Bae | 34

370 23 7
                                    

Hi, besties!

Update lagi huhu

Jangan lupa klik bintangnya yaaa!

Jam berapa kalian baca part ini?

HAPPY READING!!!

______________________________________________________

Adel menatap Delan di depannya ini dengan pandangan malas, ia sama sekali tidak ingin diganggu untuk hari ini.

"Lo yang anterin gue ke rumah?" tanya Delan.

Yup, Delan menghampiri Adel sampai ke sekolahnya, ia bahkan meminta berbicara di depan halte. Ini memang sudah jam pulang sekolah dan Adel sedang menunggu Bintang selesai jam tambahan sebenarnya.

"Lo punya banyak temen tapi kenapa salah satu dari mereka nggak ada yang tau keberadaan rumah lo? Mereka malah telfon gue suruh jemput lo kesitu," ujar Adel.

Adel menghela napas berat.

"Bukan apa-apa tapi gegara gue tanpa pikir panjang nyusulin lo, Bintang juga ada di situ dan dia marah banget sama gue," ujar Adel lagi.

"Sorry gue udah ngerepotin lo, gue cuma lagi banyak masalah aja," ucap Delan sembari memijat pangkal hidungnya.

"Banyak masalah juga nggak perlu lampiasin ke minum, gue pikir lo cowok baik-baik yang nggak pernah nyentuh minuman kek gitu," balas Adel.

Delan tertawa kecil. "Jangan berharap apapun sama sikap gue, Adel. Gue juga punya sisi lain yang nggak lo tau," ucapnya dengan nada suara yang berbeda, agak mengintimadasi.

Adel mengangguk-angguk. Lalu ia berkata, "nggak berharap apa-apa, tetep jadi Delan yang gue kenal."

"Bentar lagi jam tambahan Bintang selesai, gue mau balik ke mobil ada lagi yang mau lo omongin?" tanya Adel.

"Ada yang mau gue tunjukin ke lo," ucap Delan membuat Adel menaikkan sebelah alisnya.

"Tentang Gavin," lanjutnya. "Kalau lo ada waktu nanti malam apa boleh kita ketemu?"

"Apa? Kenapa nggak lo kasih tau sekarang aja, nggak perlu nanti malem," kesal Adel.

"Lo mau tau sesuatu kan di balik kecelakaannya adik lo?" tanya Delan, "gue tunggu dan jangan ajak Bintang," lanjutnya dengan melenggang pergi bersama motornya.

Adel mengembuskan napasnya berat.

***

Adel tengah bimbang sembari menyenderkan punggungnya ke jok yang sudah ia atur tiduran.  Tangannya masuk ke saku hoodie milik Bintang yang ia pakai, entah mengapa ia akhir-akhir ini menyukai hoodie milik Bintang.

Jika ia datang menemui Delan, Bintang pasti marah. Apa ia perlu bercerita hal ini kepada Bintang lebih dahulu? Intinya izin lebih dahulu, Adel tak ingin kejadian kemarin menjadi salah paham mereka lagi.

Pusing, Adel lebih memilih memainkan ponselnya saja dan menelusuri media sosial. Sudah lama ia tak update endorse, sekarang banyak foto pribadinya yang ia upload.

Adel membuat video tiktok untuk menghilangkan kebosanan menunggu Bintang, ia membuat banyak video untuk ia upload.

Ting!

Star🌟 :
Mau basreng nggak? Ini temen aku jualan, kamu kemarin kepengen itu kan?

Adel langsung tersenyum.

Me :
Mauuuuuuu basreng Bintangkuuuu:*

Star🌟 :
Emotnyaa, mau yg beneran dong

BAE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang