Bae | 47

184 13 0
                                    

Hai-hai!!!!

Update lagiii, coba dong diklik icon Bintangnyaaaa

Happy reading!!!

_____________________________________________________

Sehabis makan malam di rumah, Bintang keluar dengan membawa mobilnya. Meski direcoki lebih dulu oleh sang Mama, akhirnya ia bisa lolos dengan berjanji akan pulang ke rumah.

Bintang mendatangi teman-temannya, tempat biasa ia nongkrong. Hanya ingin bertanding billiard sekalian bertemu dengan yang lainnya karena ia merasa sudah lama tak main ke tempat ia memerkenalkan Adel kepada teman-temannya.

"Suntuk banget gua, banyak pikiran," ucap Bintang dengan santainya ia menyesap vape lalu bergantian dengan memainkan tongkat billiard.

"Pantes kagak ada batang hidungnya hampir setengah bulan lo kagak kemari," ucap temannya, Gibran.

"Kenapa? Pada nyariin gue kalian pada?" tanya Bintang dengan mengamati tongkat billiardnya.

"Ngga nyariin sih lebih tepatnya cuma benar-benar heran aja woy. Lo yang sering get the winner kalau main billiard sama siapapun, orang-orang yang pernah main ama lu tuh nyariin,"  ujar Gibran.

Hanya kekehan yang muncul dari mulut Bintang. Dia lagi dan lagi mengembuskan asap vapenya, tentu saja jika Adel tahu pasti ia diomeli.

"Kalau gitu ayo main billiard, gua udah lama nih nggak main, moga aja kagak tumpul," kata Bintang dan mulai bermain.

Bintang bermain sampai jam 10 malam, itu juga karena Adel yang meneleponnya. Jika bukan Adel sudah dipastikan ia akan sampai tengah malam dan menghabiskan waktunya dengan teman-temannya.

Adel minta dijemput di salah satu cafe karena katanya abis jalan dengan Gea sekalian foto-foto endorse. Adel senang, karirnya sebagai influencer makin berkembang dan inspirasi outfitnya selalu jadi inovasi baru untuk para pengikutnya. Dengan ini sepertinya ia sudah menentukan kemana arah masa depannya, Adel tertarik menekuni bidang fashion dan design.

"Kok ngga ngasih tau aku kalau mau foto-foto buat endorse gitu, kan bisa aku fotoin?" tanya Bintang ketika Adel masuk kedalam mobil dengan dua tas lainnya.

Alih-alih menjawab Adel mendengus bau dari pakaian yang Bintang pakai, "abis ketemu temen-temen kamu ya di tempat itu? Tuh kamu juga ngga ngasih tau aku kalau ke tempat tongkrongan kamu itu," cebik Adel lalu matanya melihat sesuatu dibagian dashboard.

Bintang mengikuti arah pandang Adel, lalu, "shittt!" gumam Bintang.

"Berhenti ngerokok kamu beralih ke ini ya? Sejak kapan?" tanya Adel tenang.

"Aku stress sayang," jawab Bintang, "ada hal yang mau aku omongin."

"Kenapa? Kamu kan bisa bilang dan cerita ke aku jangan apa-apa lampiasin sama benda sejenis rokok ini, walaupun ini vape, tetap aku ngga suka." ujar Adel.

"Sekarang cerita ke aku, kamu kenapa?" lanjut Adel.

"Aku jadi kuliah di luar negeri, maaf," ucap Bintang bicara dengan cepat.

"Jadi kita beneran bakal long distance ya?" tanya Adel menunduk.

"Maaf, kamu bisa nunggu aku kan? Bukan untuk sekadar menjaga nama keluarga aku tapi juga tentang masa depan aku agar bisa sukses dan jadi pria mapan buat kamu, aku-aku nggak tau harus ngomong gimana lagi rasanya udah stuck dan capek ngehadepin Papa aku sendiri dengan segala kemauannya itu, tapi setelah dipikir-pikir lagi aku harus sukses agar ketika aku datengin Papa kamu, aku udah ngerasa yakin," ujar Bintang sembari mengangkat wajah Adel.

BAE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang