Azka Watson, seorang Dokter berusia 28 tahun yang dijodohkan dengan Ayana Azusenna, seorang mahasiswi berusia 20 tahun.
"Boleh saya minta hak saya sebagai seorang suami? Tolong cium saya, peluk saya dan katakan kalau kamu tidak menyesal menikah deng...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Laki-laki yang saat ini kamu sia-siakan, Sebenarnya adalah laki-laki yang sangat ingin saya miliki.
-Aleta.
●●●●●
Ayana tidak bisa tidur, yang dari tadi Ayana lakukan hanya memandang wajah damai Azka yang sudah lebih dulu masuk ke dalam mimpi.
Ayana tahu ia sudah sangat salah pada Azka, Ayana sadar bahwa dia sudah menyakiti Azka luar dan dalam.
Dimas adalah laki-laki pertama yang berhasil membuat Ayana jatuh cinta tapi pada saat itu Dimas sama sekali tidak mencintai Ayana dan setelah Ayana menikah barulah Dimas mulai memberikan sinyal suka pada Ayana, cukup aneh tapi bagi Ayana itu merupakan sebuah rasa yang terlambat hadir.
Ayana ingin menyentuh hidung Azka tapi Ayana tidak mungkin melakukan itu. Ayana masih mempertahankan rasa egois dalam dirinya.
Ponsel Ayana berdering dan panggilan vidio call dari Dimas tertera jelas di layar handphonenya.
Ayana menolak panggilan tersebut, ia mengotak-ngatik ponselnya, mengirim pesan singkat pada Dimas.
Ayana : Aku lagi sama mas Azka.
Dimas : aku kangen Na.
Ayana : tapi lagi ada mas Azka.
Dimas : kamu cari tempat lain Na. Aku mau lihat wajah kamu, sebentar aja.
Ayana melirik Azka yang tidur di sampingnya, ia memastikan bahwa suaminya sudah benar-benar terlelap dengan nyenyak.
Ayana : vc nya sebentar aja ya soalnya mas Azka lagi tidur.
Ayana tidak sadar bahwa di sebrang sana Dimas tengah menertawai kebodohan Ayana.
"Dia lagi tidur. Lo mau lihat wajah yang udah lama gak lo lihat?" tanya Dimas pada seseorang yang berada di sampingnya.
"Mau."
Dimas : Panggilan vidio call
Ayana menghide suara agar tidak membuat Azka terusik.
Senyum bahagia menyambut Ayana, Dimas mengetik pesan pada Ayana menyuruh Ayana untuk memperlihatkan sebentar wajah Azka dan Ayana menurutinya.
Saat layar handphone sudah berada di depan wajah Azka, vidio call Dimas berubah menjadi warna hitam, Dimas mematikan kameranya.
"Itu dia," ujar Dimas.
"Dia masih sama kayak yang dulu tapi sekarang jauh lebih dewasa."
Dimas menjauhkan layar ponselnya, ia kembali menyalakan kamera dan melambaikan tangan, memberi israyat bahwa vidio call cukup sampe di sini.