Bae | 29

365 25 4
                                    

Hi, Besties!!!
Update lagiiii

Jam berapa kalian baca part ini??

HAPPY READING!!!

_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________________

Papa Hasan menatap Adel dengan tajam, ia berkacak pinggang menandakan bahwa ia sedang menghakimi anak perempuan di depannya ini, sedangkan Adel ia berpura-pura tidak tahu apa-apa seraya mengedarkan pandangannya.

"Adel," panggil Papa Hasan sembari memijat pangkal hidungnya.

"Kenapa Pa?" tanya Adel menatap Papanya dengan polos.

"Astaga anak ini, Papa malu mengetahui kalau anak perempuan Papa nyium lelaki duluan, kamu ternyata agresif ya," ujar Papa Hasan menatap Adel frustasi.

Adel mendengus sebal, sudah ia duga pasti Papanya itu membahas mengenai dirinya yang kepergok mencium Bintang. Tapi apakah ini benar-benar salah dirinya?! Papanya itu tidak tahu saja bahwa Bintang yang meminta dicium. Kalau tahu kelakuan Bintang mungkin pacarnya itu yang langsung dihakimi bahkan dijewer setengah mampus.

"Emang kenapa Pa? Issh, Papa kayak nggak pernah muda aja," Adel mendengus sebal, tangannya menusuk-nusuk boneka berbentuk bintang.

"Ya pernah tapi jadi perempuan tuh jangan mau duluan gitu loh, agresif dasar sama seperti Mama kamu dulu, kalau Papanya Bintang sampai tahu astaga mau taruh dimana muka Papa," cerocos Papa Hasan.

"Muka Papa tetep disitu-situ aja," balas Adel cemberut.

"Adel jangan jawab mulu kalau Papa lagi ngomong," ucap Papa Hasan, "awas aja kalau lagi-lagi Papa ngelihat hal kayak gitu kalian masih sekolah belum waktunya," lanjutnya.

"Dan lagi bilangin Bintang kalau mau ngajak kamu kemana-mana harus bilang sama Papa dulu, Papa harus tau kamu bakal di bawa kemana, sama siapa aja, dan bakal pulang jam berapa," ujar Papa Hasan dengan tegas.

"Nurut sama Papa karena Papa nggak bisa biarin kamu sebebas itu di luar sana," ucap Papa Hasan lagi.

Kepala Adel mengangguk patuh, "udah kan ngomelinnya, Papa pasti capek yuk makan dulu, Bibi udah masakin makanan enak," ucap Adel sembari mengusap pelan lengan Papanya, bujuk rayu ia keluarkan.

"Ayo," Papa Hasan menyeret Adel menuju meja makan. "Inget apa yang Papa bilang, haduh, kamu ini baru ditinggal beberapa hari udah mau berulah bikin anak aja," keluh Papa Hasan.

"Pa, nggak gituuu!" elak Adel sama sekali tak terima. Fix, ini semua gara-gara Bintang, Adel akan ngambek pada lelaki itu.

"Nggak gitu gimana? Ngelak terus kamu, buktinya kamu kelon bareng Bintang di ruang keluarga," ceplos Papa Hasan lagi.

Sudah, Adel pasrah pemirsa.

***

Bintang tertawa geli melihat raut muka Adel yang kesal, cemberut, bahkan merengek berkali-kali. Berbeda dari awal mereka bertemu, Adel selalu memperlihatkan wajah galaknya dan sekarang perempuan itu tidak jauh-jauh merengek meminta hal-hal tertentu bahkan merengek saat mengambek seperti ini.

BAE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang