Azka Watson, seorang Dokter berusia 28 tahun yang dijodohkan dengan Ayana Azusenna, seorang mahasiswi berusia 20 tahun.
"Boleh saya minta hak saya sebagai seorang suami? Tolong cium saya, peluk saya dan katakan kalau kamu tidak menyesal menikah deng...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat, kamu berhasil menambahkan luka di hati saya. -Azka Watson.
●●●●●
Ayana tahu ini salah, bahkan sangat salah. Ayana nonton bioskop berdua sama Dimas. Membohongi Azka dengan mengatakan ia ingin main ke rumah Jasmine.
"Lain kali kalau keluar sama aku kamu harus make baju kayak gini," ucap Dimas.
Ayana menatap penampilannya. Tadi Ayana tidak menggunakan pakaian seperti ini tapi Dimas meminta Ayana untuk mengganti bajunya.
Ayana pergi sama Dimas dengan menggunakan baju yang mengekspos bagaian bahunya, serta memakai rok pendek di atas lutut.
Jika Azka tahu, sudah dapat dipastikan bahwa Ayana tidak akan selamat dari amukan Azka.
"Aku suka kamu kayak gini jadi kelihatan sexy," ujar Dimas.
"Tapi aku gak nyaman," balas Ayana.
"Nanti juga kalau udah terbiasa bakal nyaman."
Dimas merangkul bahu Ayana, berjalan berdua seolah mereka adalah sepasang kekasih. Ayana seolah melupakan cincin yang sudah melingkar di jari manisnya.
"Kamu mau nonton apa Na?"
"Terserah kamu aja. Aku ngikut."
"Horor gimana?"
"Boleh, Dim."
Dimas mengangguk dan memesan 2 tiket film horor tidak lupa popcorn yang juga sudah dibeli Dimas.
Film telah terputar beberapa menit yang lalu. Mata Ayana fokus ke depan layar sementara tidak dengan Dimas. Ia sengaja menyendarkan kepala Ayana ke bahunya lalu diam-diam mengambil foto mereka berdua, meski keadaan gelap tapi Dimas sengaja melakukan itu ia ingin mengirim foto tersebut pada seseorang.
"Aku ke toilet dulu ya, Na."
Ayana hanya bergumam dan Dimas dengan cepat membawa langkah kakinya ke dalam toilet.
Dimas : send a picture. Dimas : istri anda sangat nyaman berada di samping saya.
●●●●●
"Jasmine," sapa Dimas.
Jasmine hampir terhuyung ke belakang, ia kaget.
"Kak Azka? Kenapa ngagetin."
"Maaf, kamu ngapain di rumah sakit?"
Jasmine mengernyitkan dahinya. Merasa bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan Azka.
"Ke rumah sakit ya buat berobat kak, terus buat apalagi?"
Azka paham, ia tau apa tujuan seseorang datang ke rumah sakit. Tapi masalahnya dimana Ayana? Apa istrinya sudah pulang dari rumah Jasmine?
