Rasa sakit yang saya berikan kepada kamu 25% tapi rasa sakit yang kamu berukan untuk saya 100% sangat sempurna dan lengkap.
Azka Watson.
●●●●●●
"Mas Azka, kenapa belum tidur bukannya besok pagi ada jadwal operasi?"
Azka yang sedang berdiri di depan jendela menoleh menatap Ayana yang sudah duduk manis di kasur dengan piyama berwarna abu-abu.
"Sebentar lagi, Na."
Ayana tersenyum tulus. Dia melangkahkan kakinya dan berdiri di belakang tubuh Azka. Ayana memeluk Azka dari belakang.
"Jangan mikirin hal itu lagi. Aku udah anggap semuanya selesai. Aku percaya sama mas Azka."
Hati Azka menghangat mendengar perkataan Ayana, dia mengusap lembut tangan Ayana yang melingkar di perutnya.
"Saya minta maaf, Na. Maafin saya karena udah bohongin kamu. Maaf karena saya diam-diam makan bersama perempuan lain. Saya minta maaf karena sudah menyakiti perasaan kamu," lirih Azka.
Ayana semakain mengeratkan pelukannya. Dia tidak senang mendengar perkataan Azka, sebaliknya justru dia merasa takut. Takut jika suatu hari nanti Azka mengetahui semuanya, tentang hubungannya sama Dimas.
Apa sudah saatnya Ayana mengakhiri apa yang telah dia mulai bersama Dimas? Apa kali ini sudah saatnya Ayana menuruti perkataan Jasmine?
●●●●●
"Rencana yang lo susun bagus banget, Dim. Gue yakin pasti sekarang mereka lagi ribut," ujar Aluna tersenyum miring.
"Jangan terlalu percaya diri," balas Dimas.
Dimas mengikat tali sepatunya. "Lo gak tau sebesar apa rasa cinta Azka sama Ayana. Dia pasti punya seribu cara untuk buat Ayana gak marah sama dia," lanjut Dimas.
Aluna terdiam. Dia tidak tau harus menanggapi apa ucapan yang dilontarkan Dimas. Tapi jika memang benar Azka sangat mencintai gadis itu, bukannya akan terlihat sangat bagus jika Azka mengetahui bahwa istri tercintanya telah mengkhianati dirinya? Aluna sudah tidak sabar menunggu moment itu terjadi.
"Kapan lo mau ngehancurin pernikahan mereka?" tanya Aluna tidak sabar.
"Gue lagi nyusun strategi yang tepat. Tapi gue punya tugas yang bagus buat lo supaya rencana yang udah gue susun dapat berjalan dengan lancar," ujar Dimas.
Aluna mengernyit. "Tugas apa?"
"Nanti lo juga bakal tau."
Dimas berdiri. Dia melempar kunci mobil ke tangan Aluna. "Itu mobil lo, thanks udah kasih gue pinjam."
"Lo mau kemana?"
"Ke rumah cowo idaman lo."
●●●●●●
"Jadi gitu, Ta. Gue senang banget!"
Aleta hanya bisa terus tersenyum mendengar cerita Iqbal. Dari tadi Iqbal terus bercerita tentang progres kedekatan dirinya dengan Jasmine. Dari mulai datang ke rumah Jasmine, menjemput gadis itu di kampusnya, mengajak Jasmine makan di pedagang kaki lima dan berakhir dengan memberikan Jasmine boneka kelinci.
Aleta tidak pernah tahu bahwa Iqbal bisa melakukan hal seperti itu untuk seorang wanita. Dari raut wajah Iqbal, Aleta dapat menebak bahwa Jasmine benar-benar sudah berhasil mencuri perhatiannya.
"Gue juga ikut senang kalau lihat lo senang kayak gini, Bal."
"Serius? Lo gak lagi bohongin gue, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PRICKLY FLOWER (END)
Novela JuvenilAzka Watson, seorang Dokter berusia 28 tahun yang dijodohkan dengan Ayana Azusenna, seorang mahasiswi berusia 20 tahun. "Boleh saya minta hak saya sebagai seorang suami? Tolong cium saya, peluk saya dan katakan kalau kamu tidak menyesal menikah deng...