E.P

13K 925 14
                                    

Reyhan menatap putranya dengan tidak rela, Tadi Ravish meminta izin kepadanya dan juga sang Daddy tentang niatnya ingin melanjutkan pendidikan 1 tahun di jepang.

Reyhan yang sangat menyayangi putranya pun dibuat tidak rela jika harus berpisah dengan Ravish.

"Apa kamu benar benar yakin sayang?" Tanya Reyhan kesekian kalinya.

"Rav yakin Bubu, Tidak lama kok cuma satu tahun" Ucap Ravish meyakinkan Reyhan.

Arva yang sedari melihat interaksi sang Istri dan juga anaknya pun membuka sura.

"Tidak apa apa sayang, Ravish kan tadi sudah memberi alasan jika dia kesana bukan hanya untuk belajar, Rav disana juga mau menenangkan dirinya, jika kamu rindu kita juga bisa mengunjunginya,Apalagi jika Rav bersungguh sungguh Rav menyelesaikan pendidikanya tidak sampai 1 tahun" Ucap Arva mengelus punggung sang istri .

Jika sudah seperti ini Reyhan sudah tidak bisa lagi berkutik, Benar kata suaminya, Ravish memang harus menenangkan dirinya agar tidak terus menerus dihantui rasa bersalah.

"Baiklah, Tapi Rav harus janji sama bubu jika pendidikanya sudah selesai, Rav harus segera pulang" Ucap Reyhan pada akhirnya.

Ravish tersenyum lalu dia segera memluk tubuh Bubunya.

"Rav janji, Nanti jika Rav sudah selesai disana, Rav akan pulang" Ucap Ravish masih tetap memeluk tubuh Reyhan.

Arva menatap jengah putranya yang suka sekali memeluk tubuh istrinya, Berbeda sekali dengan putranya jika tidak bersama mereka.

Arva sebenarnya tau bagaimana sifat putranya jika berada diluar, Ravish akan menjadi pendiam dan juga selalu bersikap dingin dengan siapapun, Bahkan Ravish tidak peduli walaupun sedang berbicara dengan sahabatnya ataupun gurunya.

"Stop memonopoli istri Daddy, Ravish!!" Ucap Arva tidak terima.

"Ck. Cuma sebentar dad!!" Ucap Ravish ikut jengah.

Reyhan tersenyum melihat perdebatan dua laki laki kesayanganya, Setelah sekian lama dia bisa melihatnya lagi, Mungkin nanti jika Ravish sudah berangkat, Dia akan kembali rindu dengan momen momen seperti ini.

"Sudah waktunya makan malam, Ayo kita makan" Ajak Reyhan seraya beranjak diikuti oleh Arva dan Ravish.

Ya, Sekarang atau bahkan sejak beberap tahun belakangan ini, Arva sudah membolehkan Reyhan untuk memasak, Itu pun karena bujukan sang istri.

Dengan alasan untuk menghilangkan rasa bosannya, apalagi Ravish yang sudah bisa melakukan apapun sendiri, Reyhan membujuk Arva, Walaupun sempat ditolak secara tegas oleh Arva, Reyhan tetap membujuk Arva dengan berbagai cara.

Sampai pada akhirnya dia mengurung diri 1 hari didalam kamar tanpa membukanya untuk siapapun termasuk Ravish yang notabenya adalah kelemahan Reyhan, Membuat Arva akhirnya luluh dan mengizinkan sang Istri untuk memasak dengan syarat tidak boleh ada lecet sedikitpun ditubuhnya...

Reyhan mengambilkan makanan untuk Arva terlebih dahulu, Lalu dia mengambilkan untuk Ravish.

"Bubu tidak makan?" Tanya Ravish saat melihat BubuNya tidak mengambil makanan.

"Bubu masih kenyang karena makan cupcake tadi, Nanti bubu akan makan kalau sudah lapar lagi" jawab Reyhan tersenyum.

"Bubu harus makan nanti" Peringat Ravish.

Mengingat daya tahan tubuh Bubunya yang kurang kuwat, Ravish takut jika terjadi sesuatu kepada BubuNya seperti yang pernah terjadi beberapa saat lalu.

"Iya" Ucap Reyhan tersenyum.

Setelah malan malam Ravish terlebih dahulu naik ke kamarnya, Menyisakan Arva dan Reyhan yang tengah membawa piring kotor ke belakang.

"Biar dibersihkan Bibi saja sayang, Kamu ke atas sana" perintah Arva lembut.

" ya sudah, Rey ke atas dulu ya Dad" Ucap Reyhan yang diangguki oleh Arva.

Setelah melihat tubuh istrinya menghilang dibalik dinding pembatas, Arva menyiapkan nasi dan lauk pauknya lalu dia letakkan di atas nampan beserta dengan air putih dan susu coklat.

Setelah dirasa cukup Arva membawanya menuju kamar, Tentu saja dia menyiapkan semua itu untuk istrinya, Karena sudah dipastikan Reyhan akan terbangun tengah malam jika perutnya belum terisi dengan nasi.

Saat masuk ke kamar, Arva melihat istrinya sudah tertidur dengan posisi miring menghadap pintu.

Arva meletakkan nampan di nakas, Dia beralih memperbaiki selimut Reyhan.

Cupp

"Selamat malam sayang" Lirih Arva setelah mengecup kening sang istri.





HAI GUYSS, CERITA INI AUTHOR LANJUT TIPIS TIPIS YAAA🙏

Posessif husband (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang