Bae | 55 End

415 18 14
                                    

Haiii!!!

Apa nihhhh

Wkwk, happy readingggg all!!!

______________________________________________________

"Kamu yakin?" tanya Papa Hasan.

"Papa ngeraguin keputusan aku? Bukannya Papa sendiri yang bilang, selagi ngebangun karir urusan cinta itu harus ditaruh belakangan," balas Adel.

"Papa cuma takut kamu salah ngambil keputusan soalnya Papa juga ngerasa ada maksud lain dibalik kamu direkrut ini, sini Papa baca lagi kontraknya," ucap Papa Hasan meraih lembaran kertas itu.

"Papa nggak kerja?" tanya Adel.

"Sengaja cuti lagi buat nemenin kamu," jawab Papa Hasan, "oh ya tadi Papanya Bintang telepon kalau Bintang bakalan terbang ke Kanada lagi hari ini dan mulai menetap di sana," lanjutnya.

Adel mendengarnya lantas langsung berhenti mengolesi selai cokelat. "Secepat itu? Bukannya bulan depan?" tanyanya.

"Buat apalagi dia di sini? Ngabisin waktu juga sama siapa kalau kamu putusin dia?" tanya Papa Hasan agak menyindir.

"Dia terbang jam 8 malam nanti dari bandara halim pake private jet, kayaknya ada banyak barang bawaan yang dibawa," lanjut Papa Hasan.

"No, Bintang orang yang nggak ribet karena dia bakalan apa-apa beli ditempat," ucap Adel, ia masih ingat ketika dirinya memberitahu Bintang agar jaga kesehatan dan Bintang punya keinginan buat olahraga sepeda, Adel bahkan masih mengingat bahwa Bintang bilang akan beli saja di sana.

"Hafal banget," kata Papa Hasan lalu melirik anak keduanya yang baru turun dengan wajah bantal. "Sarapan Vin," ucapnya.

Gavin mengangguk dengan menempelkan wajahnya ke meja makan.

"Kalau kamu mau kesana bilang nanti biar Papa yang anterin," ucap Papa Hasan ppada Adel, "setidaknya kamu berpamitan Adel," lanjutnya.

Adel hanya terdiam.

***

"Ma, nggak usah bawa banyak-banyak nanti juga aku beli baju baru lagi di sana," ucap Bintang melihat Mamanya pagi ini heboh membereskan barang bawaan Bintang, mendadak beli koper baru.

"Jangan kayak Papa kamu yang apa-apa beli, harus hemat selama kamu di sana," ujar Mama Tiar tanpa mempedulikan omongan Bintang.

Baju-baju Bintang sudah bersih setengah lemari, "nanti kalau aku pulang ke indo aku pake apa Ma kalau dibawa semua kesana?" Bintang tak menyerah begitu saja.

Terdengar kaki-kaki berlarian dari luar kamar Bintang dan muncullah dua bocah kembar yang langsung memeluk Bintang.

"Katanya bulan depan kok malah sekarang sih Kak Bintang? Baru juga pulang dari sana kita mau kesana lagi?" tanya Keyra.

"Kita?" pekik Bintang, "bukannya aku doang ya Ma?" lanjutnya seraya bertanya pada Sang Mama yang baru menutup resleting koper.

"Mama nggak bisa ngelepasin kamu dari sini, kita berangkat semua lagi kesana," jawab Mama Tiar dengan senyuman lebarnya.

"Astagaaa," keluh Bintang sembari merebahkan tubuhnya ke ranjang karena serangan pelukan dari Kean.

"Aku mau peluk Kak Bintang sepuasnya," rengek Kean.

"Aku juga," sahut Keyra dengan teriakan.

Bintang juga merasa akan merindukan dua ponakan kembar usilnya ini, untuk hari ini saja Bintang menuruti dan mengikuti kemauan kembar.

BAE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang