Hai, Besties!
Akhirnya update si Bintang😭
Udah ditinggal berapa bulan yaa? WkwkSiapa yg nungguin Bintang? Cunggg.
Jam berapa kalian baca part ini?
HAPPY READING!!!
_____________________________________Adel berjalan masuk ke gerbang sekolah setelah berpamitan pada Sang Ayah yang mengantarkannya, Adel berusaha bersikap biasa saja tetapi tatapan beberapa siswa yang ia lewati cukup membuatnya risih.
"Selamat pagi," seru Gea dengan nada yang begitu ceria, ia pun hampir membuat jalan Adel sedikit oleng.
"Pagi, Ge," balas Adel dengan sedikit lesu.
"Pagi-pagi nggak boleh lesu, kenapa sih temen gokil gue ini? Ahhh, gue masih nggak nyangka ternyata lo pacarnya Kak Bintang, lucky banget sih hidup lo," cerocos Gea membuat Adel memutar bola matanya malas.
"Berlebihan deh lo," ucap Adel.
"Omong-omong Kak Bintang nembak lo kek gimana?" tanya Gea membuat Adel sangat malas sekali meladeninya.
"Ya ... kayak gitu," balas Adel seadanya, ia meringis dalam hati.
"Lo pulang sekolah ada waktu nggak?" tanya Adel menatap Gea, "hangout yuk?" ajaknya.
Gea bersorak heboh dan menganggukkan kepalanya beberapa kali. "Ini bakal jadi acara jalan kita yang pertama, gue yang ke rumah lo atau lo yang ke rumah gue?" tanya Gea.
"Menurut lo baik yang mana dari itu?" tanya Adel yang bingung.
"Ah, gini aja deh, lo ikut ke rumah gue dulu karena gue dijemput sopir nanti kita baru ke rumah lo dan jalan deh," ujar Gea dengan semangatnya.
"Oke-oke, lo tau tempat yang oke kan?" tanya Adel, "lo tau gue selebgram," lanjutnya dengan mengibaskan rambutnya.
Gea memutar bola matanya malas. "Jangan bilang lo mau jadiin gue tukang foto? Ahhh lo mah," katanya.
"Seneng banget gue punya temen yang peka kayak lo, ututu," ucap Adel dengan mencubit pipi gembul Gea dengan gemas.
Mereka berdua tertawa terbahak di tengah-tengah koridor menuju kelas. Namun, saat sampai di depan kelas mereka, mereka berhenti tertawa. Gea menyenggol lengan Adel dengan tatapan menggoda.
"Gue masuk duluan ya," ucap Gea dan berlari masuk ke dalam kelas.
Ingin mencegah tapi Gea sudah jauh masuk kedalam kelas. Ia menatap Bintang dengan alis terangkat sebelah.
"Mau ngapain? Gue males ya adu mulut pagi-pagi," tanya Adel menatap Bintang dengan malas.
"Nih," Bintang meraih tangan Adel dan memberikan sekotak cookies, "buat lo tapi gue nggak tau lo bakal suka apa nggak, jangan di buang itu buatan Mama gue. Abisin ya," ucapnya seraya mengusap gemas rambut Adel.
Lantas Bintang langsung pergi menaiki anak tangga menuju kelasnya yang berada di lantai atas.
Adel menatap cookies yang terlihat dari kotak transparan, matanya langsung berbinar menatap cookies yang merupakan salah satu makanan favoritnya.
Setelah itu, Adel langsung masuk kedalam kelas diiringi sorakan menggoda dari teman-teman sekelasnya.
Gue sama Bintang cuma pura-pura, heboh banget sih. Batin Adel. Ia meringis menatap teman-temannya yang begitu mempercayai sandiwara ini.
***
Adel dan Gea melongo menatap Bintang yang tersenyum kocak sembari menopang dagunya dan menatap kedua perempuan di depannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAE ✔️
أدب المراهقينPacaran pura-pura? Itu semua salah Bintang, pokoknya salah Bintang! Adel sangat frustasi, kehidupan tenang yang ia idam-idamkan harus pupus karena lelaki bernama Bintang mengusiknya. "Adel ini pacar baru gue!" "Apa-apaan lo?" "Kita udah lebih dulu s...