Hai, Besties!
Kembali lagi sama Bintang, nungguin yaa?Hehe,
Jam berapa kalian baca part ini?HAPPY READING!!
__________________________________
Adel sudah berdandan cantik dengan gaun yang dikirimkan Mamanya, sungguh Adel benar-benar malas sekali menghadiri pernikahan kedua Sang Mama.
Sedikit heran dengan Sang Papa yang sudah bersiap-siap, tampan dengan setelan tuxedo. Mantan istrinya akan menikah lagi, Papanya malah terlihat bersemangat menghadiri pernikahan sang mantan.
"Huft," Adel mengembuskan napasnya kasar.
"Papa masih ada waktu buat batalin pernikahan mereka," ucap Adel.
"Heh kamu kalau ngomong sembarangan, jangan lupa kasih selamat buat Mama kamu nanti di sana dan jangan cemberut gitu, kasih senyuman buat Mama kamu," ujar Papa Hasan.
Papa Hasan mengambil kunci mobilnya dan keluar dari rumah lebih dahulu, Adel mengikuti dari belakang.
Ting!
Bintang Jelek!
Mau kemna? Cantik amat sihhhKening Adel mengernyit heran, ia mengedarkan pandangannya ke sekitar rumah dan menyipitkan matanya melihat sesuatu mencurigakan di luar gerbang rumah.
Langkah kaki Adel berjalan cepat keluar gerbang, Papa Hasan sedang berusaha mengeluarkan mobil.
"Lo ngapain di sini?" tanya Adel galak.
"Gue tadinya mau ngajak lo jalan, eh ternyata lo mau pergi. Kemana? Kok cantik banget?" tanya Bintang dengan mengetukkan jari telunjuknya pada helm.
"Mau ke pernikahan bareng Papa gue, sekarang lo lihat sendirikan gue bakalan pergi, jadi lo juga pergi sana," usir Adel dengan teganya.
"Nggak diajak masuk dulu?" tanya Bintang dengan polosnya.
"Eh, si bego! Udah tau yang punya rumah mau pergi!" cerca Adel.
"Adel, kok kamu nggak bilang mau berangkat bareng pacar kamu? Kalau kayak gitu kan Papa nggak usah lama-lama nunggu kamu," Papa Hasan datang dengan mobilnya.
"Eh, halo selamat malam, Om." Bintang tersenyum sopan.
"Pa, aku berangkat bareng Papa, ih, nggak usah ngaco deh!" kesal Adel.
"Iya, Om, saya kesini tadinya mau ngajak Adel jalan eh ternyata Adelnya mau jalan bareng Om," ujar Bintang membantu menjelaskan.
Adel sangat bersyukur Bintang kali ini membantunya dengan benar, tidak membantu dengan jawaban nyeleneh seperti sebelum-sebelumnya.
"Iya nih, kamu ajak dianya besok aja ya, Om kebetulan mau ada acara sama Adel."
Bintang mengangguk, "kalau gitu saya pulang dulu ya, Om, sampai jumpa lain waktu," pamitnya dengan segera menggunakan helm dan pergi menjauh bersama motornya.
Memasuki mobil, Adel duduk dengan tenang.
"Papa kayak pernah ngelihat dia gitu deh," ucap Papa Hasan dengan mulai mengemudi.
"Ya kan tadi Papa lihat dia," sahut Adel.
"Sebelumnya Adel," ucap Papa Hasan.
"Perasaan Papa aja kali, nggak mungkin, kapan ketemunya coba."
Papa Hasan hanya diam tak menanggapi lagi.
***
Resepsi pernikahan kedua Sang Mama sangat mewah. Adel menggenggam erat tangan Sang Papa. Mereka berdua kini berjalan menuju kedua pengantin. Sebelah tangan Adel membawa sebuah hadiah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAE ✔️
Teen FictionPacaran pura-pura? Itu semua salah Bintang, pokoknya salah Bintang! Adel sangat frustasi, kehidupan tenang yang ia idam-idamkan harus pupus karena lelaki bernama Bintang mengusiknya. "Adel ini pacar baru gue!" "Apa-apaan lo?" "Kita udah lebih dulu s...