2

44.5K 2.1K 68
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Apa terlalu sulit bagi kamu untuk menghargai perasaan saya?
-Azka Watson

●●●●●

"Katanya kamu ngantuk kenapa belum tidur?"

Ayana dengan cepat langsung mematikan sambungan telepone, tadi ia sedang berbicara dengan Dimas lewat ponsel.

"Tadi lagi chatan sama Jasmine," bohong Ayana.

Azka bergumam mempercayai ucapan sang istri.

"Tidur, Na. Sudah malam."

"Iya mas, ini mau tidur."

"Mau saya usap kepalanya?"

Ayana membalikan tubuhnya, membelakangi Azka. "Gak usah mas."

"Tapi saya mau," ucap Azka.

Azka merebahkan dirinya di samping tubuh Ayana. Ia menarik Ayana untuk kembali menghadapnya. Tangan Azka terulur seolah menyuruh Ayana untuk menjadikan tangannya sebagai bantal. Untuk kali ini Ayana tidak menolak, ia menurut.

Perlahan tangan kiri Azka terulur mengusap lembut kepala Ayana.

"Pejam mata kamu tapi jangan lupa baca doa dulu."

"Iya, udah baca doa."

Azka tersenyum tulus.

"Tidur, aku baru bisa tidur nyenyak kalau udah lihat kamu terlelap."

"Selamat malam mas Azka," ucap Ayana dengan kedua matanya yang tertutup secara perlahan.

"Selamat malam juga Ayana, semoga hari besok kamu bisa membalas perasaan saya."

Ayana tentu masih bisa mendengar ucapan itu, ia belum tertidur hanya masih menutup mata.

"Maaf," ujar Ayana dalam hati.

Ayana tidak membenci Azka hanya saja Ayana tidak bisa membohongi hatinya. Ia sama sekali tidak memiliki perasaan pada Azka.

"Kamu istri saya, Na. Tapi kenapa saya merasa bahwa kamu bukan milik saya."

Ayana kembali membuka mata setelah mendengar penunturan Azka.

"Mas.."

"Kenapa matanya di buka lagi, Na?"

Ayana memilih bangkit dari tidurnya, ia duduk di tempat tidur disusul Azka.

"Kenapa?"

"Kenapa mas Azka mau menerima perjodohan ini? Kenapa mas Azka gak mencoba untuk menolak?

"Alasan apa yang buat saya harus menolak berjodoh sama kamu, Na?"

"Mas.. aku.."

"Iya, Na. Saya tau. Tanpa kamu bilang juga saya udah tau. Kamu tidak mencintai saya, kamu mau menikah sama saya hanya karena permintaan orangtua kamu. Saya tau, Na. Saya hanya orang baru di hidup kamu bahkan kita baru kenal beberapa bulan tapi saya tidak main-main ketika saya mengatakan bahwa saya mencintai kamu."

PRICKLY FLOWER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang