☹️

31.2K 2K 24
                                    

Kehamilan Reyhan sudah berumur  2 bulan, Akhir akhir ini reyhan kembali merasakan morning sickness seperti dulu saat dia pingsan.

Pagi sekali pukul 4.50 Reyhan terbangun merasakan gejolak didalam perutnya, Dia segera berlari menuju kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.

Uwekkk uweekk

Tak berapa lama dia merasakan ada yang memijat tengkuknya, Dan sudah bisa dipastikan bahwa itu adalah Arva.

Setelah merasa Reyhan cukup memuntahkan isi perutnya, Arva mengelap bibir Reyhan dengan tanganya.

"Masih mual sayang?" Tanya Arva dengan wajah khawatirnya.

Arva takut, Takut jika keadaan istrinya akan memburuk dan berakhir pingsan seperti dulu, Dia benar benar tidak bisa melihat istrinya terbaring lemah seperti itu.

Reyhan hanya menggeleng sebagai jawaban, Bibirnya sangat kelu, Pelukan Arva membuat perlahan membuat dirinya merasa nyaman.

"Kita kembali keranjang" Ujar Arva seraya menggendong Reyhan.

Setelah meletakkan tubuh Reyhan diranjang, Arva mengambil minum yang sudah disediakan di meja kecil sebelah tempat tidur.

"Minum dulu sayang" Ucap Arva lalu membantu Reyhan meminumnya.

"Terimakasih" Ucap Rey menyerahkan gelas itu pada Arva.

"Sini peluk" Ucap Arva

Dengan tubuh lemasnya, Reyhan segera menenggelamkan dirinya pada pelukan sang suami, Bau khas Arva membuat Rey ingin terus berada didekatnya.

"Mau dipanggilkan dokter saja?"Tanya Arva tetap Khawatir

"Engga usah daddy, Ini emang wajar untuk orang yang lagi hamil, Lagi pula dokter udah kasih obat pereda mual" Ucap Reyhan yang masih memejamkan matanya didalam pelukan Arva.

"Kalau sudah benar benar parah bilang ya! Nanti kita ke dokter" Ucap Arva yang dibalas anggukan oleh Reyhan.

"Tidurlah, Nanti daddy bangunkan waktu sarapan" Ucap Arva mengecup kening Reyhan.

Reyhan meraih talan kanan Arva lalu meletakkanya diatas perutnya.

"Ada apa hm?" Tanya Arva

"Elus perutnya hehe" Ucap Reyhan terlihat sangat menggemaskan dimata Arva.

Cup
Cup
Cupp

Arva mengecupi seluruh wajah Reyhan, Membuat Reyhan merasa Geli.

"Gelii daddy" Ucap Reyhan menjauhkan wajahnya membuat Arva terkekeh.

"Tidurlah, Daddy akan menjaga kalian" Ucap Arva mulai mengelus perut istrinya.

"Thankyou daddy" Ucap Reyhan sebelum kembali menenggelamkan dirinya kedalam pelukan sang suami.

Arva kembali tersenyum, Reyhan itu adalah makhluk yang paling menggemaskan didalam hidupnya.

••••

Malam ini Arva dibuat kelimpungan karena Reyhan merajuk padanya.
Tadi pagi sebelum berangkat bekerja, Reyhan memintanya untuk membelikan cupcake kesukaanya, Tetapi karena Arva terburu buru untuk pulang, Dia melupakan permintaan istrinya.

"Sayang jangan marah" Bujuk Arva kepada sang istri yang tengah berbaring memunggunginya.

Reyhan tetap diam, Dia sangat menginginkan Cupcake itu, Bahkan dia rela menunggu Arva diteras ber jam jam.

Hikss hikss

Arva semakin khawatir mendengar tangisan istrinya, Dia segera naik keatas ranjang lalu membalikkan tubuh Reyhan.

Matanya terlihat berair, Wajahnya terlihat merah karena menangis.

"Shht sayang, Jangan menangis setelah ini daddy belikan" Ucap Arva menghapus air mata Reyhan.

"Rey mau itu dadd hikss, Rey udah nungguin dari tadi, Tapi daddy malah lupa hikss" Lirih Reyhan sesengggukan.

Bertambah rasa Khawatir Arva saat Reyhan menangis sampai sesenggukan seperti itu.

"Shtt maafin daddy, Setelah ini daddy akan belikan, Tenang dulu, Nanti kamu susah nafas sayang" Ucap Arva

Reyhan mulai lebih sedikit tenang, wajahnya dipenuhi oleh air mata.

"Sudah? Jangan menangis lagi nanti dadamu akan merasa sesak" Ucap Arva masih mendekap tubuh Reyhan.

"Rey mau Cupcakenya" Ucap Rey setelah dirinya tenang.

"Iya akan daddy belikan" Ucap Arva seraya menghapus sisa air mata Reyhan.

Cupp
Cupp
Cupp

Arva mengecup kedua mata Reyhan lalu mengecup kening istrinya.

"Sekarang tunggu disini okee, Daddy akan membelikan cupcake untukmua" Ucap Arva seraya melepaskan pelukan mereka

"Ikuuttt" Cicit Reyhan menatap Arva dengan tatapan memohon

"Diluar sangat dingin sayang, Dirumah saja yaa?" Ucap Arva takut jika nanti istrinya kedinginan.

"Pakai jaket" Ucap Reyhan lagi.

Dan selanjutnya Arva yang akan menyerah, Dia memang tidak bisa berbuat apa apa jika sudah seperti ini.

"Baiklah, Tetapi kamu harus pakai celana panjang dan jangan lupakan jaketnya" Ucap Arva final.

"Iya" Ucap Reyhan dengan wajah antusiasnya.

Bagaimana tidak antusias, Sudah 2 bulan terakhir Reyhan sama sekali tidak keluar rumah, Dan sekarang sia sangat senang karena Arva memperbolehkanya ikut untuk memebeli Cupcake yang dia mau.





Haii guyss, Mau jadi anak angkatnya Arva sama Reyhan aja bisa gak?😭

Posessif husband (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang