32. Waktu

194 32 5
                                    

- Please Vote and Comment -



~ Happy Reading ~




"Apa? Kau jangan bercanda Kim Umji! Kau pikir ini lucu? Tidak, Eunha eonnie tidak mungkin meninggal!!!"

"KAU LIHAT, 'KAN? KALAU SUDAH BEGINI KAU BISA BERBUAT APA, HAH?! DASAR PEMBAWA SIAL!"

Suara itu berasal dari Sowon yang kembali menyalahkan Sinb akan hal ini. Padahal Sinb sama sekali tidak menyangka kalau Eunha akan pergi secepat ini.

Yerin berdiri, gadis itu menghampiri Sang kakak tertua kemudian kedua tangannya terulur untuk memeluk tubuh kakaknya itu. Membuat Sowon kembali menangis.

"Yerin ah~ Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak becus menjaga Eunha. Aku tidak pantas disebut 'Kakak', kan?"

Yerin menggelengkan kepalanya, ia berusaha untuk menenangkan Sowon yang sepertinya masih belum bisa menerima kenyataan. Memang ini juga terjadi secara tiba-tiba.

Padahal tadi Eunha hanya kejang dan tidak terlalu parah. Tapi mungkin ia memang ditakdirkan seperti itu. Memang sangat sulit untuk menerima semua ini bagi lima gadis itu.

Kembali ke Sinb, gadis itu kini tengah meringkuk dengan tangis yang sudah tak tertahankan lagi. Disana ada Umji yang menenangkannya.

"Sinb eonnie,.."

Tidak ada balasan dari Sinb. Sekarang Umji juga ikut meringkuk di sebelah Sinb tapi kali ini gadis itu menampilkan tatapan kosongnya yang melihat lurus ke depan.

Yuju melangkah pergi dari sana, ia tidak sanggup berada disini. Kepergian Yuju juga membuat Yerin menoleh. Yerin kemudian melepaskan pelukannya dengan Sowon.

"Sowon eonnie tunggu sebentar ya. Aku akan menyusul Yuju dulu," ucap Yerin.

Gadis jangkung itu hanya melihat tubuh Yerin yang perlahan menjauh darinya. Ia kembali terduduk sambil menatap pintu ruangan dimana Eunha berada di dalam.

"Eunha yya,.."

"Maafkan Eonnie~ Maaf jika selama ini Eonnie sudah mengabaikanmu~ Eonnie ... Eonnie sayang padamu, adikku~"

Menundukkan kepalanya, Sowon terus mengucapkan kata maaf kepada Eunha. Rasa bersalah dan menyesal kini mendatangi dirinya. Pikirannya selalu teringat dengan setiap tingkah Eunha.

Eunha yang masih kecil dulu, membuat Sowon tersenyum ketika mengingatnya. Eunha yang selalu lincah, tidak bisa tidak membuat semua orang merasa gemas.

Sowon sangat menyesal.

"Umji yya~"

"Ya, Eonnie?"

Kedua mata Sinb terlihat berkaca-kaca.

"Ini semua salahku! Iyakan? Aku yang sudah membuat Eunha eonnie meninggal kan, Kim Umji?!" Sinb mengguncang tubuh Umji kuat.

Bungsu Kim tidak bisa menjawab apa-apa. Ia hanya bisa mengelap jejak air mata di wajahnya kemudian menatap Sinb dengan senyuman.

Waktu - Gfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang