13. Waktu

207 20 6
                                    

- Please Vote and Comment -

~ Happy Reading ~


Seketika suasana menjadi panik, mereka menghampiri Eunha juga untuk memastikan.

Benar saja, pagi ini wajah Eunha terlihat pucat bahkan sangat pucat.

"Apa yang terjadi?!" tanya Yerin panik.

"Bagaimana ini? Kita harus apa?" tanya Yuju yang membuat suasana menjadi bertambah panik.

"Yuju, cepat panggil dokter!!" suruh Yerin segera.

Gadis itu langsung mengikuti arahan Sang kakak. Yuju dan Umji segera berteriak memanggil dokter ataupun suster disana.

"Dokter! Suster! Tolong!"

Teriakan Yuju dan Umji berhasil membuat salah satu dokter dan beberapa suster datang.

Sinb terus membisikan kata-kata yang manis di telinga Eunha, berharap kakaknya itu baik-baik saja.

"Cepat, Dokter!" ucap Yerin sambil mengarahkan dokter itu.

Sang dokter dengan serius memeriksa Eunha yang terlihat semakin pucat. Dibantu dengan beberapa suster yang siap siaga.

"Mohon maaf, kalian semua bisa keluar sebentar?" kata Sang dokter.

"Baik, Dokter~" jawab Yerin mewakili.

"Tolong selamatkan Eunha eonnie ya, Dok!!" ucap Sinb sebelum akhirnya pintu ruangan itu tertutup.

Keempatnya menunggu diluar dengan perasaan cemas. Belum lagi, tidak ada kakak tertua mereka yang bisa menenangkan.

Ini sudah sangat lama semenjak Eunha diperiksa oleh dokter itu. Mengapa belum selesai juga?

Entah sudah berapa kali Sinb berbolak-balik di depan pintu ruangan itu dengan sesekali mengintipnya.

"Eonnie~ Apa kita harus menghubungi Sowon eonnie?" tanya Umji pada Yuju yang duduk di sebelahnya.

Yuju mengangguk, "Boleh, coba kau hubungi."

Bungsu Kim itu merogoh ponsel yang berada di saku celananya. Ia segera mencari kontak Sowon.

Tutt.

"Bagaimana ini, Yuju eonnie? Sudah berapa kali aku coba, tapi tetap tidak bisa.."

Pandangannya teralihkan kepada Sang kakak yang sedang memejamkan kedua matanya seraya berdoa.

Yuju beranjak lalu menepuk pelan bahu kakaknya, "Yerin eonnie, Umji sudah beberapa kali menghubungi Sowon eonnie tapi tidak diangkat. Bagaimana?"

Yerin mendongak, "Tidak diangkat? Mengapa?" Gadis itu malah bertanya balik.

Yuju mengangkat bahunya tidak tahu, ia kemudian berjalan mendekati Sinb yang masih saja berbolak-balik disana.

"Sinb yya," panggilnya.

Gadis itu hanya membalas dengan deheman kemudian melanjutkan berjalan bolak-balik di depan pintu itu.

Yuju lebih mendekati Sinb, menepuk kedua bahu Sang adik dan menatapnya lekat.

"Sinb yya, jangan seperti ini terus. Duduklah~ Kau juga butuh istirahat." ucap Yuju menasihati.

"Tapi ini masih pagi, Yuju eonnie! Mana mungkin aku akan tertidur padahal baru terbangun,.."

Yuju tersenyum tipis "Bukan tidur, tapi duduk. Kau sudah berkali-kali berjalan di depan pintu ini, 'kan? Pasti kau lelah, Sinb yya~"

Waktu - Gfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang