Hi, besties!
Update lagiii hehe, udah pada nyoblos kah kalian?
Happy reading!!!
_____________________________________________________
Semenjak kejadian kembar menghilang dua bocah itu jadi anteng dan tidak hiperaktif seperti biasanya, untung Keyra tidak apa-apa dan tidak parah ketika diperiksa di rumah sakit. Papa Malik memutuskan membawa Keyra ke rumah sakit takut parah dan ternyata ketika di scan, itu tidak apa-apa dan tidak parah, semuanya bernapas lega.
Untungnya lagi mereka datang ke bandara memang dua jam lebih awal tidak mepet banget jadi masih sempat mengejar waktu, setelah waktu dihabiskan untuk mencari dua bocah kembar dan ke rumah sakit terdekat.
Mereka duduk di kelas bisnis, Bintang tahu ini pasti permintaan Papa karena ia memang tidak terbiasa di kelas pesawat biasa seperti ekonomi. Ada untungnya juga sih, Bintang bisa berleha-leha dan melanjutkan tidur setelah kurang tidur dan berpusing ria mencari dua bocah kembar.
"Keyra tidur kan Ma?" tanya Papa Malik.
"Belum ini lagi nyusu," jawab Mama Tiar.
Bintang membuka matanya mendengar ucapan sang Mama, ia paling suka jika melihat dua ponakan kembarnya itu menyusu. Ia langsung menyiapkan kamera dan memvideo.
"Mana-mana aku mau lihat Keyra lagi nyusu," ucap Bintang beranjak dari duduknya, "Oh my gosh, katanya udah gede tapi masih nyusu," lanjutnya setelah berhasil melihat Keyra yang tiduran di kursinya sambil memegang dot susu.
Keyra yang menyadari mendelik kesal dan menggeram kecil karena Kakaknya itu yang jail. "Aku kan lagi pertumbuhan jadi wajar minum susu, emang Kak Bintang yang udah tuwir udah nggak cocok minum susu," kata Keyra sembari melepas dotnya.
"Yeeee, kalau kakak tuwir trus Mama Papa apaan?" Bintang tak terima.
"Nenek kakek," celetuk Keyra sembari tertawa, Bintang juga.
"Heh, berisik! Nggak sopan ngatain orangtua gitu, kita juga masih muda," ucap Mama Tiar yang kali ini tidak terima. "Balik ketempat duduk kamu Bintang, sana," lanjutnya.
Sebelum kembali duduk Bintang menggoda Keyra dengan, "Yahhh, kasihan nggak punya ponsel, lihat Kakak sama Kean main ponsel dong," ledeknya sembari kabur dengan kembali ke kursinya.
"Aaarghhhh, Kak Bintang ngeselin!" teriak Keyra membuat semuanya menoleh. Papa Malik langsung meminta maaf karena keberisikan ini dan menatap tajam Bintang.
"Iya-iya, nanti Papa beliin lagi, nggak usah nangis ah jangan dengerin Kak Bintang, Keyra coba tidur lagi yuk nih susunya masih banyak sama sini Mama puk-puk pantatnya," bujuk Mama Tiar dan akhirnya Keyra mau dibujuk.
Tak lama dari itu Keyra tertidur.
***
Hampir sekitar 20 jam di pesawat, satu keluarga itu telah sampai di bandara International Pearson Toronto. Ya, Bintang akan berkuliah di Kanada. Setelah transit dua kali, akhirnya mereka sampai.
Kean sedari tadi mengeluh pusing dalam gendongan Papa Malik, sepertinya ia mengalami Jetlag. Perjalanan jauh yang memakan waktu hampir seharian. Koper-koper mereka dibawa oleh seorang Porter yang menawarkan jasanya saat mereka keluar dari gate.
"Ini mah Toronto, Pa. Disneyland tuh adanya di California," celetuk Mama Tiar.
"Oh iya kah? Seinget Papa di Canada juga ada, nggak ada ya?" tanya Papa Malik.
Bintang yang mendengarnya langsung mendengus sebal, ia yakin seabis ini terdengar rengekan dari dua bocah kembar yang masing-masing digendong Mama Papa Bintang.
"Katanya deket dari school nya Kak Bintang, Aaaaa," rengek Keyra.
"Nanti kita pikirin ya, ini orang suruhan Papa udah ada tuh, kita harus ke hotel soalnya Kean kena jetlag," ucap Papa Malik dan Keyra langsung terdiam melirik kembarannya yang lemas dalam gendongan Papa Malik.
Mereka memasuki mobil tak lupa koper-koper dimasukkan kedalam bagasi, Papa Malik memberi bayaran pada Porter yang telah membantunya.
Mobil mereka menuju hotel, perjalanan memakan waktu sekitar setengah jam dan sampai di hotel Papa Malik mengurus data administrasinya, tak memakan waktu lama karena memang sudah mem-booking kamar lebih dahulu lewat aplikasi.
Mereka memesan dua kamar dengan ukuran yang luas, kembar akan tidur dengan kedua orangtua Bintang, sedangkan Bintang ia tidur sendiri di kamarnya. Kamar mereka sebelahan.
Bintang membersihkan diri, ia butuh yang segar-segar dan tak lupa memesan makanan melalui room service. Sembari menunggu makanan datang, ia berjalan kearah balkon ingin melihat-lihat kota yang akan menjadi tempat tinggalnya 4 tahun mendatang.
"Wooow," Bintang bersorak kagum melihat pemandangan light city dari atas hotel lantai 20. Papa nya benar-benar jeli jika memilih hotel.
Bintang memotretnya dan mengirimkannya pada Adel. Hanya centang dua, perbedaan waktu mempengaruhi, di sana pasti baru akan pagi hari.
"Kangeeeen Adelll," decak Bintang.
Tak lama pintu kamarnya berbunyi, itu pasti makanannya datang. Bintang membuka pintu dan menyuruhnya untuk masuk kedalam, ia ingin makan sambil melihat pemandangan di balkon. Pengantar makanan itu tersenyum sembari menuruti permintaan Bintang.
Bintang hampir berbicara indonesia kalau saja tak melihat wajah pengantar makanan itu yang bule. Agak sedikit awkward menggunakan bahasa inggris. Bintang hanya belum terbiasa.
Sudah sampai sini Bintang hanya perlu terbiasa dengan culture baru, teman-teman baru, dan harus terbiasa juga jauh dari Adel. Untuk yang terakhir, Bintang benar-benar tak yakin akan terbiasa.
Hampir tengah malam di Toronto, Bintang berniat masuk kedalam kamar dan baru saja menutup pintu balkon, ponselnya berbunyi. Bintang tersenyum melihat nama yang meneleponnya.
"Sayanggggg," sapa Bintang dengan senang.
"Udah sampeee?" tanya Adel di seberang sana.
"Iyaaa udah sampe di hotel dari tadi," jawab Bintang.
"Cakep banget pemandangan yang kamu kirim, have fun di sanaaa jangan selingkuh!"
"Apaan sih, nggaklah!"
Malam itu Bintang habiskan waktunya dengan sleep call bareng Adel, meskipun konteks itu hanya berlaku untuk Bintang. Di tempat Adel sudah pagi. Dari yang tadinya panggilan telepon biasa menjadi video call, kali ini terbalik Adel yang menina-bobokan Bintang.
To be continued
©️2024-02-14Hai-hai semuanyaaaa, kelingking kalian udah berwarna kahhh???
Hayooo. Pilih no berapaaa?
Jangan lupa voment yaaa!!!! See you next part!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/296109634-288-k565577.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BAE ✔️
Teen FictionPacaran pura-pura? Itu semua salah Bintang, pokoknya salah Bintang! Adel sangat frustasi, kehidupan tenang yang ia idam-idamkan harus pupus karena lelaki bernama Bintang mengusiknya. "Adel ini pacar baru gue!" "Apa-apaan lo?" "Kita udah lebih dulu s...