Bae | 51

193 12 0
                                    

Haiii!!! Update lagiiiiiii

Jangan lupa vomentnya yaaapppp

Happy reading!!!

______________________________________________________

Bintang berdecak kagum melihat kampusnya, Papanya memang benar-benar tidak main-main ingin menyekolahkannya sampai ke Kanada seperti ini.

"The building like harry potter movie!!!" sorak Keyra sembari bertepuk tangan.

"Apa ini tempat syutingnya harry potter Papa?" tanya Kean polos.

Papa Malik menggelengkan kepalanya. "Bukan," jawabnya.

"Kamu suka Bintang?" tanya Papa Malik menatap putra yang sudah besarnya itu.

"He'em, suka," jawab Bintang singkat.

"Berkasnya udah kamu bawakan? Sana registrasi ulang, tuh banyak juga kayaknya yang mau registrasi ulang," suruh Papa Malik.

Bintang lantas pergi menjauh dari orangtuanya dan berjalan mengikuti orang-orang yang masuk kedalam gedung, mereka sepertinya memiliki tujuan yang sama dengan Bintang.

"Papa kita nggak ikut Kak Bintang?" tanya Kean.

Gelengan yang Kean dapatkan. Mama Tiar meringis keras melihat Keyra yang jatuh di atas rumput-rumput akibat berlarian kesana-kemari. Gadis itu langsung ditolong oleh seorang perempuan.

"I am okay, thank you," Keyra melambaikan tangan pada perempuan yang menolongnya.

"Careful cutie, byeee."

"Byeeee,"

Mama Tiar menggendong Keyra, "hati-hati dong sayang, nggak apa-apa kan?" tanyanya.

"Nggak apa-apa Mama, Kakak Bintang kemana?" tanya Keyra saat sosok Kakak kesayangannya tak terlihat.

"Kak Bintang ada urusan kedalam gedung, kita cari makanan yuk Keyra pasti laper," ucap Mama Tiar mengingat mereka semua belum sempat makan baru mengganjal perut dengan masing-masing sehelai roti.

Kembar mengangguk antusias membuat kedua orang dewasa itu gemas dengan tingkah mereka. Orangtua asli mereka sama sekali tidak peduli dengan kembar, maka dari itu Mama Tiar memutuskan membiarkan kembar tinggal dengan mereka dan membiarkan mereka berdua memanggilnya Mama dan Papa. Mama Tiar merutuki adiknya yang membiarkan dua anak gemas ini.

Mereka keluar dari area kampus dan mencari restoran terdekat. Orangtua Bintang tak masalah meninggalkan Bintang di kampus sendirian karena pasti urusannya mungkin agak lama.

Setelah menemukan restoran mereka segera masuk dan memesan makanan.

"Papa, kita jadikan ke disneylandnya?" tanya Keyra diikuti Kean yang mengangguk-angguk.

Mama Tiar tersenyum geli melihat suaminya terlihat diam dan tak tahu harus menjawab apa.

"Kita lihat dulu ya Kak Bintang urusannya bakal berhari-hari apa nggak, kita belum cari tempat tinggal buat Kak Bintang nanti, lihat nanti yaa," ucap Papa Malik.

Itu hanya pengalihan.

***

Bintang mengembuskan napasnya secara kasar, ia keluar dari dalam gedung. Dirinya lapar, sebelum menyusul orangtuanya ia mendapatkan pesan dari seseorang. Bintang mengernyitkan dahinya.

Gibran :
Ini bukannya cewe lu?

Gibran :Ini bukannya cewe lu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Me :
Di mana?

Gibran :
Di LOU Agency, kebetulan gw lg jemput pacar gw di sini

Me :
Thanks.

Bintang langsung muram, kenapa Adel tidak cerita? Ia kembali mengembuskan napasnya kasar di Jakarta pasti sudah malam. Ia kembali gelisah dengan tanda-tanda Adel yang seolah memang tidak bisa menjalani hubungan jarak jauh, lihat saja sekarang entah gimana ceritanya kekasihnya itu tiba-tiba ada di sebuah Agensi bakan mengobrol dengan lelaki.

Bintang tersenyum ketika seseorang menyapanya sembari menepuk pundaknya. Bintang mengangguk dan mereka mengobrol sebentar walaupun sebenarnya ia ingin cepat pergi. Yap, benar. Bintang langsung mendapat teman di sini dan kebetulan dia juga satu program studi dengannya.

Mereka keluar area kampus dan mengobrol banyak hal bahkan Bintang menanyakan mengenai apartemen terdekat. Teman barunya yang bernama Jonathan yang benar-benar asli Kanada menjawab dan merekomendasikan apartemen yang ia ketahui.

Sampai akhirnya Bintang menemui restoran yang didatangi orangtuanya, mereka berdua berpisah sampai situ dan Jonathan pergi ada part time katanya.

"Langsung dapet temen aja," ucap Papa Malik melihat kedatangan Bintang.

"Mirip banget kayak kamu, gampang banget dapet temen," sahut Mama Tiar. "Makan sayang, Mama udah pesenin kamu makanan nih," lanjutnya.

Bintang menarik kursi, duduk, dan langsung makan karena lapar banget. Selagi makan ia sembari mendengarkan perdebatan kembar yang tak ada ujungnya membahas duluan mana antara telur dan ayam?

Setelah acara makan mereka langsung pergi lagi mencari apartemen yang akan Bintang tempati, mereka mendatangi apartemen yang disarankan oleh Jonathan tadi.

"Belum ada yang cocok Pa," ucap Bintang. Papa Malik juga menyetujuinya.

Mereka segera kembali ke hotel lagi karena sudah menunjukkan hari mulai malam.

***

"Kenapa nggak cerita sama aku kalau kamu mau pergi ke agensi kayak gitu?" tanya Bintang sembari menyenderkan kepalanya ke dashboard ranjang. Jam di kanada sudah menunjukkan dini hari, tetapi Bintang belum juga tidur, lebih tepatnya ia sengaja untuk begadang.

Bintang saat ini sedang video call dengan Adel.

"Kok tau? Tau darimana?" tanya Adel sembari meminum susunya.

"Kamu ingetkan mata-mata aku ada di mana-mana?" tanya Bintang balik.

"Bintang, aku tiba-tiba dapet tawaran buat masuk agensi entertainment gitu karena pengaruh aku di instagram, apa kamu bakal ngelarang itu?" tanya Adel sembari menunda gelasnya ke atas meja.

Bintang mengernyit, ini bukan sikap Adel sama sekali.

"Siapa yang mau ngelarang kamu, aku cuma nanya doang, salah aku nanya kayak gitu?" tanya Bintang, "okay kalau gitu aku ganti pertanyaannya siapa cowok yang ngobrol sambil pegang-pegang tangan kamu itu?" lanjutnya.

"Apa sih, siapa? Nggak ada yang pegang-pegang tangan aku, kamu cemburu nggak jelas tau nggak!" ujar Adel dengan kesal.

Bintang mengingat-ingat tanggal berapa Adel datang bulan, ketika ingat ini bukanlah waktunya. Entah mengapa Adel terlihat sensitif sekarang.

"Udah dulu, aku mau ke agensi lagi dianterin Papa, mau lihat-lihat kontraknya," ucap Adel dan secara sepihak panggilan video itu berhenti.

Bintang lemas, ia memukul ponselnya ke bantal dengan keras. Baru ditinggal hanya untuk mencari tempat tinggal di Kanada, Adel sudah begini tak jelas dan tidak ingin jujur. Apalagi ditinggal selama 4 tahun, itu juga kalau Bintang tidak melanjutkan magisternya.

To be continued
©️2024-02-16

Gimana-gimana?

Jangan lupa vote yapp!!!

BAE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang