?

22.9K 1.4K 17
                                    

Kandungan Reyhan sudah mengjinak 6 bulan, Kali ini Arva dibuat kelimpungan karena rengekan bosan yang kekuar dari mulut istrinya.

Reyhan benar benar bosan sekarang, Dia hanya menghabiskan waktu hampir 2 bulan didalam rumah dan itu sangat menyebalkan.

"Daddyyyyyyyyy" rengek Reyhan

"Jangan sekarang ya, Daddy masih ada pertemuan sekarang" Ucap Arva

"Rey bisa pergi dengan penjaga kok" Ucap Reyhan memelas.

"Tapi saya—"

"Rey mohonn, Rey cuma ingin pergi ke taman" Ucap Reyhan hampir menangis.

"Baiklah, Kamu boleh pergi, Tetapi harus dengan penjaga" Ucap Arva sedikit terpaksa.

Reyhan yang merasa senang pun segera memeluk erat tubuh sang suami.

"Aaaaa terimakasih daddy" Ucap Reyhan terlihat sangat senang.

"Janji sama daddy, Harus hati hati, Jangan ceroboh, Dan jangan terluka sedikitpun" Ucap Arva membalas pelukan Reyhan.

"Rey janji, Rey ngga akan terluka" Ucap Reyhan.

Melihat senyum manis Istrinya, Arva merasa ada yang mengganjal dihatinya, Ada rasa tidak rela dihatinya.

"Rey mau siap siap dulu" Ucap Reyhan melepaskan pelukanya dari tubuh Arva.

Setelah beberapa saat, Reyhan keluar dengan menggunakan kemeja putih dan juga celana putih, Dan itu bukan seperti penampilan Reyhan biasanya.

Biasanya Reyhan lebih menyukai baju yang cerah daripada baju pulih seperti itu, Dan biasanya Reyhan lebih menyukai Sweater dibandingkan dengan kemeja.

"Ada apa dad? Kenapa menatap Reyhan seperti itu? "Tanya Reyhan.

"Sayang, Kenapa memakai kemeja?" Tanya Arva.

"Ngga tau, Rey cuma lagi pengen pakai kemeja, emang kenapa kalau Rey pakek kemeja?" Tanya Reyhan.

"Tidak apa apa sayang, Tapi tidak biasanya kamu memakai kemeja dan warnanya juga putih, Biasanya kamu lebih suka memakai sweater warna" ucap Arva.

"Rey lagi pengen aja pakek baju serba putih" Ucap Reyhan.

"Daddy kenapa melamun? Ayo pergi sarapan, Nanti daddy telat loh" Ucap Reyhan saat melihat suaminya melamun.

"Ah, Ayo" Ucap Arva beranjak dari sofa.

Setelah sarapan, Reyhan terlebih dulu mengantar Arva ke depan, Karena jadwal Arva meeting jam 7, Berbeda dengan Reyhan yang akan berangkat ke taman nanti pukul 8.

"Daddy jangan sampek kecapekan ya kerjanya" Ucap Reyhan mendongak menatap wajah suaminya.

"Daddy ngga akan capek sayang" Ucap Arva mengusak surai Reyhan.

"Jangan pulang malam" Ucap Reyhan

"Tidak, Mau dibawakan sesuatu?" Tanya Arva memeluk tubuh Reyhan.

Jika saja metting ini tidak penting, Arva akan memilih menemani istrinya, Perasaan tidak enak semakin menjadi didalam hatinya.

"Rey mau macaron yang satu box boleh?" Ucap Reyhan

"Boleh donga sayang, Nanti jangan pulang terlalu siang ya sayang, Waktu makan siang sudah harus berada dirumah"ucap Arva

"Ngga tau nanti" Ucap Reyhan dengan senyum manisnya.

"Janji ya jangan sampai kamu dan baby  terluka" Ucap Arva menatap Reyhan.

"Iya daddy, Rey janji" Ucap Reyhan membuat Arva kembali memeluk erat tubuh istrinya.

"Rey sayang sama daddy" Ucap Reyhan di dalam pelukan Arva.

"Daddy tau, Daddy juga sangat menyayangimu" Ucap Arva

"Rey saaaaangat mencintai daddy" Lirih Reyhan

Arva seketika melepaskan pelukan mereka, Kedua tanganya memegang kedua sisi pipi Reyhan.

"Ucapkan sekali lagi sayang" perintah Arva menatap dalam mata Reyhan.

"Rey saaaaangatt mencintai daddy Arva" Ucap Reyhan lalu tersenyum manis.

Cup
Cupp
Cupp
Cupp

Arva mengecupi seluruh sisi wajah Reyhan, Ini adalah pertama kalinya istrinya mengatakan cinta kepadanya, Sejak dulu Reyhan hanya mengatakan sayang bukan cinta, Dan kali ini Reyhan bahkan mengatakan keduanya.

"Daddy juga sangat mencintaimu" Ucap Arva kembali memeluk Reyhan.

"Sudaahh daddy, Nanti daddy akan terlambat"ucap Reyhan mengingatkan.

"Baiklah baiklah"

Arva menunduk mensejajarkan wajahnya dengan perut Reyhan, Lalu pengecup perut buncit Reyhan lama.

Cupp

"Daddy berangkat dulu ya baby, Jangan nakal didalam perut, Jagain bubu dari dalam selama Daddy tidak ada" Ucap Arva mengelus perut Reyhan.

"Iya daddy" Ucap Reyhan menirukan suara anak kecil.

Arva beralih menatap Reyhan, Tangan kananya mengelus pipi Reyhan.

"Jangan ingkari janjimu oke, dan jangan terlalu lelah" Ucap Arva menatap sang istri.

"Iya daddy, Rey janji ngga akan kenapa napa" Ucap Reyhan.

"Baiklah daddy berangkat" Ucap Arva  pergi menuju mobilnya.

Setelah kepergian Arva, Reyhan kembali ke kamar untuk bersantai sebentar sembari menunggu jam 8.










Malam minggu nihh, Setuju ngga kalo, Author bakal up beberapa chapter nanti malam?

Posessif husband (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang