Saat ini Reyhan dibuat bingung dengan Kelakuan suaminya, Arva membongkar seluruh bajunya, Suaminya itu memilah milah baju putih miliknya.
"Daddy, Baju putih Rey mau diapain?" Tanya Reyhan bingung
"Mau daddy simpan" Ucap Arva seadanya.
"Kenapa? Rey kan masih mau pakek bajunya" Ucap Reyhan tidak terima.
Reyhan tidak habis fikir, baju baju itu semua Suaminya yang membelikan, Dan sekarang Suaminya juga yang akan menyimpan baju itu, Padahal sangat disayangkan jika baju baju yang masih sangat bagus itu tidak dipakai.
"No!! Jangan sekali kali kamu pakai baju yang sudah daddy simpan" Ucap Arva seraya memasukkan baju yang sudah dia pilih kedalam lemari yang berisi baju yang tidak terpakai.
Arva tidak menjawab, Dia masih fokus memasukkan semua baju itu, Setelah semua baju masuk kedalam lemari, Arva mengunci lemari tersebut lalu mendekat ke arah Istrinya yang tengah duduk bersandar di atas ranjang.
"Daddy tidak ingin kejadian kemarin terulang kembali, karena baju putih sialan itu, Daddy hampir kehilangan dirimu"Ucap Arva meletakkan kepalanya diatas pangkuan Istrinya.
"Tapi kan itu musibah dad" Ucap Reyhan
"Daddy tau, Tetap saja kamu tidak boleh memakai baju baju berwarna putih lagi"ucap Arva tidak ingin dibantah.
Bukan apa apa, Kejadian kemarin membuat Arva sedikit trauma ketika melihat Reyhan memakai baju serba putih, Bayangan dimana baju yang awalnya putih tanpa noda lalu menjadi baju yang berlumuran darah ketika Istrinya kecelakaan masih terekam jelas dikepalanya.
••••••
Malam hari, Pukul 01.00 Arva terbangun, Entah mengapa dia sangat menginginkan Salad buah, Padahal selama dia hidup, Arva tidak pernah mau makan salad.
Arva mencoba untuk menahan keinginanya, Masalahnya dia mau yang membuat salad adalah istrinya, Dan dia tidak ingin mengganggu tidur istrinya.
15 menit memejamkan matanya tetapi Arva tidak bisa kembali tertidur, Dia memiringkan tubuhnya untuk melihat Reyhan.
Tanganya terulur untuk mengelus pipi Reyhan, Jika seperti ini Arva semakin tidak tega membangunkan istrinya, Tetapi disisi lain dia benar benar tidak bisa menolak keinginanya.
Kelopak mata Reyhan perlahan terbuka, tangan kecil itu menggenggam tangan yang mengelus pipinya.
"Daddy"lirih Reyhan
Cupp
"Daddy mengganggumu sayang?"tanya Arva seraya mengecup kening Istrinya, dan dibalas gelengan oleh sang istri.
"ini jam berapa Dad?" Tanya Reyhan lirih.
"Masih jam setengah dua sayang, tidurlah" Jawab Arva yang kembali dibalas gelengan oleh Reyhan.
"Daddy kenapa bangun?" Tanya Reyhan menatap wajah sang suami.
"Daddy tiba-tiba ingin makan salad buah" Ucap Arva membuat Reyhan menyernyit heran.
"Salad? Bukanya daddy tidak suka salad buah?" Tanya Reyhan bertambah heran.
"Tidak tau, Tapi daddy sangat ingin" Ucap Arva.
Sekarang Reyhan tau jika suaminya itu sedang mengidam, Karena jika difikir fikir, Arva tidak suka makanan seperti salad buah.
"Ayo" Ucap Reyhan
"Hey, mau kemana?" Tanya Arva
"Buat salad buah buat daddy" Ucap Reyhan enteng.
"Tidak perlu sayang, ini sudah malam, Nanti kamu juka kecapean Kita tidur saja" Ucap Arva tidak ingin istrinya kelelahan.
"Engga, Cuma buat salad buah aja ngga bikin capek kok" Ucap Reyhan kekeh.
"Tap—"
"Daddy itu lagi ngidam, emang daddy kau kalo baby nanti ileran?" Ujar Reyhan memotong ucapan Suaminya.
"Ngidam?" Tanya Arva bingung.
Pantas saja dia jadi menginginkan salad buah malam malam seperti ini, Ternyata dirinya sedang mengidam.
"Iyaa, Ayoo daddyy" Ucap Reyhan menggandeng tangan Arva.
Arva hanya pasrah, toh juga ini keinginan anaknya, Dan memang benar benar di ajak negoisasi, Tetapi tetap saja, Dia tidak akan membiarkan istrinya kelelahan.
Hai haiii, Sumpah aku lupa kalo ada draft yang belum aku up, Selain itu juga ini bulan puasa nanti takutnya kalo dibuat mikir tentang bl nanti puasaku jadi percuma, Mungkin nanti bakal aku up paling lama 2 minggu sekali, Dan akan ngebut lagi setelah lebaran. Gimana nih, masih nungguin ngga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Posessif husband (BxB)
RomanceIni bukan kisah cinta dengan banyak rintangan, Ini hanya cerita cinta dengan kisah yang romantis dan sederhana