30

25.7K 1K 3
                                    

Seharusnya kamu tidak menjalankan hubungan baru jika kisah cinta kamu bersama masalalumu belum selesai.

Ayana Azusenna.

●●●●●●●

Ayana dan Azka baru sampai di rumah. Mereka sudah mengantar Ana dan Bram ke bandara. Mereka juga udah makan siang bersama di restaurant bintang 5 sesuai permintaan Bram pada Azka.

"Saya mau bersih-bersih dulu ya," ujar Azka.

"Kamu mau makan lagi? Kalau mau biar nanti saya masakin selesai mandi," lanjut Azka.

Azka memeprhatikan Ayana yang hanya berdiam diri. Dia sama sekali tidak membalas perkataan Azka. Seolah pikiran perempuan itu sedang tidak ada di tempatnya.

"Sayang."

Ayana menerjapkan matanya mendengar panggilan yang dilontarkan Azka barusan. Seolah baru kembali ke dunia nyata Ayana menaikan kedua alisnya.

"Kenapa mas Azka?"

"Seharusnya saya yang nanya kayak gitu sama kamu. Yang dari tadi diam itu kamu," ujar Azka pada Ayana.

"Ah, itu. Aku gak pa-pa kok."

Azka menyentil pelan kening Ayana. "Jangan bohong."

"Saya tau kamu sedang memikirkan sesuatu," ujar Azka yang sudah sangat hapal dengan sikap dan perubahan Ayana.

Ayana dilema. Apa sekarang waktu yang tepat untuk dia menanyakan siapa perempuan yang menemani Azka ke restaurant kemarin? Tapi, bukankah itu terkesan egois sementara di belakang Azka, Ayana masih dekat dengan Dimas.

Ayana menggeleng. "Mas Azka gak jadi bersih-bersih? Aku mau ke dapur dulu."

"Mau ngapain?"

"Gak tau."

Mendengar jawaban Ayana semakin membuat Azka yakin bahwa ada yang sedang menganggu pikiran istrinya.

"Sini deh," ujar Azka menarik pergelangan tangan Ayana. Membawanya duduk di sofa.

"Cerita sama saya. Apa yang sebenarnya sedang kamu pikirkan?"

Ayana menatap dalam kedua mata Azka.

"Apa mas Azka masih mencintai aku?"

Azka sempat terkejut mendengar pertanyaan Ayana. Namun dia tetap mengangguk sebagai jawaban.

"Mas Azka juga masih sayang sama aku?"

Azka kembali mengangguk.

"Terus siapa perempuan yang kemarin jalan sama mas Azka ke restaurant?"

●●●●●●

Jasmine benar-benar tidak percaya dengan apa yang saat ini sedang dia alamin. Iqbal datang ke rumahnya, membawa pizza dan burger.

"Dokter beneran datang?"

Iqbal tertawa. Suara tawanya yang serak berhasil menarik perhatian Jasmine.

"Masa bohongan," ujar Iqbal.

Iqbal menatap ke dalam rumah Jasmine. "Boleh duduk gak nih? Masa udah datang ke sini cuma disuruh berdiri doang."

"Eh, boleh kok boleh, silahkan masuk, Dok."

"Kamu gak masuk?" tanya Iqbal saat menoleh ke belakang dan melihat Jasmine belum bergerak dari tempatnya.

"Masuk kok," balas Jasmine.

Iqbal memperhatikan wajah Jasmine yang tampak canggung. Gadis itu menoleh ke kanan dan kiri. Seolah dia merasa tidak nyaman.

"Kamu gak pernah diapelin ssma cowo?"

PRICKLY FLOWER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang