41. Waktu

183 22 6
                                    

- Please Vote and Comment -



~ Happy Reading ~




BUGH!

"Akhh," Yuju memegangi wajahnya yang baru saja menerima pukulan kuat dari tangan Woobin yang tampak terkepal.

Sinb yang melihat itu tentu terkejut, gadis itu segera membantu Sang kakak agar menjauh dari Woobin. Sinb sendiri merasa heran mengapa Sang ayah bisa sekasar ini pada mereka.

"Eonnie baik-baik saja? Apa wajahmu sakit sekali? Biar aku obati ya?" tanya Sinb bertubi-tubi. Itu karena ia cemas.

"Tidak usah. Aku baik-baik saja." balas Yuju dengan kepala yang tampak menggeleng pelan.

Raut wajah gadis tomboy itu masih terlihat cemas. Di sebelah mereka ada Sowon yang sedari tadi tampak sedang membantu Umji. Bungsu Kim itu tetap mempertahankan kesadarannya. Ia tidak ingin keluarganya cemas.

Tapi tetap saja, rasa sakit yang menyeruak di seluruh kepalanya itu tak tertahankan. Umji dapat melihat semua wajah para kakak serta ayah-nya semakin memburam tak terlihat.

"Umji sayang~" ucap Woobin. Pria itu menghampiri anak bungsunya lalu mengusap wajah Sang anak lembut. Sowon hanya menatap semua itu dalam diam.

"A-yah.." panggil Umji terbata.

"Ya, kenapa sayang? Bertahan ya, Nak. Kita ke rumah sakit sekarang, ya."

Woobin yang sudah tidak tega melihat Umji yang semakin melemah begini pun segera menggendong anak bungsunya karena mereka harus pergi ke rumah sakit secepatnya.

Ketika Woobin sudah menaruh Umji di dalam mobil, Woobin segera menyuruh anak-anaknya yang lain untuk masuk juga.

"Ayah akan selesaikan nanti." bisik Woobin di telinga Yuju. Saat itu hanya tinggal mereka berdua.

Yuju melirik Sang ayah yang sedang berjalan melewati dirinya. Hatinya campur aduk sekarang. Yuju bingung antara marah dan takut. Ia takut menerima pukulan dari ayah-nya lagi.

Menghembuskan napas lega, Yuju meraih pintu putih itu lalu membukanya dengan perlahan. Saat ini Yuju sudah berada di depan ruangan tempat Umji berada. Gadis itu berhasil meloloskan diri dari kejaran ayah-nya.

Mendorong pintu itu, Yuju bisa melihat Sowon dan Sinb yang juga sedang menatap dirinya. Tapi raut wajah mereka tampak cemas.

"Yuju yya, habis darimana?" tanya Sowon. Gadis jangkung itu beranjak untuk memberikan tempat duduk pada adiknya.

"Tadi aku habis cari minum." balas Yuju yang tentunya berbohong. Ia menepuk bahu Sowon, menyuruh kakaknya itu untuk duduk kembali.

"Umji belum sadar?" tanya Yuju kemudian. Yuju melangkah mendekati adik bungsunya yang masih saja memejamkan mata. Telapak tangan Yuju bergerak mengusap wajah tenang adiknya.

Yuju menarik kedua sudut bibirnya, melihat wajah Umji yang begitu tenang membuat hatinya merasa hangat. Jujur, saat ini Yuju sebenarnya sedang ketakutan. Takut jika Sang ayah memukulnya lagi.

Waktu - Gfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang