Bae | 53

167 6 0
                                    

Hai!!!

Update lagiiii

Happy reading!!!!

2 part lagi menuju ending!!!

_____________________________________________________

Adel senang bukan main setelah salah satu agensi yang menjadi incarannya menawarkan Adel untuk bernaung. Ia bahkan memberitahu Papanya mengenai ini dan reaksinya turut senang juga.

Saking senangnya ia sampai lupa memberitahu Bintang, ia berniat memberitahu Bintang ketika kekasihnya itu pulang rencananya. Bahkan Adel dengan percaya diri mendatangi kantor agensi tersebut sesuai arahan, yang pertama ia datang sendiri kemudian besoknya ia datang bersama Papa Hasan untuk membantunya memahami kontrak.

Namun, saat Bintang menelepon ternyata cowok itu sudah mengetahui perihal ini dan tadi ia benar-benar tak mengerti mengapa Bintang cemburu karena ia berpikir tidak ada yang memegang tangannya kemarin.

"Kamu kenapa? Bukannya seneng ya kan mau neken kontrak?" tanya Papa Hasan.

"Aku deg-degan aja, Pa, masih nggak nyangka aku," ujar Adel.

"Anak Papa kerennn," Papa Hasan menepuk kepala Adel dengan pelan.

Mereka dipersilakan masuk kedalam ruangan, Adel menyapa Elvan yang kemarin sempat mengobrol dengannya. Mereka berbincang-bincang sebentar lalu langsung pada intinya, Papa Hasan membantu Adel membaca setiap kalimat yang tertera.

"Ada menyebutkan di sini pihak kedua tidak boleh berpacaran minimal 3 tahun kontrak, Adel kamu dalam masalah soalnya kamu punya pacar," ucap Papa Hasan menatap anaknya nelangsa.

Adel membacanya dengan menatap nanar tulisan kontrak itu, ia meringis menatap dua orang dari agensi LOU di depannya.

"Boleh nggak sih backstreet?" Pertanyaan polos itu langsung keluar dari mulut Adel.

Papa Hasan menepuk jidatnya, "ya gimana mau backstreet kamu aja udah upload-upload foto pacar kamu, si Bintang, semua orang udah tau," sambarnya.

"Itu peraturan dari agensi agar kamu bisa fokus dalam ngembangin karir apalagi baru pemula," ucap Fadel selaku manager dalam agensi ini.

Ya, sebenarnya Adel ditawari menjadi seorang model karena memang tinggi dan tubuhnya ideal, naasnya ia sama sekali tidak tahu caranya berlenggak-lenggok di atas catwalk makanya dibilang pemula. Beda cerita jika konsep pemotretan, Adel unggul dalam hal itu bahkan Bintang selalu memujanya betapa luwes nya Adel jika di foto.

"Selebihnya nggak ada masalah, cuma mungkin Adel kan ada di kelas tingkat akhir, saya kepengen semisal dia menyetujui untuk bergabung jangan sampai jadwal modelnya mengganggu aktivitas sekolahnya," ujar Papa Hasan menutup kontrak itu.

"Gimana Adel?" tanya Elvan menatap perempuan di depannya.

Adel menggigit bibir bawahnya, "mmm, boleh aku pikir-pikir lagi?"

"Pikir-pikir bagaimana maksudnya? Bukannya kamu bener-bener seneng jika bisa bergabung dengan kami? Tunggu apalagi?" tanya Fadel langsung mencecarnya.

"Pelan-pelan, dia berpikir lagi karena pernyataan nggak boleh berpacaran itu," sahut Elvan menenangkan Fadel.

Papa Hasan mengangguk sembari membantu anaknya, "saya dan Adel perlu bicara dengan calon menantu saya, biar ini menjadi urusan kami dan mengenai kontraknya boleh Adel bawa? Kami akan kembali lagi kesini jika sudah berpikir matang," ujarnya.

Adel mengulum senyumnya ketika Papanya menyebut 'calon menantu'.
"Tentu saja Pak, namun ada baiknya jika lebih cepat lebih baik Adel menyetujui tawaran kontrak ini," ucap Elvan.

BAE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang