Ini sudah hari ke 3 setelah Reyhan bangun dari masa kritisnya, Arva tetap stay menjaga Reyhan disana, Dia hanya mengecek email ketika Reyhan tertidur, Dan itupun dia lakukan didalam ruangan Reyhan.
3 hari ini pula, Reyhan tidak seceria sebelumnya, Reyhan hanya duduk dengan pandangan mata yang kosong, Sesekali dia takut jika mendengar suara aneh disekitarnya.
Sedari dulu Reyhan memang sudah takut dengan kegelapan, Jadi sekarang adalah mimpi terburuk yang Reyhan alami, Dia benar benar merasa takut sekarang.
Selain itu, Sejujurnya Reyhan sangat takut jika Arva berpaling darinya jika keadaanya seperti ini, Dia takut jika Arva membencinya, Walaupun selama dia berada disini Arva selalu menemaninya.
Dokter mengatakan jika nanti sore Reyhan sudah boleh pulang, Tentu saja Reyhan senang, Berada diruang rawat membuat Reyhan bosan, Apalagi dia tidak bisa melihat apapun, Jadi dia hanya bisa berbaring dan duduk diranjang rumh sakit.
"Sayang, Ada apa hm?" Tanya Arva kepada Reyhan yang hanya diam dengan tangan yang mengelus perutnya.
"Rey mau peluk" Lirih Reyhan.
"Tentu saja, Sini Daddy akan memelukmu" Ucap Arva segera memeluk tubuh istrinya.
Arva merasa sangat sepi, Tidak ada tawa yang keluar dari bibir istrinya setelah Istrinya tidak bisa melihat, Dia benar benar merindukan keceriaan Reyhan.
"Daddy mencintaimu" Ucap Arva seraya mengecup kening Reyhan.
"Rey juga, Jangan pergi" Lirih Reyhan.
"Tidak akan" Ucap Arva mengelus pipi Reyhan.
"Rey mau cepet pulang" Ucap Reyhan.
" 4 jam lagi, Tapi Janji dulu, Jika sampai rumah jangan banyak gerak, lukanya masih belum keringa, Baby juga masih belum terlulu kuat"
"Iya, Rey janji" Ucap Reyhan sungguh sungguh.
"Good boy"
Setelah Reyhan berada dirumah nanti, Arva mencari tau siapa dalang dibalik kecelakaan yang Istrinya alami.
••••••
Sampai dirumah, mereka berdua disambut oleh para oelayan dan penjaga, Tentu Reyhan sedikit senang mendengar ucapan selamat datang dari mereka, walaupun dia tidak bisa melihat.
Mereka tidak jadi pulang sore karena perkiraan dari dokter cairan infusnya akan habis pada sore hari, ternyata sore masih belum habis, jadi mau tidak mau mereka harus menunggu cairan infusnya habis.
"Kalian siapkan makan malam, Jika sudah bawa ke kamar" Perintah Arva pada pelayan.
"Baik tuan" Ucap mereka serempak
Arva kembali menggendong tubuh Reyhan menuju lantai atas dimana kamarnya berada.
Setelah sampai dikamar, Arva meletakkan tubuh Reyhan hati hati agar tidak menyenggol luka yang ada ditubuh istrinya.
"Istirahatlah tapi jang tidur terlebih dahulu oke, Kita harus makan malam, dan kamu harus kinum susu agar kalian segera sehat" Ucap Arva mengelus perut Reyhan.
"Daddy mau kemana?"Tanya Reyhan.
"Daddy tidak akan kemana mana sayang, Daddy hanya ke kamar mandi untuk membersihkan diri" ucap Arva mengelus surai Reyhan.
"Daddy, Rey mau duduk" Lirih Reyhan.
Sebelah tanganya, masih diperban jadi sangat sulit jika dia dia mengubah pisisi tidrunya menjadi duduk.
Arva dengan sigap membantu istrinya dengan hati hati, Lalu dia menata bantal untuk sandaran.
"Sudah nyaman sayang?" Tanya Arva yang dibalas anggukan oleh Reyhan.
Cupp
"Daddy kekamar mandi sebentar oke" Ucap Arva seraya mengecup kening Reyhan.
Setelah Arva membersihkan diri, Ada pelayan yang datang membawa nampan berisi makan malam.
Arva dengan telaten menyuapi istrinya, Walaupun tadi Reyhan sempat menolak karena tidak mau merepotkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/299273635-288-k391224.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Posessif husband (BxB)
RomanceIni bukan kisah cinta dengan banyak rintangan, Ini hanya cerita cinta dengan kisah yang romantis dan sederhana