Hai, Besties!
Kembali lagi sama Bintang:)Kalian nungguin?
Readers said : Kamu nanyeeaa?
Wkwk.
Jam berapa kalian baca part ini?
HAPPY READING!!!!
_______________________________________
Hari ini Adel tidak masuk sekolah, selain karena kesiangan terjadi masalah pada perutnya. Ia merutuki Bintang yang semalam mengajaknya pergi makan bakso, namun itu juga salahnya yang menuangkan sambal terlalu banyak.
Ia bernapas lega setelah membuang air beberapa kali, ia meringis sembari telungkup di atas kasur, "please lah udahan ya mulesnya," ucap Adel suaranya terendam oleh bantal.
Adel mengambil ponselnya dan menghubungi Bintang. Setelah tersambung.
"Bintang, ini gegara lo gue mules buang air mulu, kalau aja lo nggak ngajak gue makan baksonya Pak Juju, nggak bakal gini. Lo sendiri gimana?" cerocos Adel.
"Oh jadi kamu makan bakso pedas lagi ya?" Suara diseberang sana membuat Adel mengernyit heran, ia menatap nama yang tertera. Benar. Ini Bintang.
Jangan bilang?! Adel melotot. Ia langsung mendekatkannya kembali ke telinga.
"Halo, Tante. Maaf, kukira Bintang yang ngangkat," ringis Adel.
"Adel, lain kali kalau diajak Bintang makan bakso jangan mau ya, tolak. Dia juga sama nih jatuh sakit, dia paling nggak bisa makan-makanan pedes, selalu ngebantah larangannya."
"Oh iya, Tan. Nanti lain kali kalau dia ngajak makan bakso lagi, aku tolak," ucap Adel sembari meringis kecil.
"Kamu baik-baik aja kan?" tanya Mama Tiar.
"Iya aku udah mendingan kok," jawab Adel meskipun ia juga tidak tahu bagaimana keadaan dirinya sekarang.
"Yaudah Tante tutup dulu ya mau ngurusin si Bintang dulu," ucapnya.
"Iya, Assalamualaikum,"
"Wa'alaikumsalam."
Setelah ditutup Adel mengembuskan napasnya kasar, ternyata Bintang juga terkena. Adel bersiap memposisikan diri, ia lebih baik melanjutkan tidurnya.
***
"Nggak gitu, Geaaa!" seru Adel menatap ponselnya yang sedang menampilkan wajah temannya itu.
"Nggak gitu gimanaa? Orang jelas-jelas lo jalan ama Kak Bintang, dududu, nggak usah panik gitu deh wajar kan lo berdua pacaran," cerocos Gea dengan mengoleskan sesuatu ke wajahnya.
Adel mengembuskan napasnya kasar, yap, Gea memang masih belum mengetahui mengenai ia dan Bintang yang hanya berpacaran pura-pura.
"Lo bener-bener ngira gue pacaran gitu ama Bintang?" tanya Adel, ia tak lagi menatap layar ponselnya dan lebih memilih mengotak-atik menatap laptop, ia berencana akan menonton drama malam ini.
"Apa yang bikin gue nggak percaya?" tanya Gea diseberang sana.
Adel menggeleng. Adel enggan menjelaskan. "udah dulu deh gue mau nonton drakor, bye."
Adel langsung mematikannya tanpa mempedulikan decakan sebal dari Gea yang berada diseberang sana.
***
Bintang mengerang dalam tidurnya, yap, ia benar-benar sakit karena makan bakso kemarin. Sampai mual-mual dan buang air terus-menerus.
Ia sudah sempat minum obat sebelum tidur tadi, ia menyingkap selimutnya dengan pelan dan duduk sembari bersandar ke kepala ranjang.
"Kalau tau bakal sakit gini, gue ogah anjir makan bakso pedes kemarin. Ya allah, maafin Bintang, kemarin Bintang khilaf," ujar Bintang bergumam sendiri.
"Udah bangun?" tanya Mama Tiar sembari membuka pintu kamar.
"Makanya loh Bintang, udah tau perut kamu tuh udah nggak kuat makan pedes malah makan pedes, jangan diulangi lagi apalagi ngajak anak orang, noh pacar kamu juga sakit," omel Mama Tiar.
"Adel juga?" tanya Bintang.
Mama Tiar mengangguk. "Tadi dia nelpon ke kamu yaudah Mama angkat, jangan lupa makan Mama bawain makanan buat kamu, makan sekarang mumpung masih hangat," ujarnya.
"Nanti aku telfon balik Adel, Moli mana, Ma?" tanya Bintang.
"Jangan pegang kucing dulu, Mama masukin ke kandangnya di bawah, awas aja kalau megang kucing. Mama nggak mau lagi ngurusin orang sakit kek kamu," ucap Mama Tiar.
"Astaghfirullah, Ma," Bintang mengusap dadanya.
"Iya-iya, Bintang nurut. Aku mau makan dulu," lanjutnya sembari mengambil makanannya.
"Habisin," ucap Mama Tiar lalu berlalu pergi keluar dari kamar Bintang.
Bintang meraih ponselnya yang tergeletak di atas nakas, ia memeriksa dan benar saja Adel meneleponnya beberapa waktu lalu. Tanpa ragu, Bintang langsung meneleponnya balik.
"Lo ... baik-baik aja kan?" tanya Bintang.
"Baik, gue nggak parah ampe mual-mual," jawab Adel diseberang sana. "Lo gimana?"
Bintang meringis mendengarnya. "Agak mendingan, udah nggak parah kek pagi hari tadi, lo udah makan?"
"Udah, lo lagi makan ya? Kenapa telfon gue kalau lagi makan?"
"Sekalian mastiin keadaan lo," jawab Bintang.
"Bintang, kalau makan jangan sambil bicara tau," kata Adel.
Bintang tersenyum kecil, ia tak membalas lagi dan lebih memilih melanjutkan makannya.
"Lo lanjut makan aja, gue tutup ya lagi seru nih dramanya," lanjut Adel.
Senyum Bintang langsung sirna, ternyata drama jauh lebih seru daripada bercakap dengannya.
To be Continued
©️2022-11-22
I hope you like it!
Pesan buat Bintang?
Pesan buat Adel?
Tungguin part selanjutnya ya, see you next part!

KAMU SEDANG MEMBACA
BAE ✔️
Novela JuvenilPacaran pura-pura? Itu semua salah Bintang, pokoknya salah Bintang! Adel sangat frustasi, kehidupan tenang yang ia idam-idamkan harus pupus karena lelaki bernama Bintang mengusiknya. "Adel ini pacar baru gue!" "Apa-apaan lo?" "Kita udah lebih dulu s...