05. Waktu

326 37 13
                                    

Yerin menghampiri Eunha yang terlihat sedang asik menyaksikan acara di televisi.

"Eunha yya, apa kau merasakan sesuatu yang aneh?" tanyanya setelah duduk di sebelah Eunha.

"Tidak. Memangnya apa?"

Yerin menghela nafas pendek, "Saat ini perasaanku tidak enak, aku selalu teringat dengan ... Sowon eonnie~"

"Hm? Kenapa bisa begitu?"

Yerin menatap lekat Sang adik, "Karena sekarang saja Sowon eonnie tidak ada di kamarnya. Dan, Sowon eonnie tidak bilang apa-apa kalau ia akan pergi,.."

Eunha menunduk, "Betul juga. Tapi, kemana Sowon eonnie pergi, ya?"

"Aku juga tidak tahu."

.
.
.

Sowon beranjak dan mundur dengan perlahan. Gawat, kenapa ia harus memutuskan untuk pergi ke tempat seperti ini?

"Ada apa? Kau takut, ya? Hihi~"

"Sebenarnya kau ini mau apa, hah?" Sowon terus berusaha untuk mundur, ia harus segera meminta bantuan.

Klik!

Sebuah mesin canggih terbuka lebar, semuanya tampak berwarna putih berkilau. Sowon saja tidak mengerti dengan semua alat-alat itu.

"Sekarang, biar aku akhiri hidupmu dulu!!"

Orang misterius itu berlari cepat kearah Sowon dengan berbagai benda  di kedua tangannya.

"Rasakan ini!!"

Ia hendak menusuk Sowon, tetapi beruntung gadis itu bisa menghindar dengan cepat.

Sekarang orang misterius itu berada di atas, sedang Sowon berada di bagian bawah dengan posisi telentang.

"Tolong hentikan!!" mohon Sowon sambil terus menahan pisau yang tepat berada di depan wajahnya.

"Tidak akan! Kamu harus mati di tanganku!!"

Sungguh, sekarang Sowon benar-benar ketakutan. Keringat sudah mengalir deras di seluruh tubuhnya. Padahal cuaca saat ini sedang dingin.

Tiba-tiba, Sowon teringat dengan salah satu adegan dalam film action yang ia tonton beberapa bulan lalu.

Adegan dimana Sang pemeran utama menendang perut Si penjahat dan membuat penjahat itu kesakitan.

Langsung saja Sowon mengingat langkah-langkahnya. Gadis jangkung itu menendang perut orang misterius dengan kakinya.

"Akhh, sial!"

Orang misterius itu memegangi perutnya yang terkena tendangan kencang dari Sowon.

Melihat itu, dengan segera Sowon bangkit dan berlari secepatnya. Ia harus bisa kabur dari tempat mengerikan ini.

Bruk!

"Maaf, maaf, saya tidak sengaja.." Sowon meminta maaf kepada orang yang telah ia tabrak.

"Tidak, seharusnya saya yang minta maaf. Tunggu ... Sowon?"

Sowon mendongak, kedua matanya berbinar melihat ada orang yang ia kenal berada di hadapannya.

"S-seulgi eonnie?" tanya Sowon gemetar lalu memeluk erat tubuh Seulgi.

Seulgi membalas pelukan itu, sebelah tangannya bergerak mengelus surai panjang Sowon.

"Kau kenapa, hm?" tanya Seulgi.

Sowon menggeleng cepat, tangis juga sudah tak tertahankan. "Ayo kita pergi dari sini, Seulgi eonnie~"

Waktu - Gfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang