- Please Vote and Comment -
~ Happy Reading ~
Gadis itu dengan tenang memandangi langit malam yang dihisasi banyak bintang. Dengan segelas coklat hangat, Ryujin menghela napas panjang berulang. Shin Ryujin, kini telah mengetahui semua rahasia Sang mama.
"Apa yang aku rasakan semuanya memang benar. Aku memang punya ikatan dengan keluarga Kim itu." gumam Ryujin.
"Tapi... Mengapa mama menyembunyikan hal ini dariku?"
"Ryujin ah,"
Ryujin tersentak kaget dengan suara yang tiba-tiba saja terdengar di kamarnya yang sunyi. Gadis itu menoleh, terlihat Minah berdiri di ambang pintu dengan senyuman manisnya.
"Maafkan Mama, ya." Minah kini telah berada di sebelah Ryujin. Kepalanya tampak menatap langit malam juga, karena Ryujin tak mau menatapnya. "Ryujin ah, kau masih marah pada Mama?"
"Hm."
Di wajahnya dapat terlihat senyuman yang terukir. Minah merasa gemas melihat pipi Ryujin dari samping, hingga akhirnya telapak tangannya menyentuh pipi itu.
Ryujin berdecak pelan, "Kenapa Mama harus menyembunyikan semua ini dariku?"
Minah terdiam, wanita itu kembali tersenyum bahkan semakin melebarkan senyuman. Minah tidak ingin meninggikan suaranya di depan Sang anak lagi.
"Ma, jawab aku,"
"Ryujin, bukannya Mama menyembunyikan atau apa, tapi—"
"Tapi apa, Ma? Mama tahu sendiri kan kalau Ryujin tidak suka dengan orang yang suka berbohong? Apalagi orang itu menyembunyikan sesuatu hal yang sangat besar dan... dan hal itu seharusnya tidak dia sembunyikan."
Minah dapat melihat air di sudut mata anaknya, jemarinya segera menghapus air itu. "Ryujin ah, apa kau tidak senang, hmm?"
Gadis itu memalingkan wajah dari Minah, ia berjalan untuk meletakkan gelas di meja kemudian kembali lagi tapi dengan jarak yang berjauhan dengan Minah. Tapi jarak keduanya langsung dirapatkan oleh Minah karena wanita itu segera mendekat ke anaknya.
"Ryujin ah, bukankah kau senang memiliki Kakak? Setidaknya kau tidak akan sendirian lagi." ucap Minah dengan nada lembut yang ternyata mampu membuat hati Ryujin sedikit terenyuh.
Memang benar, selama hidupnya Ryujin sudah beribu kali mengeluh karena selalu merasa kesepian dan tak punya teman. Sehingga Minah dan Dong Wook terkadang meluangkan waktu untuk anak mereka tersebut.
'Sebenarnya aku memang senang dapat memiliki seorang Kakak. Tapi... ini terlalu mendadak.'
.
.
."Jennie ah, ishh! Anak itu benar-benar, ya. Sudah kubilang jangan berlari terlalu cepat!"
Jisoo memberhentikan langkahnya, membiarkan punggung Jennie yang terlihat semakin menjauh dari tempatnya berdiri. Gadis itu sangat kelelahan sekarang ini, sebab dirinya harus mengejar Jennie yang berlari secepat Cheetah.
Biarkan saja Jennie berlari meninggalkan dirinya, lagi pula Jisoo sudah bertukar nomor dengan Jennie setelah keduanya berhasil mencuri ponsel di salah satu toko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu - Gfriend [✔]
FanfictionSowon, Yerin, Eunha, Yuju, Sinb, Umji, dan Waktu mereka. Waktu itu adalah sesuatu yang paling berharga bagi mereka yang menghargainya. Dan akan menjadi sesuatu yang paling menyebalkan bagi mereka yang tidak menghargainya. Selamat Membaca ❤ [13-04...