☹️

24.1K 1.6K 4
                                    

Sudah sekitar 1 minggu sejak kejadian itu, Tio dan keluarganya sama sekali belum terlihat keberadaanya, Tapi Arva tidak membiarkan mereka begitu saja, Hendrik sudah menjalankan tugasnya dari Arva yaitu menurunkan harga saham perusahaan yang tengah dikelola oleh Tio.

Walaupun begitu, Arva tidak akan membuarkan perusahaan itu hancur, Dia hanya memainkan harga saham perusahaan itu agar Tio menyerah dan melepaskan perusahaan yang dikelolanya, Yang notabenya itu adalah perusahaan almarhum kedua orang tua Reyhan yang diwariskan untuk Reyhan.

Walaupun Tio dan Keluarganya sudah tidak muncul belakangan ini, Arva tetap harus waspada karena bisa saja keluarga Tio sekarang sedang menyusun rencana.

Berbeda lagi dengan Arva, Reyhan sekarang tengah dilanda kebosanan, Sebenarnya tidak masalah jika dia tetap berada dirumah, Tetapi dia benar benar seperti dipenjara sekarang, Seluruh rumah dijaga ketat oleh seluruh orang suruhan Suaminya, Dan itu membuat Reyhan menjadi sungkan untuk melakukan sesuatu.

Pukul 23.00 Arva masih berada di ruang kerjanya yang berada disebelah kamar utama yaitu kamarnya dan kamar Reyhan.

Tadi sebelum pergi ke ruang kerjanya, Arva terlebih dulu memastikan istrinya sudah tertidur.

Beberapa saat kemudian matanya teralihkan ketika mendengar suara pintu ruangan terbuka, Disana terlihat Istrinya yang berjalan ke arahnya dengan memeluk boneka.

"Daddyy" Panggil Reyhan lirih seraya mendekati Arva.

"Ada apa sayang? Sini dulu" Ucap Arva meminta Reyhan duduk dipangkuanya.

Setelah Reyhan duduk dipangkuanya, Arva mencarikan posisi yang nyaman untuk Istrinya.

"Kenapa bangun sayang?" Tanya Arva merapikan rambut Reyhan yang sedikit berantakan.

"Perut Rey keram lagi" Ucap Rey seraya menyandarkan tubuhnya kedalam dekapan Arva, Tangan kanan Rey memegang perut bawahnya.

Arva yang tau itu pun segera mengelus perut bincit istrinya, dua hari belakangan ini perut Reyhan seting Keram dan saat dia menanyakan kepada dokter, Dokter menjelaskan bahwa gejala itu terjadi karena pergerakan atau pergantian posisi dari bayi yang ada dikandungan Rey.

"Baby yang tenang ya di dalam perut, Kasihan Bubu jika Baby terus bergerak" Bisik Arva,tanganya yang masih mengelus perut Reyhan.

"Sakit sekali sayang?" Tanya Arva ketika melihat Reyhan yang sesekali masih meringis.

"Sedikit, Rasanya aneh sekali" Ucap Reyhan lirih.

"Mau daddy ambilkan air hangat?"Tanya Arva merasa khawatir melihat Reyhan yang masih meringis.

"Engga" Ucap Reyhan

"Kita kembali ke kamar saja ya" Ucap Arva dengan tangan yang masih mengelus perut Reyhan.

"Engga, Rey mau duduk di sofa aja, Daddy terusin aja kerjanya kalo belum selesai" Ucap Reyhan ingin beranjak dari pangkuan Arva.

"No! Disini saja" Ucap Arva menahan Reyhan.

"Tapi nanti Daddy terganggu" Ucap Reyhan takut jika dia mengganggu Arva.

"Tidak sayang, Kamu disini saja, Daddy sama sekali tidak terganggu" Ucap Arva.

Arva benar benar tidak tega melihat wajah Istrinya yang merasa kesakitan, Sedari awal Dokter sudah mengatakan bahwa kehamilan yang terjadi pada laki laki itu tidak akan mulus seperti kehamilan pada wanita.

Tangan kanan Arva ia gunakan untuk mengetik, Sedangkan tangan kirinya digunakan untuk mengelus perut Reyhan, Sesekali Arva juga mengecup kening Reyhan.

Sedangkan Reyhan, Salah satu tanganya memegang boneka yang dibelikan Arva, sedangkan tangan lainya memainkan kancing baju Arva.

Beberapa saat kemudian, Arva sudah tidak merasakan pergerakan Reyhan, Arva sedikit menunduk untuk melihat wajah Reyhan, Dan ternyata istrinya sudah tertidur.

Arva menutup laptopnya, Lalu dengan hati hati, Arva menggendong tubuh Reyhan dan membawanya ke kamar.

Tubuh Reyhan menggeliat saat Arva membaringkanya ditempat tidur.

"Shht tidur lagi sayang" Ucap Arva Seraya mengelus punggung Reyhan.

Setelah dirasa Reyhan tertidur dengan nyaman, Arva berdiri dan menyelimuti Istrinya.

"Good night baby" Ucap Arva mengelus perut Reyhan.

Lalu dia beralih menatap wajah manis istrinya.

Cupp
"Good night sayang" ucap Arva mengecuk kening Reyhan lama.

Posessif husband (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang