END??

24K 1.4K 48
                                    

Seorang laki laki manis tengah tersenyum menatap seorang yang tengah berjalan kearahnya dengan mata yang berkaca kaca.

Ya, Laki laki manis tersebut adalah Reyhan, Setelah beberapa jam ditangani oleh dokter, Reyhan sudah kembali pulih lalu beberapa saat kemudian dia sadar.

"Sayang" Lirih Arva memeluk tubuh Reyhan yang tengah berbaring setengah bersandar.

"Ngga apa apa Dad, Rey ada disini" Ucap Reyhan menenangkan suaminya.

"Kamu membuat Daddy Khawatir sayang" Ucap Arva saat melepaskan pelukanya.

"Rey kan sudah bilang, Rey akan baik baik saja" Ucap Reyhan seraya menangkup kedua pipi Arva lalu menghapus sisa air mata yang ada diwajah Arva.

"Terimakasih sudah bertahan" Ucap Arva tulus lalu kembali memeluk tubuh Reyhan.

FLASHBACK ON

Beberapa saat setelah Hendrik mendonorkan darahnya, Beberapa suster yang tadi sempat keluar kembali berlari memasuki ruangan.

Arva yang ingin tau apa yang terjadi pun bertanya pada salah satu suster.

"Apa yang terjadi sus?" Tanya Arva

"Jantung pasien melemah, Kami akan melakukan penanganan pada pasien" Ucap Suster berlalu kedalam

Mendengar apa yang dikatakan Suster, Arva yang tadinya sedikit tenang kembali khawatir, Takut jika terjadi hal buruk terhadap istrinya.

Pak An yang berada disana kembali menenangkan Arva yang saat ini sudah kembali terduduk menangis dikursi tunggu.

FLASHBACK OFF

Tidak lama kemudian, Suster datang membawa box bayi.

"Itu anak kami dok?"

"Iya tuan, Ini adalah putra Anda" Ucap sang Suster

"Boleh saya menggendongnya Sus?"Tanya Arva

"Boleh tuan, Silahkan, Kalau begitu saya permisi" Ucap Suster berlalu pergi.

Dengan senyuman yang terukir diwajahnya, Arva dengan hati hati menggendong tubuh mungil sang anak.

"Welcome to the world Baby" Lirih Arva seraya mengecup kening Baby.

Arva membawa Baby menuju istrinya, Lalu melettakkan tubuh anaknya dengan hati hati disebelah sang Istri.

Mata Reyhan berkaca kaca menatap wajah menggemaskan anak yang baru saja lahir dari perutnya.

"Wajahnya sangat mirip dengan Daddy"ujar Reyhan mengelus pipi menggemaskan sang Anak.

"Bibirnya juga sangat mirip denganmu" Ucap Arva tersenyum.

"Daddy mau ngasih nama Baby Siapa?"Tanya Reyhan beralih menatap suaminya.

"Namanya Ravish Rafandra Arganata, Kamu setuju sayang?" Tanya Arva

"Rey setuju" Ucap Rey tersenyum
"Selamat datang baby Ravish" Bisik Reyhan ditelinga Ravish.


Beberapa saat kemudian, Hendrik datang bersama dengan pak An,Mereka mengucapkan selamat atas kelahiran Avandra junior

Setelah sedikit berbincang dengan Arva, Hendrik meminta izin kembali ke kantor, Untuk menggantikan Arva Metting, Karena sudah pasti Arva tidak akan mau meninggalkan istrinya.

"Saya izin kembali ke kantor karena ada pertemuan dengan klien dari bali" Ucap Hendrik

"Baiklah, Jika sudah selesai metting pulanglah, Pasti tubuhmu perlu istirahat" Ucap Arva

Arva tau jika seseorang habis mendonorkan darah pasti membutuhkan istirahat, Jadi dia tidak mungkin membiarkan asisten yang merangkap sebagai sekertarisnya itu kembali hekerja dengan keadaan tubuh seperti ini.

"Baik Tuan, Kalau begitu saya permisi" Ucap Hendrik bernjak.

"Om Hendrik" Panggilan Reyhan membuat Hendrik menghentikan langkahnya lalu menatap Istri Tuannya.

"Iya Tuan muda?"

"Terimakasih" Ucap Reyhan Tersenyum tulus.

Hendrik yang mengerti maksud Reyhan pun mengangguk.
"Sama sama tuan" Ucap Henrik tersenyum tipis.

Setelah kepergian Henrik, Diruangan rawat Reyhan hanya tersisa mereka bertiga (Reyhan,Arva,Baby Ravish) dann juga Pak An.

"Pak An, Tolong perketat penjagaan di depan pintu ruangan dan juga di rumah, Jangan sampai ada media yang masuk kedalam" Perintah Arva

"Baik Tuan"

"Pak An bisa kembali pulang"Ucap Arva.

"Baik, Kalau begitu saya permisi Tuan, Tuan muda" Ucap Pak An yang dibalas anggukan oleh Arva dan juga Reyhan.

"Daddy tolong pindahkan Baby Ravish" Ucap Reyhan saat melihat Anaknya tertidur.

Arva beranjak dari sofa lalu mendekati istrinya, Dengan hati hati Arva mengangkat tubuh anaknya, Lalu meletakkan di box bayi, Tidak lupa mengecup kening Baby Ravish.

Arva kembali ke Arah Reyhan, Lalu duduk di Ranjang sebelah Reyhan yang kosong.

"Istirahatlah sayang" Ucap Arva memggenggam tangan Reyhan.

"Daddy temani Rey ya" Ucap Reyhan

"Iya, Daddy akan tetap disini" Ucap Arva tersenyum.

Perlahan mata Reyhan terpejam saat merasakan usapan tangan Arva dikepalanya, rasa sakit diperut dan pinggangnya sudah mulai terasa karena efek obat bius yang sudah habis.

Arva tersenyum menatap anak dan istrinya secara bergantian, Dia tidak bisa membayangkan bagaimana jika dirinya kehilangan Istrinya Tadi.

Sekarang bukan hanya istrinya yang harus menjadi prioritas utamanya, Tetapi sekarang bertambah Baby Ravish yang juga harus dia prioritaskan.

Tangan Arva terulur untuk mengelus sisi perut Reyhan yang tadi baru saja dijahit, Pasti sekarang Istrinya merasakan sakit karena luka jahitan yang masih basah.

Arva bersyukur mendapatkan Reyhan, Laki laki manis yang memiliki hati bagaikan malaikat, seoarang Ibu yang rela menahan sakit berbulan bulan agar anaknya terlahir dengan selamat, Itu menjadi anugrah ternidah bagi seorang Arvandra Arganata.




END?

.




Hiyaaaaa, Ngga sesuai ekspetasi kalian ya? gimana gimana? tambah Chapter atau End sampi disini?

Posessif husband (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang