Arva berjalan cepat menuju tempat dimana mobilnya sudah disiapkan, Metting baru saja selesai dan dia mendapatkan kabar bahwa Rumah diserang oleh orang suruhan Keluarga Tio.
Arva mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, Sebelumnya dia sudah meminta semua orang suruhanya untuk segera pergi kerumahnya.
"Argghhhhh" Teriak Arva memukul stir mobilnya.
Yang ada difikiranya sekarang adalah keadaan istrinya, Arva tidak memperdulikan pengendara lain yang mengumpatinya karena menerobos jalan.
Sampai dirumah dia segera turun, Pemandangan pertama yang dia lihat adalah beberapa orang yang sudah tergeletak dan yang pasti itu adalah orang orang suruhan Tio.
"Dimana istriku?!!" Tanya Arva khawatir
"Maaf tuan, Tuan muda ada didalam kamar tamu bersama pelayan, Tuan muda sempat pingsan saat mendengar suara tembakan" Ujar Pak An menjelaskan.
"Urus semua kekacauan ini, Bawa mereka ke pihak berwajib, aku akan menemui istriku" Ucap Arva pergi meninggalkan mereka.
Saat membuka pintu kamar tamu, Yang pertama Arva lihat adalah istrinya yang tengah duduk diranjang dengan wajah ketakutanya, Dan juga terlihat pelayan yang tengah menenangkan Reyhan.
Arva memberi isyarat kepada pelayan untuk meninggalkannya dengan Istrinya, Dia segera mendekati tubuh Reyhan yang terlihat gematar.
"Baby?!" panggil Arva seraya duduk disebelah istrinya.
"Dadd hikss, Rey takutt" Ucap Reyhan Lirih menatap nanar sekitarnya.
Arva mulai memeluk tubuh rapuh istrinya, Hatinya benar benar sakit melihat keadaan istrinya seperti ini.
"Shhtt tidak apa apa sayang, Daddy ada disini, Mereka sudah tidak ada" Ucap Arva seraya mengecupi kening Reyhan.
"Mereka hancurin pintu kamar kita hikss, Rey takut hikss" Ucap Reyhan sesenggukan.
Tangan Arva mulai mengepal erat, Dalam hatinya dia bersumpah tidak akan membiarkan siapa pun yang membuat Istrinya seperti ini lolos begitu saja.
"Sudah ya, Setelah ini tidak ada yang mengganggu kalian berdua" Ucap Arva menghapus air mata Reyhan.
"Mereka tidak melukaimu kan?" Tanya Arva mulai mengecek seluruh tubuh Reyhan.
"Tidak" Jawab Reyhan lirih
Arva kembali memeluk tubuh Reyhan, Lalu dia mengelus perut istrinya.
"Sudah ya jangan dipikirkan lagi, Sekarang istirahatlah, daddy akan menjaga kalian" Ucap Arva kembali merebahkan tubuh istrinya.
"Jangan pergi"Lirih Reyhan menggenggam tangan Arva.
"Tidak, daddy tidak kemana-mana" Ucap Arva.
Arva mengelus pucuk kepala Reyhan membuat Reyhan perlahan mulai terlelap karena usapan itu.
Setelah memastikan istrinya benar benar terlelap, Arva segera menyelimuti tubuh Reyhan lalu membenarkan letak tubuh Reyhan.
Cupppp
"Tidur nyenyak sayang, Daddy akan pergi sebentar" Ucap Arva setelah mengecup kening istrinya.
Arva pergi keruang tengah dimana Pak An, Hendrik, Dan beberapa orang suruhanya.
"Bagaimana bisa jadi seperti ini?" Tanya Arva dengan wajah warahnya.
"Maaf tuan, Mereka mengalihkan perhatian semua penjaga didepan, Pasukan yang dikirim tuan Tio lebih banyak daripada pasukan jaga yang berada disini" Ucap Pak An menjelaskan hati hati.
"Apakah Tio dan istrinya ikut?"Tanya Arva
"Hanya Tuan Tio yang terlihat Tuan, Tadi dia sempat ingin masuk kedalam sebelum para pasukan kita yang lain datang" Ucap Hendrik
Tangan Arva mengepal erat, Dia benar benar tidak habis fikir, Keluarga paman istrinya itu benar benar licikk
"kalian semua"Arva menunjuk orang orang suruhanya."kenapa kalian bisa lengah hah? Bagaimana jika tadi mereka membawa pergi istriku?" Ucap Arva dengan nada tinggi.
"Maaf tuan" Ucap para penjaga.
Tidak ada kata lainya yang bisa mereka ucapkan selain kata maaf, Karena jika dalam keadaan seperti ini, Salah sedikit saja mereka bicara, Tuanya itu akan membuat mereka menjadi gelandangan dalam sekejap.
"Turunkan saham perusahaan mereka, Jangan biarkan orang lain membantu perusahaan kecil itu" Perintah Arva pada hendrik.
"Baik tuan"
"Dan kalian semua, Tambah penjagaan disekitar rumah, Jangan sekali kali kalian lengah!!"Perintah Arva
"Baik tuan" Ucap para oenjaga serentak
"Pak An, Panggilkan dokter pribadi kita, Suruh dia membawa alat kesehatan yang lengkap" Ucap Arva sebelelum kembali berlalu pergi ke kamar tamu, Dimana istrinya tengah tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posessif husband (BxB)
RomanceIni bukan kisah cinta dengan banyak rintangan, Ini hanya cerita cinta dengan kisah yang romantis dan sederhana