18. Waktu

193 19 0
                                    

- Please Vote and Comment -



~ Happy Reading ~



Sowon mengerjapkan kedua matanya perlahan. Gadis itu melihat sekelilingnya, tapi seperti tidak ada orang disana.

"Sowon ah, kau sudah bangun?"

Sowon menoleh ke sumber suara, ada Nayeon yang datang menghampirinya dengan raut wajah khawatir.

"Dimana aku?" tanya Sowon pada Nayeon yang berdiri di sebelah ranjangnya.

"Kau ada di rumah sakit, tadi aku melihatmu sedang kesakitan. Jadi, aku bawa kau kesini." jelas Nayeon.

"Tapi ... Kau sudah membaik?" Nayeon bertanya seraya memegang sebelah bahu Sowon.

Gadis itu mengangguk pelan, detik berikutnya ia tersenyum ke arah sahabatnya itu. Betapa bersyukurnya Sowon mempunyai sahabat seperti Nayeon.

"Sowon ah, kalau kau masih sakit, nanti malam kita tidak usah makan bersama saja." ujar Nayeon, membuat Sowon menggeleng.

"Sowon ah~ Aku tidak mau kalau kau sampai sakit lagi,.." lanjutnya yang tetap mendapat gelengan dari Sowon.

Nayeon menghembuskan napas panjang, ia mengangkat kedua sudut bibirnya, "Tetap tidak usah, Kim Sowon. Aku tidak mau kau sakit."

Kali ini Sowon mencebikan bibirnya lalu tertunduk. Baiklah, kali ini Sowon menuruti ucapan Nayeon.

"Oh iya! Tadi itu, kau kenapa bisa sakit?" tanya Nayeon.

"Aku juga tidak tahu, tiba-tiba saja kepalaku terasa sangat sakit." jawab Sowon. "Rasanya ingin pingsan tadi."

"Tapi kau tadi pingsan~" balas Nayeon dengan polosnya.

Sowon terkekeh melihatnya, sungguh menggemaskan sahabatnya ini. Gadis itu merasa senang sekarang karena ada yang bisa membuatnya tertawa lagi.

.
.
.

"Apa ini? Apakah aku harus menyerah? Ah, tidak."

Gadis itu mengigit pulpennya kencang, kemudian pulpen itu ia hempaskan ke sembarang arah.

Sekarang pikirannya sedang kacau, ia pusing memikirkan rencananya yang gagal begitu saja.

Ditambah dengan susahnya ia untuk bertemu lagi dengan musuhnya itu.

Memejamkan mata sesaat, gadis itu menghela napas panjang. Perlahan ia mulai memikirkan rencana baru.

"Aku tidak boleh gagal lagi. Kali ini aku harus melakukannya dengan benar,.." ucapnya, masih dengan kedua mata yang terpejam.

Membuka mata, gadis itu mengambil ponselnya dan mulai mencari-cari data tentang musuhnya.

"Aku harus mencari kelemahannya!"

Jemari itu dengan cepat mengutak-atik layar ponsel. Beberapa saat kemudian kedua sudut bibir itu terangkat membuat senyum lebar.

"Akhirnya ketemu!" ucapnya senang. "Lihat saja pembalasanku selanjutnya, Kim Yerin!"

Hahahahahahahahahaha!

Waktu - Gfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang