40. Waktu

192 20 6
                                    

Hari ini saya update pagi ya, karena nanti siang saya ada urusan penting. Takutnya nanti malah saya tidak bisa update.

Ya sudah, itu saja kok.
Dah~

==============================

- Please Vote and Comment -


~ Happy Reading ~



Sowon mengigit bibir bawahnya cemas, di depan sana tampak Umji yang terbaring lemas di ranjang rumah sakit. Dan disebelah Sowon ada Sinb yang juga sedang merasa cemas.

Sampai saat ini Umji belum juga tersadar dari pingsannya. Bungsu Kim itu tidak terkena penyakit yang serius, hanya kelelahan saja, begitu kata Dokter.

"Sowon eonnie,"

Sowon menoleh, dilihatnya Sinb yang tengah menatapnya, masih dengan raut wajah khawatir. "Ya?"

Beberapa detik Sinb belum membalasnya, sampai ia mengusap wajahnya kasar. "Apa kita masih bisa hidup kalau semuanya sudah seperti ini?" tanyanya dengan nada sendu.

Kedua sudut bibir itu tertarik, sebelah tangan Sowon bergerak untuk mengusap pucuk kepala Sinb lembut. "Semuanya akan baik-baik saja~"

"Apa Sowon eonnie sudah tidak marah kepada ku?" Sinb bertanya dengan kedua mata yang berbinar.

Kepalanya tampak mengangguk pelan, "Iya, Eonnie sudah memaafkan adik Eonnie ini. Lain kali jangan membuat Eonnie pusing karena ulahmu itu, ya!"

"Hehe~ Siap, Sowon eonnie!" Gadis itu tampak memberikan pose hormat pada Sowon. Membuat Sowon tak bisa menahan kegemasan adiknya itu.

Kini keduanya sama-sama memandangi adik bungsu mereka. Umji terlihat sangat tenang disana. Kasihan, keduanya merasa kasihan dengan Umji. Mungkin selama ini adik bungsu mereka itu kelelahan karena semua masalah yang menimpa keluarga mereka belakangan ini.

Ditambah dengan kehadiran orang baru yang membuat mereka bertambah pusing. Dan juga kemunculan Ayah mereka yang selama ini mereka duga telah pergi entah kemana.

Di dalam ruang perawatan Umji tidak ada Yuju. Saat Umji baru sampai di rumah sakit itu pun Yuju sudah pergi berlari meninggalkan mereka. Lantas, dimanakah Yuju sekarang?

Jawabannya adalah taman. Ya, taman kini menjadi tempat dimana Yuju bisa meluapkan segala perasaan yang selama ini ia pendam sendirian. Di taman juga merupakan tempat favorit keluarga Kim sejak dulu.

Yuju terdiam sambil menatap lurus ke depan, gadis itu kini sedang duduk di salah satu kursi yang tersedia. Berulang kali hela napas keluar dari mulut Yuju.

"Kenapa ayah tega seperti itu?" Yuju berdecak sebal. Ia mengalihkan pandangannya dari bunga-bunga itu. Ia kini menatap seorang pria yang berada di seberang sana dan yang tak lain adalah ayahnya, Kim Woobin.

Yuju segera mengalihkan pandangannya lagi, ia berusaha menutupi wajahnya agar tidak terlihat oleh Woobin. Ia tidak mau menerima pukulan lagi pada wajahnya. Itu sangat menyakitkan.

"KIM YUJU!!!"

Yuju tersentak, gadis itu menelan salivanya dengan susah payah. Tubuhnya sudah gemetar sekarang, apalagi terdengar suara tegas yang memanggil nama lengkapnya.

Waktu - Gfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang