Bae | 20

490 29 23
                                    

Hi, besties!

Bintang balik lagi, siapa yg udah nungguin keliaran Bintang?

Cusss! Jam berapa kalian baca part ini?

HAPPY READING!!

_______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________________________

Adel tak pernah menyangka bahwa Bintang membawanya ke tempat boxing seperti ini. Lampu yang remang, keramaian menggema, serta sorakan-sorakan yang tak padam.

Jemari Adel meremas erat lengan Bintang, ia tak ingin jauh-jauh dari sosok pacarnya ini.

"Kamu ngapain sih bawa aku kesini, serem deh," bisik Adel dengan takut menatap beberapa lelaki berbadan besar yang mereka lewati.

"Kamu harus mengenal dunia aku, Adel. Ya gini, seperti yang kamu bilang liar," kata Bintang.

Adel mengangguk paham, netranya menangkap sekumpulan orang-orang yang duduk di sofa dan berbagai gelas berisi minuman haram tertata di depan mereka.

"Kamu nggak pernah minum kan?" tanya Adel dengan takut.

Bintang tertawa geli melihat Adel yang terlihat ketakutan begini, Bintang dengan jujur menggeleng. "Nggak pernah sayang, aku kesini paling cuma main bilyar sama boxing doang, abis itu pulang. Kalau iya mungkin aku udah ditendang sama Papa," jawabnya.

"Sekarang bakal main kamu?" tanya Adel.

"Ngelihat kamu ketakutan kayak gini, mending kita pulang aja deh, mau berduaan aja sama kamu," ucap Bintang.

Adel mengangguk, "ide bagus, ayo pulang."

Sayangnya sebelum mereka melangkah pergi, ada yang sudah menyadari kehadiran Bintang.

"Tang, main dulu lah anjir, baru juga nyampe udah mau pulang aja. Kemana sih? Buru-buru amat," ucap seorang lelaki dengan tongkat bilyar di tangan kanannya dan tangan kirinya dengan santai menyesap rokok.

Lelaki itu semakin intens menatap seorang perempuan di belakang Bintang, lalu ia menyeringai.

"Pantes sama cewek ternyata, mau ngeroom ya lo?" tanyanya.

"Sial lo Gibran, gini-gini gue masih ting-ting ya, meski sering macarin cewek sana-sini." Bintang menyambar secepatnya takut Adel salah paham.

"Kamu nggak apa-apa kalau aku main bilyar dulu sebentar?" tanya Bintang pada Adel.

"Tapi aku nggak mau duduk jauh-jauh dari kamu, takut," bisik Adel dengan sedikit merengek.

Bintang mengangguk lantas ia membawa Adel mendekat dan mendudukannya pada kursi kosong dekat dengan meja bilyar.

"Dua kali doang yee, gue mau ajak pacar gue jalan-jalan," ucap Bintang dengan melepas jaketnya menyisakan kaos hitam oblong, ia menyerahkan jaketnya pada Adel.

BAE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang