44

25K 1K 7
                                    

Ini hanya peringatan kecil dari aku, untuk kalian.

Jika kalian mempunyai seseorang yang menyukai kalian, tolong hargai keberadaannya sekalipun kalian tidak mempunyai rasa yang sama.

Karena bisa jadi tanpa kalian sadari justru kalian sudah menyukainya, hanya saja terkadang kalian berusaha menutupi kebenaran itu.

Jangan sampai kalian kehilangan dia hanya karena kebodohan kalian.

Aleta.

●●●●●

Hari ini adalah awal yang baru bagi Jasmine dan Iqbal sebagai sepasang kekasih.

Iqbal menunjukan sikapnya sebagai seorang pacar, seperti saat ini. Iqbal sedang menunggu Jasmine keluar dari rumahnya. Cowo itu memang sengaja menjemput Jasmine untuk mengantarkan kekasihnya ke kampus.

"Pagi-pagi gini udah senyam-senyum aja kamu," ujar Iqbal pada Jasmine yang baru masuk ke dalam mobil.

Jasmine tersenyum lebar. "Bukannya kata Dokter Iqbal kalau senyum aku jadi semangat baru untuk Dokter?"

Iqbal tertawa kecil mendengar jawaban gadisnya, benar. Iqbal pernah mengatakan hal itu lewat pesan singkat.

"Kalau gitu senyumnya cuma boleh buat aku aja," ujar Iqbal.

Jasmine mengangguk kukuh lalu detik berikutnya dia menggeleng tidak setuju. "Nggak, buat Ayana juga."

"Bucin banget kamu sama Ayana," ujar Iqbal mulai mengendarai mobilnya meninggalkan area perumahan.

"Soalnya Ayana itu sahabat aku dari SD," jawab Jasmine. "Hmmm. Dokter Iqbal tau kalau Ayana sama kak Azka mau berpisah?"

Iqbal mengangguk singkat. "Tau, Iqbal udah bilang kemarin sama aku dan Aleta."

"Aku gak ingin mereka pisah," ujar Jasmine.

"Kami juga meningingkan hal yang sama seperti kamu," balas Iqbal. "Tapi semuanya balik ke mereka karena yang jalani rumah tangga itu mereka berdua."

"Aleta udah bujuk Azka buat maafin Ayana, tapi belum berhasil," ujar Iqbal memberitahu.

Mereka berdua belum tau saja apa yang sudah terjadi dengan sepasang suami istri itu.
~ _ ~

"Ngomong-ngomong, kamu gak mau ubah panggilan kamu sama aku?" tanya Iqbal.

Jasmine mengerutkan keningnya. Gadis itu menoleh memperhatikan Iqbal di sampingnya. "Ganti gimana?"

"Yaaa ganti aja. Jangan pakai embel-embel Dokter," ucap Iqbal.

"Tapi kan emang beneran Dokter," sungut Jasmine.

"Iya, benar. Tapi emang kamu mau aku manggil kamu mahasiswi?"

Jasmine melotot horor mendengar itu. "Ribet banget."

"Nah, itu kamu peka." Iqbal terkekeh cowo itu mengusap lembut pipi Jasmine. "Panggil aku kakak aja atau nama juga boleh, gak pa-pa."

Jasmine mendekatkan dirinya ke tubuh Iqbal, membisikan sesuatu di telinganya "Kalau panggil sayang gimana?"

●●●●●●

Ayana tidak berani menatap Azka, perempuan itu sibuk memakan roti tanpa melihat ke arah suaminya.

Ayana tau bahwa dari tadi Azka terus memandangnya, tapi Ayana masih malu karena kejadian tadi malam. Ayana canggung, dia tidak tau apa yang sedang ada di dalam pikiran suaminya. Tapi ada satu pertanyaan yang dari tadi terus memenuhi isi kepala Ayana..... apa dirinya memuaskan?

PRICKLY FLOWER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang