Bae | 17

435 31 16
                                    

WARNING!!!
18+ hehe

Hai, Besties!!!

Update lagiiii, Aaaaaa

Please ramein, wkwk
Jam berapa kalian baca part ini?

Happy Reading!!!!

"Adel," panggil Bintang saat Adel sudah di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Adel," panggil Bintang saat Adel sudah di depannya.

Adel enggan menjawab, ia langsung masuk kedalam mobil. Bintang memaklumi, ia pun bergerak masuk kedalam mobil.

"Adel," panggil Bintang lagi dengan mencoba memegang tangan Adel, akan tetapi Adel langsung menepisnya kasar.

"Cepet jalan," ucap Adel.

Bintang menurut, segera ia menjalankan mobilnya dengan pelan. Bintang berencana membawa Adel ke tempat yang cocok untuk mereka berbincang. Namun, di tengah perjalanan sayup-sayup mendengar isakan tangis dan tak lain dari Adel.

"Maaf, Adel," sesal Bintang dengan langsung menghentikan mobilnya di jalan yang cukup sepi.

Tangisan Adel semakin kencang, ia bahkan menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Puas lo? Lo puaskan sekarang udah bikin gue gila mengharapkan lo dateng nonton konser bareng?" ucap Adel suaranya teredam karena wajahnya masih ditutupi kedua telapak tangannya.

"Gue bisa jelasin, gue nggak bermaksud ingkarin janji, beneran. Tolong dengerin penjelasan gue," ujar Bintang berharap Adel ingin menatapnya.

"Nggak mau," ucap Adel menepis tangan Bintang.

Sebenarnya Adel tak ingin semarah ini, tetapi nalurinya yang bergerak sendiri seolah ia berhak marah kepada Bintang. Ia tahu apa yang diinfokan oleh Gea memang benar terbukti dengan penampilan Bintang yang memakai jas.

"Nggak ada yang perlu dijelasin, gue nggak ada hak apapun dengerin penjelasan lo. Kita cuma pacar pura-pura kalau lo inget," balas Adel dengan menatap Bintang.

Bintang menggeram mendengarnya.

"Lo pacar gue Adel!" ucap Bintang penuh tekanan.

Dengan jelas Bintang melihat wajah Adel yang memerah apalagi matanya yang berair, ia berdecak kesal karena itu semua adalah ulahnya.

"Apa pacar pura-pura berhak dengerin penjelasan lo? Berhak marah? Berhak kecewa? Itu jelas gue nggak punya hak, Bintang!" ucap Adel menangis tergugu.

"Adel, jelas aku ingin mengharapkan hubungan dari sekadar pura-pura ini, tentu aku berhak menjelaskan apa yang keliru dari rencana jalan kita hari ini. Dari awal aku udah tertarik sama kamu, aku sayang sama kamu, aku ingin lebih dari sekadar pura-pura," ujar Bintang menatap Adel dalam.

"Bintang," panggil Adel.

"Hmm?" dehem Bintang, tanpa sepengetahuan Adel, ia melepas seatbelt yang melindungi Adel. Ia juga mengatur jok yang ditempati Adel ke bawah sempurna.

BAE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang