Berubah? Kenapa taman yang indah ini dapat berubah menjadi gelap dan hanya ada satu sorot cahaya dari langit. Aneh.
Seperti sedang menyaksikan pertunjukan saja. Sinb mulai memperhatikannya dengan serius.
"Maafkan ayah dan ibu, anak-anak~"
"Ayah dan ibu sayang sekali sama kalian,"
"Kami janji, kalau kalian sudah besar nanti kami akan datang menjemput."
"Ayah, ibu, kenapa kalian meninggalkan aku dan adik-adik disini?"
"Aku tidak mau disini, ayah~ ibu~"
"Kasihan adik-adik kedinginan disini~"
"AYAH!! IBU!! JANGAN PERGI!!!"
Cahaya yang berwarna putih terang tiba-tiba menyinari seluruhnya. Membuat Sinb langsung menutup kedua matanya.
Membuka mata, gadis itu mengerjap cepat. Sinb benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
Waktu baru saja berputar? Hanya karena ucapan Sinb yang ingin memutar waktu? Entahlah.
Sinb melihat jam yang melingkar pada pergelangan tangannya lagi. "Waktu bisa diputar?" tanyanya bingung.
"Tapi, tadi itu ... ayah dan ibu?"
Kedua sudut bibir itu terangkat menjadi senyum lebar yang sangat menggemaskan. Sinb menjadi bersemangat untuk pulang ke rumah.
.
.
."Dimana Sinb?" tanya Sowon, gadis itu kemudian bergabung dengan empat adiknya.
"Tadi Sinb eonnie bilang ia akan mencari udara segar. Tapi, sampai sekarang Sinb eonnie belum pulang juga.." jelas Umji lalu memasukkan popcorn itu kedalam mulutnya.
Sowon manggut-manggut paham. Gadis itu masih membiarkan Sinb yang belum pulang, karena ia tahu kalau Sinb sudah bilang akan mencari udara segar, pasti gadis itu sedang dilanda banyak pikiran.
"Jadi, kita akan menonton film apa?" tanya Yerin.
"Film hantu."
"Hah? Kalian yakin ingin menonton itu?" tanya Yerin lagi.
Keduanya kompak mengangguk.
Benar, mereka bertiga telah diajak oleh Eunha dan Yuju untuk menjadi teman menonton film hantu.
Dikarenakan mereka berdua pasti akan menjerit ketakutan kalau hanya menonton berdua saja.
Sekarang suasana menjadi tegang karena sepertinya akan ada jumpscare beberapa detik lagi.
JENG!
"AAAAAAAA!! Apa itu? Tolong, aku takut~" Eunha terkejut melihat hantu yang muncul tiba-tiba.
"Ck, Eunha eonnie teriakanmu membuat telingaku sakit!" ucap Yuju sambil mengusap telinganya yang berdengung.
"Maaf Yuju yya, aku terkejut tadi~"
Daripada terkejut lagi, Eunha langsung menjadikan tubuh Yerin yang kebetulan duduk di sebelahnya itu sebagai pegangan.
Gadis itu semakin mengeratkan pelukannya selama film terus berjalan.
"Eunha yya, lepaskan. Eonnie tidak bisa bernafas,.." ucap Yerin sembari melepaskan tangan Eunha yang melingkar di tubuhnya.
"Tidak mau, aku takut Yerin eonnie~" balas Eunha gemetar.
Yerin mendelik, "Kalau kau takut, kenapa menonton film hantu seperti ini, hm?"
Eunha menyengir, "Yuju yang mengajakku~" Gadis itu menunjuk ke arah Yuju.
"Bukan aku! Eunha eonnie yang ingin menonton film hantu," balas Yuju masih tetap fokus menonton.
Sementara mereka bertiga saling berbicara satu sama lain. Sowon dan Umji menonton film hantu itu dengan santai tanpa jeritan apapun.
.
.
.Malam itu, Sinb merapihkan buku-buku yang berserakan di meja belajarnya dengan rapih.
Bahkan Yuju sampai dibuat bingung dengan sikap Sinb kali ini. Tidak biasanya gadis itu merapihkan buku.
"Sinb yya~ Kau sehat, 'kan?" tanya Yuju sambil meraba kening Sinb.
"Aku sehat, Yuju eonnie~ Memangnya kenapa?" Sinb menurunkan tangan Yuju kemudian sibuk merapihkan buku-buku itu lagi.
"Tidak biasanya kau seperti ini,"
"Yuju eonnie! Ayo kit– Loh?"
Umji menghentikan langkahnya saat melihat kamar Sinb yang begitu rapih. Bahkan bersih dan wangi juga.
"Wah~ Siapa yang membersihkan ini semua?" Umji bertanya sembari menutup mulutnya yang terus terbuka melihat kebersihan ini.
Yuju memberitahu dengan dagunya.
"Benarkah?"
Kini Yuju menganggukkan kepalanya.
"Wah, hebat! Bersih dan rapih sekali~" Umji memujinya dengan tulus.
Tubuhnya berbalik, ia juga melipat kedua tangannya di bawah dada seraya menarik turunkan alisnya bangga.
"Siapa dulu, Sinb~" ucapnya lalu menyibak rambutnya.
Yuju dan Umji menanggapi dengan anggukan.
Umji menoleh, "Oh iya! Yuju eonnie, bukankah kita akan pergi ke toko itu?"
"Sekarang?" tanya Yuju.
"Tahun depan!" balas Umji gemas.
Yuju mengernyit, "Kalau perginya masih tahun depan, kenapa kau mengajakku sekarang?"
Bungsu Kim itu menghela nafas panjang, beruntung ia masih bisa sabar dalam menghadapi satu kakaknya ini.
"Sudahlah. Ayo kita ke toko itu sekarang!" kata Umji kemudian menyeret lengan Yuju.
Sinb geleng-geleng kepala melihatnya. Gadis itu kemudian melanjutkan aktivitasnya yaitu bersiap-siap untuk pergi ke alam mimpi.
.
.
.Rumah itu tampak sangat besar dan mewah. Tapi sayangnya hanya ada beberapa gadis saja yang tinggal di rumah besar itu.
"Jadi bagaimana eonnie?" tanya salah satunya.
"Kita lakukan saja."
"Tapi ... itu tidak baik eonnie" ucap yang lainnya khawatir.
Ia menatap tajam adiknya. Oh ayolah, mengapa adiknya itu begitu baik dan sabar. Padahal mereka harus membalas dendam.
"Apa kita harus meminta bantuan kepadanya?" tanya gadis itu sambil memperlihatkan ponsel miliknya yang terlihat data seseorang.
"Jangan!"
"Kenapa?"
"Kita bisa melakukannya sendiri."
Semua adiknya hanya bisa pasrah dengan apa yang akan kakak tertua mereka lakukan nanti.
Sebenarnya mereka juga masih punya rasa empati, tapi karena suatu rasa tertentu, rasa empati yang ada di dalam diri Sang kakak tertua sudah hilang.
"Kalian tidak boleh bersikap lembut kepada keluarga mereka. Mengerti?"
"Baiklah Irene eonnie,.."
Waktu
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu - Gfriend [✔]
FanfictionSowon, Yerin, Eunha, Yuju, Sinb, Umji, dan Waktu mereka. Waktu itu adalah sesuatu yang paling berharga bagi mereka yang menghargainya. Dan akan menjadi sesuatu yang paling menyebalkan bagi mereka yang tidak menghargainya. Selamat Membaca ❤ [13-04...