46. Waktu

201 26 11
                                    

- Please Vote and Comment -



~ Happy Reading ~




Awalnya Minah sedikit terkejut karena Yuju bilang akan mengikuti lomba balet. Tapi setelahnya wanita itu malah tersenyum manis seraya mengusap surai Yuju lembut.

"Anak Ibu memang sangat berbakat~" ungkap Minah. Wanita itu tentu tidak akan marah, tapi ia takut kalau mantan suaminya mengetahui Yuju mengikuti lomba ini.

Woobin dan Sowon sama-sama tidak menyukai kalau ada anggota keluarga mereka yang mengikuti les balet apalagi perlombaan-nya. Keduanya pasti akan marah besar. Seperti Sowon pada Yuju beberapa waktu lalu, bukan?

"Ibu tidak marah?" tanya Yuju pelan.

Kepalanya tampak menggeleng, "Tidak Sayang~ Ibu malah senang sekali kau mengikuti lomba itu. Kapan lombanya? Nanti Ibu akan menemanimu disana, ya." ucap Minah.

Kedua mata Yuju seketika berbinar. Tentu saja gadis itu sangat senang karena sang Ibu akan menyaksikan serta menemani dirinya saat lomba nanti.

.
.
.

"Eoh, Ayah sudah pulang?" tanya Sowon.

Woobin menggeleng, ia kemudian berjalan ke lantai atas tanpa mengucapkan sepatah katapun. Langkahnya juga terdengar cepat, sepertinya ada yang tertinggal.

"Umji yya, kau ingin memberikan ini pada ibu?" tanya Sowon pada Umji yang sedari tadi memandangi lukisan di hadapannya.

"Tentu saja, Eonnie! Aku sudah bersusah payah membuat ini untuk kita dan untuk ibu juga. Aku harap ... keluarga kita dapat berkumpul dengan lengkap suatu hari nanti."

Kedua matanya tampak terpejam, Umji membayangkan sesuai ucapannya tadi. Senyum manis juga dapat terlihat di bibir mungilnya.

Sowon yang melihatnya ikut tersenyum. Tanpa sadar gadis jangkung itu juga ikut membayangkannya. Memang senang sekali rasanya jika bisa berkumpul dengan keluarga yang lengkap.

Kedatangan Woobin membuyarkan mereka berdua. Pria itu berpamitan sebelum akhirnya keluar untuk kembali ke kantor lagi. Benar saja, saat turun Woobin menggenggam beberapa berkas.

"Sowon eonnie," panggil Umji, kedua matanya mengerjap-ngerjap. Ketika menoleh, Sowon sudah tahu kalau adik bungsunya ini pasti meminta sesuatu. "Hm? Kau ingin makan, ya? Biar Eonnie ambilkan untukmu,"

"Tidak perlu Eonnie!" seru Umji cepat. Ia menahan lengan Sowon yang hendak beranjak. "Aku ... ingin bertemu dengan ibu, Eonnie bilang kita akan pergi menemui ibu. Kapan?"

Sowon kembali duduk, ia menangkup dagunya sambil memandang wajah Umji yang tengah cemberut itu. "Jadi adik Eonnie ini ingin sekali bertemu dengan ibu, ya? Baiklah~ Sekarang saja bagaimana?" tanya Sowon sambil menaikan sebelah alisnya.

"Ayo! Cepatlah Eonnie!"

Lengannya langsung ditarik oleh Umji. Sepertinya gadis itu sangat bersemangat untuk bertemu dengan ibu mereka. Baiklah, kalau Umji sudah begini Sowon pasti akan menurutinya.

.
.
.

Prok!

"Kerja bagus! Baiklah, saat perlombaan nanti pasti aku akan menemanimu, ya." ucap Moonbin. Entah mengapa wajah pemuda itu tampak sangat senang setelah dirinya dan Sinb menyerahkan formulir pendaftaran.

Sebenarnya ini terdengar 'aneh' untuk Sinb. Walau ia membutuhkan uang yang banyak sekarang, tapi tidak begini juga caranya. Tapi yasudahlah, Moonbin juga terus menerus memaksanya mengikuti lomba ini.

Waktu - Gfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang