01. Waktu

765 69 5
                                    

Kim Sowon merupakan anak pertama sekaligus tulang punggung di keluarga Kim ini.

Perempuan itu harus berjuang mencari nafkah sendirian demi kelima adiknya.

Kedua orang tua dari anak-anak ini sudah lama sekali entah kemana. Maksudnya, mereka bahkan tidak pernah tahu wajah dari orang tua mereka sendiri.

Oleh sebab itu sebelum ia pergi ke kantor untuk bekerja, Sowon terlebih dahulu menyiapkan sarapan.

"Wah~ memang apa menu sarapan pagi ini?"

Suara itu terdengar jelas, seorang remaja datang dengan pakaian yang sudah rapih serta jaket hitam yang melekat ditubuhnya.

Masakan itu kini sudah selesai, Sowon menyusun dengan baik makanan-makanan itu diatas meja.

"Sinb, cepatlah panggil yang lain dan suruh mereka untuk sarapan. Eonnie akan pergi bekerja." ucap Sowon, perempuan itu mengambil tasnya lalu berjalan pergi.

Remaja yang bernama Sinb itu pun tersenyum miring, "Setiap hari Sowon eonnie selalu saja sibuk. Menyebalkan~"

Sinb berbalik dan bersiap-siap untuk berteriak memanggil saudarinya yang lain. "SEMUANYA WAKTUNYA UNTUK SARAPAN!!!"

Terdengar suara langkah kaki bersahutan dengan sangat cepat, empat orang gadis terlihat berlari dengan brutal dari lantai atas.

Sinb mengernyit lalu menggeser tubuhnya supaya tidak ditubruk oleh empat gadis brutal itu.

"Aishh~ seharusnya kau tidak berlari tadi."

Sinb melangkah mendekat, menghampiri kakaknya yang terlihat kelelahan.

"Kau baik-baik saja Eunha eonnie?" tanya Sinb cemas.

Gadis itu mengusap dadanya dan mengatur nafasnya dengan perlahan. "Aku baik-baik saja kok,.."

Sinb tersenyum, sebenarnya ia kasihan melihat kakaknya yang satu ini selalu menderita karena penyakitnya.

Duduk di kursi masing-masing, mereka mulai menyantap sarapan lezat yang dibuat oleh Sowon.

"Dimana Sowon eonnie?" tanya Umji.

"Seperti yang kau tahu ... Sowon eonnie sibuk." balas Sinb dengan wajah masam.

"Apa Sowon eonnie tidak sarapan dulu?" tanya Umji sekali lagi.

Sinb mengedikkan bahunya, "Mungkin dia akan sarapan di kantornya."

Bungsu Kim itu manggut-manggut paham, kakak tertua mereka memang selalu sibuk dan tidak punya banyak waktu.

Yerin menaikkan sebelah alisnya, "Mengapa wajahmu seperti itu?" tanyanya saat melihat wajah Sinb yang masam.

Yuju mengangguk setuju, "Iya, jelek sekali."

Sorotnya menajam, beraninya ada orang yang berkata dirinya 'jelek'. Sinb mendengus, ia melanjutkan sarapannya dengan kesal.

Eunha yang melihat itu ikut terkikik, lucu sekali seorang Kim Sinb kalau sudah marah.

"Oh iya! Apakah Eunha eonnie ada jadwal berobat hari ini?" Umji bertanya lagi.

"Ada,"

"Kalau begitu, biar Umji yang antar, ya?"

"Tidak usah. Bukankah kau harus sekolah, hm?"

Umji menunduk sambil mengerucutkan bibirnya, padahal ia berniat akan bolos sekolah. Karena hari ini semua jadwal pelajaran sedang membosankan.

"Kenapa?" tanya Eunha.

Waktu - Gfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang