Bae | 39

293 17 1
                                    

Hai, besties!

Baru update lagiii, maaf yaaaa😭

Pasti bosen nungguin muluuu

Ngga papa ....

Happy reading!

______________________________________________________

Setelah bertengkar beberapa hari, kini Bintang dan Adel sudah berbaikan bahkan sudah mesra-mesraan di apartemen Bintang yang belum sepenuhnya lelaki itu tempati.

"Pijat kepala aku sayang," pinta Bintang dengan memejamkan matanya menikmati pijatan dari Adel.

Mereka tengah berkeramas, saling mengkeramasi rambut mereka. BUKAN DI KAMAR MANDI YA! Tapi Bintang memang memiliki kursi khusus keramas seperti di salon.

"Kita kayak main salon-salonan ya?" tanya Adel seraya tertawa geli.

"Kamu mau nyalon? Ayo biar aku temenin ketimbang salon-salonan di apartemen gini," ucap Bintang.

Adel mendengus, ia dengan cepat memijat kepala Bintang. Lalu berkata, "nggak usah buang-buang uang deh mentang-mentang kaya, jajanin aku makanan aja."

"Omong-omong kenapa kamu bilang aku harus jauh-jauh dari Delan, kamu nemuin sesuatu?" tanya Adel setelah selesai mengeringkan rambut Bintang, ia mengusapnya dan berdecak kagum, "lembut bangettt," kagum Adel.

"Bagus, udah cocok jadi istri, udah bisa ngurus aku," ucap Bintang membuat Adel malu.

Bintang menarik Adel untuk duduk di tempat yang ia tempati tadi.

"Cepet ceritain," Adel merengek, ia tahu bahwa Bintang mengetahui mengingat kata Gea mata Bintang itu di mana-mana.

"Belum nemu yang pasti, tapi wanti-wanti aja kalau Delan tuh berbahaya," ucap Bintang berusaha sebaik mungkin mengurus rambut panjang Adel.

"Dia liar berkedok anak teladan, Adel," bisik Bintang membuat Adel terkejut bukan main.

Cup.

"Aku tau kamu mau menyanggahnya, tapi itu fakta yang udah aku cari tau, kamu mesti antisipasi dari dia," ujar Bintang. "Rekaman yang dia kasih, dalam video itu Gavin, logikanya kalau iya disabotase pas di rumah kamu, dia udah kecelakaan duluan nggak sih saat di jalan menuju sirkuit? Tapi ini malah seabis dari sirkuit," lanjutnya.

Adel pun berpikiran hal yang sama, namun ia tak berani mengungkapkan. "Apa terjadi sesuatu saat di sirkuit? Apa itu berarti motornya Gavin disabotase di tempat sirkuit itu langsung?" tanya Adel sembari menatap Bintang dari bawah.

Tangan Adel terangkat dan mengusap wajah Bintang dari bawah, "ganteng banget sih pacar aku," rengek Adel.

"Jelas!" sombong Bintang.

"Gavin balapan pake motornya Guntur, tapi pas jemput kamu pake motor sendiri, untuk bagian itu aku masih nyari tau."

Adel mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Menurut kamu pelakunya Delan?" tanya Adel.

Bintang mengedikkan bahunya, "aku nggak bisa langsung nuduh, tapi aku minta sama kamu untuk nggak terlalu deket dan respons dia seperlunya aja," ujarnya.

"Selesai," seru Bintang. Rambut Adel kini tak kalah lembut dan halus.

Bintang memeluk Adel dari belakang, ia mengecup pipi tembam Adel beberapa kali membuat sang empunya tertawa.

"Kamu bentar lagi ujian masuk kampus kan, mau dibikinin apa biar kamu semangat?" tanya Adel.

"Mau ayam kecap yang pernah kamu buat pas di rumah aku sama ... mm kamu bisa bikin cookies?" tanya Bintang.

BAE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang