😢

24K 1.5K 20
                                    

Arva benar benar tidak konsen sekarang, fikiranya hanya tertuju pada istrinya, Bahkan saat metting berlangsung dia hanya melamun.

Arva segera mengambil handphonenya disaku jasnya untung menghubungi sang istri.

Halo daddy" ucap reyhan dari seberang

"Halo sayang, Kamu ada dimana?"

Rey masih ditaman dad, Daddy udah selesai metting?

"Daddy baru selesai metting sayang,tunggu ya daddy akan kesana"

Engga usah dad, Daddy kan kerja

"Tidak ada metting lagi sayang, Sisanya bisa diurus hendrik nanti."

Baiklah, Rey tunggu ya daddy, Bay bayy

"Bay sayang"

Arva sedikit lega sekarang, Dia bisa mendengar suara istrinya, Tetapi entah kenapa hatinya masih mengganjal.

Arva segera membereskan mejanya, Saat menumpuk berkas di meja, tanganya tak sengaja menyenggol figura yang berisi fotonya dan juga istrinya waktu menikah dulu, Figura itu seketika jatuh.

Prankkkkk

Arva menatap figura itu dengan tatapan yang sulit diartikan, Padahal dia hanya menyenggolnya sedikit, Tapi secara tidak sengaja dia memecahkan figura itu.

Beberapa saat menatap fogura yang sudah hancur berkeping keping itu, Arva segera memisahkan foto mereka dari pecahan kaca itu lalu menyimpanya dilaci.

Arfa mengambil jasnya lalu segera keluar dari ruanganya dengan tergesa, Saat keluar dia berpapasan dengan Hendrik.

"Handel sisa pekerjaanku hari ini, aku akan menemui istriku, Dan satu lagi, Tolong ganti figura yang pecah diruangan kerjaku" Ucap Arva segera berlalu.

Diperjalan fikiran Arva samakin berkecamuk, Sesekali dia memukul stir mobilnya.

"Shitt, Apa yang terjadi" Guman Arva.

Tidak berapa lama dia sampai diparkiran taman yang berada diseberang indo***t, Dia segera menelfon istrinya untuk menanyakan keberadaan sang istri.

"Halo sayang"

"Halo daddy, Ada apa?"

"Kamu berada disebelah mana? Daddy sudah sampai diparkiran taman sayang" Ucap Arva.

"Reyhan masih berada di minimarket seberang Dad, Daddy tunggu disana saja, Rey udah selesai kok"

"Baiklah, Daddy tunggu disini ya"

Beberapa saat kemudia Arva bisa melihat istrinya keluar dari Indo**rt, Disana juga terlihat 2 penjaga yang mengikutinya.

"Daddy" Teriak Reyhan melambaikan tanganya ketika melihat Arva.

Arva tersenyum melihat tingkah istrinya yang sangat menggemaskan, Jika saja ini bukan jalan raya mungkin dia sudah memeluk tubuh istrinya itu.

Seketika senyum itu luntur saat melihat apa yang terjadi didepan matanya sekerang.

BRAAAKKK

"REYHAANNN"

"Tuan muda!!"

Arva segera berlari mendekati tubuh istrinya yang terbaring tepat didepan mobil.

Tubuh yang selama ini selalu dia jaga agar tidak terluka sedikit pun, Sekarang tergeletak dengan darah yang terdapat diwajah dan lenganya.

Tangan Arva dengan gemetar mengangkat tubuh Reyhan kepangkuanya.

"Sayangg?" Tanganya memegang tubuh Reyhan.

"S-sak kitt d dad" Lirih Reyhan dengan nafas tersenggal.

Arva benar benar tidak tahu harus berbicara apa sekarang terhadap istrinya, Bibirnya benar benar kelu.

"D-daddyh Se lamatkan Ba Byynya" Lirih Reyhan.

Tangannya yang lemah mencoba memegang pipi Suaminya, Membuat Arva seketika kembali tersadar.

"KALIANN SIAPKAN MOBIL SEKARANG!!!!!"

"Sayang dengarkan Daddy oke, Jangan pernah memejamkan mata" Ucap Arva dengan wajah paniknya.

"R-Rey sa ngat men cintai daddyh" Lirih Reyhan masih mengelus pipi Arva.

Air mata Arva benar benar tidak bisa terbendung sekarang, Tanganya menggenggam tangan Reyhan yang tadi mengelus Pipi Arva.

"Shhtt, Jangan katakan apa pun" Ucap Arva menggelengkan kepalanya.

Reyhan hanya tersenyum tipis, Tubuhnya benar benar seperti mati rasa sekarang.

Mobil sudah siap berada didekat mereka, Arva segera membawa Tubuhnya Reyhan dengan hati hati menuju mobil.

Didalam mobil, Arva terus memastikan bahwa Reyhan tidak memejamkan matanya.

"Sayang, jangan menutup matamu" Ucap Arva saat mata istrinya semakin menyipit.

"J ja ngan me na-ngis"Lirih Reyhan saat melihat mata suaminya tidak berhenti mengeluarkan Air mata.

Arva hanya memandang tubuh istrinya yang penuh dengan darah dan luka, Baju putih yang tadi pagi membuatnya heran sekarang penuh dengan darah.

Arva tambah panik saat merasa tangan yang berada digenggamanya melemah.

"Sayang, heyy buka matamu!! Reyhaannn!!"

Nihil, Reyhan sudah tidak sadarkan diri sekarang

"LEBIHH CEPAT BODOHHHH" Teriak Arva pada supirnya.

Posessif husband (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang