21. Waktu

205 20 1
                                    

- Please Vote and Comment -



~ Happy Reading ~




Yuju kembali ke rumah untuk mengambil perlengkapan balet-nya. Hari ini gadis itu sudah mulai les balet lagi.

Karena Yerin dan Eunha sudah tahu kalau dirinya mengikuti les balet, Yuju jadi lebih tenang. Ia meminta kepada dua kakaknya itu untuk tidak diberitahukan kepada Sowon.

Melangkah menuju mobil, Yuju membuat senyuman di bibirnya itu pada pagi ini. Gadis itu sedang bersemangat.

"Akhirnya bisa les balet lagi~ Semoga Yerin eonnie dan Eunha eonnie tidak memberitahukan hal ini kepada Sowon eonnie." monolognya dengan mata yang fokus menyetir.

Yuju mematikan pendingin mobilnya, sekarang cuaca sedikit lebih dingin daripada biasanya. Pagi ini Yuju juga memakai mantel tebal agar tak membeku.

Di cuaca yang sedingin ini Yuju akan mengikuti les balet? Yang benar saja, sebenarnya itu tidak baik. Tapi ... seorang Yuju mana bisa dilarang.

Yuju itu sama seperti Sinb. Walau dilarang tapi mereka tetap pada pendirian mereka. Tidak terlalu memikirkan apa yang akan menimpa mereka.

.
.
.

"Eunha yya, ayo dimakan!" Yerin memberikan makanan itu kepada Eunha.

Namun gadis dengan pipi gembul itu menolak dan membuat Yerin mengernyit bingung.

Suster sudah mengantarkan sarapan untuknya, tetapi gadis itu malah menolaknya. Bahkan Yerin sudah membujuknya berkali-kali.

"Eunha yya, ayolah. Kau harus sembuh, kau harus pulih total. Eonnie tidak mau kau terus seperti ini~"

Lagi dan lagi Eunha menggelengkan kepalanya, ia berkali-kali memundurkan kepalanya juga saat Yerin menyuapkan sesendok bubur.

Yerin menghela napas pendek, "Eunha yya, kau harus makan bubur ini. Eonnie tidak akan memberikanmu makanan lain, kau tetap harus makan bubur ini."

Gadis itu berdecak pelan, mulai membuka mulutnya perlahan dan langsung disambut oleh bubur itu.

Kali ini, Yerin meminta agar bubur untuk Eunha diberi garam sedikit supaya lebih terasa. Benar saja, sekarang Eunha mulai beradaptasi dengan rasa itu.

Kedua matanya membulat, terbentuk senyuman juga dari wajahnya itu. "Eumm~ Enak juga, Eonnie!!"

"Benar, 'kan? Eonnie sudah bilang kau pasti akan menyukainya."

Yerin dengan bangga menyibak rambutnya ke belakang. Gadis itu juga dengan bangganya tersenyum manis.

Setelah itu, Eunha melanjutkan makannya yang tetap disuapi oleh Yerin. Gadis itu beralasan malas memegang sendok.

.
.
.

Melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, Sowon menghela napas panjang.

Sekarang masih pagi, dan pekerjaannya masih sangat menumpuk di hadapannya ini.

Mengambil ponselnya, Sowon membuka sebentar benda pipih itu. Ia tak sengaja melihat postingan dari Yerin yang berfoto bersama Eunha.

Kedua sudut bibir itu terangkat, Sowon tersenyum senang melihat wajah dua adiknya ini. Ia kemudian menyimpan foto itu di galeri-nya.

Sowon meletakkan ponsel miliknya kembali kemudian melanjutkan tugasnya menghabiskan tumpukan berkas itu.

Entah mengapa setiap hari Sowon selalu saja melihat beberapa tumpuk berkas di meja kerjanya itu. Sowon saja sampai pusing melihatnya.

Waktu - Gfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang