Hai!!!
Update lagiiiiii
Jangan lupa vote n comment!!!
Happy reading!!!!
__________________________________________________________
Bintang mengirimi Adel pesan, ia menghela napas ketika pesannya dari kemarin sama sekali tidak dibalas bahkan dibacapun tidak. Bintang kini sudah berada tepat di depan rumah Adel, ia berjalan kearah teras seraya memencet bel rumah.
Ceklek.
"Ehh, bro?" sapa Gavin. Ternyata Gavin yang membukakan pintu.
"Pacar gue ada?" tanya Bintang.
Gavin menggaruk leher bagian belakangnya, ia agak gugup. "Gue nggak pasti dia pergi kemana, tadi sore dia pergi," jawab Gavin.
"Sendiri atau sama temennya?" tanya Bintang dan Gavin mengedikkan bahunya tidak tahu.
"Siapa Vin?" tanya Papa Hasan datang lalu tersenyum lebar melihat Bintang dihadapannya.
"Ahhh, Bintang ternyata," ucap Papa Hasan seraya menarik Bintang masuk kedalam rumah, "kamu udah makan belum? Om masih ada makanan tuh," lanjutnya sembari duduk di sofa ruang tamu.
"Nggak usah repot-repot Om, Adel kemana?" tanya Bintang to the point.
Papa Hasan terlihat ragu menjawabnya, Bintang mengernyit heran ini kenapa Ayah dan Anak sama saja? Bintang benar-benar penasaran Adel pergi kemana karena ia berusaha menghubungi sama sekali tidak diangkat.
"Jujur aja Om, aku nggak bakal marah karena aku juga udah tau sesuatu," ujar Bintang sembari menundukkan kepalanya.
Papa Hasan terlihat mengembuskan napasnya kasar, "ada hal yang perlu kamu tahu tapi Adel yang berhak ngasih taunya Bintang, ini mengenai kontrak dengan agensi yang nawarin itu," ucapnya.
"Kenapa? Aku nggak bakal ngelarang kan itu opportunity bagus buat karirnya Adel," ucap Bintang.
"Iya, Om juga percaya kamu nggak bakal ngelarang tapi ada baiknya bicara sama Adel yang sebenarnya, Om harap kamu bisa berpikir dengan matang apapun keputusan Adel tolong hargai ya," ujar Papa Hasan.
Bintang terdiam, tak lama dari itu suara mobil terdengar. Papa Hasan dengan cepat berdiri seraya menghampiri ke depan teras, Bintang masih diam memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi pada hubungan mereka berdua.
Lantas ia ikut berdiri dan berjalan kedepan, melihat Adel bersama lelaki yang sama dalam foto yang Gibran kirim. Adel panik melihat Bintang yang tiba-tiba sudah ada di rumahnya.
"Bi-bintang," panggil Adel.
Bintang hanya diam dengan wajah datar menatap keduanya, Papa Hasan canggung dengan suasana seperti ini ia langsung masuk kembali setelah berterimakasih kepada Elvan dan tak lupa menepuk pundak Bintang agar rileks.
"Ternyata beneran lo Van," ucap Bintang berusaha santai.
Papa Hasan yang belum jauh dari pintu utama mendengarnya, ternyata mereka berdua sudah saling kenal.
"Ada baiknya setelah lo izin sama Om Hasan, izin juga sama gue biar prasangka di pikiran gue ini nggak berkeliaran ngaco," ucap Bintang, "lo mau ngambil punya gue untuk yang keberapa kalinya?" tanyanya.
"Sorry, gue cuma ngajak Adel ke galeri clothes doang," ucap Elvan.
"Adel masuk, ada yang harus aku bicarain sama dia," suruh Bintang, tetapi Adel ingin membantahnya, "apa baru ditinggal beberapa hari sama aku, kamu udah nggak mau ngehargain aku?" tanya Bintang menatap Adel dengan sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAE ✔️
Teen FictionPacaran pura-pura? Itu semua salah Bintang, pokoknya salah Bintang! Adel sangat frustasi, kehidupan tenang yang ia idam-idamkan harus pupus karena lelaki bernama Bintang mengusiknya. "Adel ini pacar baru gue!" "Apa-apaan lo?" "Kita udah lebih dulu s...