Azka Watson, seorang Dokter berusia 28 tahun yang dijodohkan dengan Ayana Azusenna, seorang mahasiswi berusia 20 tahun.
"Boleh saya minta hak saya sebagai seorang suami? Tolong cium saya, peluk saya dan katakan kalau kamu tidak menyesal menikah deng...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seharusnya jika dari awal kamu belum siap untuk menikah, maka jangan pernah menikah. Lebih baik kamu meyakinkan diri kamu sampai benar-benar yakin baru kamu menyetujui untuk menikah.
Menikah dengan orang yang kita cintai adalah hal yang sangat ingin diwujudkan, namun apa jadinya jika hal tersebut tidak dapat terwujud?
Menikahlah karena kamu sudah yakin, jangan menikah hanya karena keinginan semata.
Ingat, pernikahan bukan hal yang mudah dan pernikahan bukan permainan.
-Azka Watson.
●●●●●
Haruskah Ayana mulai belajar mencintai Azka dan mengakhiri kedekatannya dengan Dimas?
Atau
Haruskah Ayana mengakhiri pernikahannya dan memulai hidup baru bersama Dimas?
Ntahlah,bahkan Ayana sendiri tidak tahu apa yang akan dia pilih, siapa yang akan dia pertahankan untuk terus berada di sampingnya. Azka, seseorang yang mencintainya atau Dimas, seseorang yang ia cintai.
Jika Ayana boleh memilih ia ingin sekali untuk tidak mengenal sosok Azka Watson, segala sikap baik Azka membuat Ayana semakin terkurung dalam rasa bersalahnya. Ayana sama sekali tidak bisa keluar, Ayana sudah terperangkap dalam hubungan yang sangat sulit ia terima.
"Melamunin kak Azka atau Dimas?"
Ayana terlonjak kaget, ia mengelus dadanya ketika mendengar ucapan Jasmine.
"Ngagetin aja lo."
Jasmine tampak tidak peduli, ia melanjutkan aktifitasnya, mengemil makanan ringan yang sempat ia beli di kantin. "Jadi lo lagi mikirin siapa? Suami ganteng lo atau simpanan brengsek lo?"
Ayana melotot mendengar kalimat terakhir yang dilontarkan teman perempuannya.
"Kenapa lo natap gue kayak gitu? Perasaan perkataan gue gak ada yang salah."
"Iya, lo emang gak pernah salah," balas Ayana membuat Jasmine mengangguk setuju dengan tawa kecil.
"Apa yang perlu lo pikirin, Na? Udah jelas kalau kak Azka yang lebih berhak atas diri lo, bukan Dimas."
Ayana memandang lurus ke depan, kenapa Jasmine tidak mengerti akan perasaannya. Ayana tidak mencintai Azka, meskipun mereka sudah menikah bahkan sudah tinggal dalam satu rumah tapi tetap saja perasaan cinta itu belum Ayana rasakan.
Ayana Azusenna, andai kamu tahu bahwa banyak sekali orang yang ingin bertemu dengan laki-laki seperti Azka watson.
Jasmine meletakan makanan yang sedang ia pegang ke atas meja. Tangan Jasmine terulur menggenggam tangan kecil Ayana, mencoba meyakinkan perasaan teman baiknya. "Gue tau Na kalau lo gak ada rasa sama kak Azka. Tapi apa salahnya lo belajar membuka hati lo buat suami lo sendiri? Lo harus bisa Na melihat ketulusan kak Azka, kebaikan kak Azka dan kesabaran kak Azka."