang yang menyebalkan, tetapi beliau pernah menjadi Ibu mertuanya. Sangat tidak sopan jika Matcha malah bersantai-santai di rumah sedang sebentar lagi Ibu akan dimakamkan.

Setelah menyetir sendirian akhirnya Matcha sampai juga ditempat pemakaman. Dia memakai kacamata hitam miliknya dan keluar dari mobil. Perempuan itu menghampiri kerumunan orang, ada Barat juga Selatan yang turun untuk membantu proses pemakaman. Wajah keduanya nampak tegar dan berusaha untuk tidak terlihat sedih.

"Ngapain kamu ke sini?" Ameena bertanya dengan nada pelan setelah menghampiri Matcha.

"Saya cuma mengantarkan mantan mertua saya ke peristirahatan terakhirnya."

"Memang ada yang menyuruh?"

Matcha menatap Ameena dengan tatapan tajam juga sinisnya. Ekspresi menyebalkan Ameena saat ini membuat Matcha muak dan menahan diri agar tidak mengacau.

"Siapa kamu sampai berani bertanya seperti itu? Inget, kamu gak sepenting itu buat Selatan. Bahkan saya ragu kalau Ibu kenal sama kamu."

Tangan Ameena mengepal, dia tertohok dengan ucapan pedas Matcha yang tepat sasaran. Ibu Selatan memang tidak terlalu mengenalnya, bahkan Ibu Selatan pernah lupa dengan nama istri baru Selatan.

"Kamu bisa tolong jangan muncul lagi di kehidupan Selatan? Kamu sengaja muncul buat bikin dia balik lagi sama kamu, kan?" tuduh Ameena yang membuat Matcha menoleh lagi ke arahnya.

"Pardon? Yang ada itu Selatan muncul di kehidupan saya lagi, dia kejar-kejar saya dan berusaha membuat saya jatuh ke pelukannya. Kamu tau alasannya apa?" Matcha mendekatkan bibirnya ke telinga Ameena. "Alasannya karena dia cinta sama saya. Saya ikut prihatin karena kamu berjuang sendirian di sini, saya juga turut sedih karena kamu gak bisa merasakan gimana enaknya ada dibawah Selatan."

"Perempuan sialan!" Ameena memaki dengan suara mendesis.

Matanya berkaca-kaca karena sakit hati mendengar segala cemoohan Matcha. Sebenarnya sejauh apa hubungan suaminya dengan Matcha sampai Matcha berani berkata seperti itu?

"Saran aja sih, kalau tau Selatan gak menginginkan kamu jangan terus dipertahankan. Kamu keliatan miris banget karena terus genggam orang yang gak mau genggam balik kamu."

Sebelum Ameena kalap dan tidak bisa menahan diri untuk menamparnya, Matcha langsung meninggalkan perempuan itu dengan menghampiri Barat. Matcha membawa Barat ke pelukannya sedang Selatan hanya diam sembari menatap mereka.

"Yang ikhlas ya, doain Ibu." Matcha menguatkan Barat yang hanya bisa memeluk erat Matcha.

Mata Matcha menatap Selatan yang masih tetap menatapnya, dia tersenyum tipis untuk menguatkan lelaki itu juga. Pasti Selatan sangat terpuruk karena ini.

Setelah acara pemakaman selesai, Matcha memutuskan untuk pulang. Dia masuk ke mobil tetapi sebelum menjalankan mobilnya, pintu penumpang terbuka oleh Selatan yang kini sudah duduk di sisi Matcha.

"Ke apartment aku dulu, Ca. Mau gak?"

Matcha mengiyakan, dia menjalankan mobilnya setelah Selatan menyebutkan alamat apartment milik lelaki itu. Untuk kali ini biarkan Selatan bersamanya, dia pasti butuh seseorang dan seseorang itu adalah Matcha.

TOXIC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang